Story 30 "Dengarkanlah"

22K 777 22
                                    

Aku kembali ke kelas dan langsung duduk dikursiku, sambil menunduk airmataku masih saja menetes.

"Aoi-chan, lihat aku beli roti melon banyak sekali lho" kata Rumi dengan gembiranya

"Ah syukurlah"

aku tidak berani menatap Rumi, mungkin dia akan tahu kalau aku menangis. Dia menyentuh tanganku

"Suaramu berbeda, mungkinkah kamu sedang menangis?" Tanyanya

Huft ternyata benar ya, sahabat itu dengan mudahnya mengetahui apa yang kita rasakan walaupun tidak memberitahunya

"Begitukah?" Aku mengangkat wajahku dan menghapus air mataku

"Sudahlah tidak perlu berbohong padaku, ini semua karena Haru kan? Apa yang sudah dia lakukan padamu?" Tanyanya

Aku mengepalkan tangan

"Haru? Tidak ada sangkut pautnya dengan dia" kataku sambil tersenyum

"Atau mungkin ini karena Yukanami?"

Aku terkejut dan langsung terdiam, Rumi menatapku dengan serius.

"Apa yang sudah dia lakukan padamu?" Tanyanya lagi

"A-aku.. emm.. tadi ingin mengatakan semuanya pada Haru, tapi Yuka membuatku semakin jauh dari Haru" jelasku

"Apa dia sejahat itu?! Tidak aku sangka, selama ini dia mendekati kita agar dia bisa dekat dengan Haru? Benar-benar licik!!" Kata Rumi kesal

"Sudahlah Rumi, lagipula aku akan menyerah tentang masalah ini" kataku sambil tersenyum

"Ta-tapi.."

Teng.. teng.. teng..

Bel pelajaran selanjutnya pun berbunyi semua murid yang beristirahat pun mulai memasuki kelas termasuk Haru.

Pelajaran berjalan dengan lancar, aku melihat kearah luar jendela

Tanpa sadar Haru sedang memperhatikanku

"Yaa aku akan menyerah.." aku memejamkan mata dan meneteskan air mata

Haru melihat ketika aku meneteskan air mata

"Apa yang sedang kamu fikirkan, Aoi?" Tanya Haru dalam hati

....

Bel pulang berbunyi itu tandanya pelajaran sudah selesai, semua murid pun keluar dari kelasnya masing-masing untuk pulang.

Aku bergegas begitu saja meninggalkan kelas, tetapi Haru yang hari ini piket harus pulang telat, Rumi melihat kearah Haru

"Ini kesempatan!" Katanya dalam hati

Sebelum sampai digerbang sekolah, Rumi memanggilku

"Aoi-chan"

"Rumi?"

"Kamu mau pulang?" Tanyanya

"Tentu saja" jawabku

"Hmm kamu yakin tidak akan menjelaskan ini semua?" Tanyanya

Aku terdiam, aku melihat kearah jendela kelasku yang terlihat dari sini

Aku memejamkan mata

"Aku sudah menyerah dengan masalah ini, dengan Haru, dengan Kou, dan juga Yuka" kataku sambil tersenyum

Aku berjalan mendahului Rumi

"Sampai situ saja perjuanganmu untuk mendapatkan Haru?! Kamu ingin Haru menyangka kalau semua ini kesalahanmu?! Kalau kamu tidak jujur selamanya kamu akan merasa bersalah!!" Tegas Rumi

Aku menghentikan langkahku, aku membalikan badan dan melihat kearah Rumi

"Berjuanglah.. dan jadilah Aoi yang aku kenal selama ini" kata Rumi sambil tersenyum

Aku berlari kearah Rumi dan langsung memeluknya

"Terima kasih"

"Sekarang Haru masih dikelas sedang piket, ini kesempatan untuk berbicara padanya.. pergilah" kata Rumi

Sekali lagi kata-kata Rumi mendorongku untuk memberanikan diri.

Tanpa pikir panjang aku langsung berlari menuju kelas

...

Sesampainya dikelas aku melihat wajah Haru dengan membuka pintu sedikit

Haru tersadar dan langsung mendekat kearah ku

"Jangan mendekat!!" Teriakku

"A-Aoi"

"Kalau aku berbicara dari balik pintu mungkin Yuka tidak akan salah paham, tujuanku kesini hanya untuk membicarakan ini padamu.. aku mohon dengarkanlah" kataku

Kami berdua terdiam, hingga jam yang berdetik pun mungkin dapat terdengar

Aku mengepalkan tangan dan menghela napas panjang..

"Selama ini mungkin kamu menyangka kalau aku hanya berbohong soal diriku, ya kamu benar aku berbohong tentang diriku tapi aku tidak pernah berbohong soal perasaanku, aku menjadi Karin agar bisa lebih dekat denganmu.. setelah dekat aku sangat bahagia tapi aku merasa bersalah sudah berbohong padamu, tapi setelah aku menyatakan perasaanku sebagai Aoi justru kamu menolak, tapi sampai saat ini aku tidak bisa berhenti untuk mencintaimu.. hiks.. hiks.. aku sampai saat ini masih sangat.. sangat mencintaimu hiks.. hiks"

Setelah mendengar semua Haru berlari mendekat dan membuka pintunya untuk melihatku

Dia terkejut setelah melihatku menangis, dia pun langsung menarik tanganku dan membawaku masuk kedalam kelas.

...

Kalian tahu? Dia memelukku setelah menarik tanganku masuk kelas

"Ha-Haru" aku mencoba melepaskan pelukannya

"Izinkan aku memelukmu, aku sudah lama sekali ingin memelukmu seperti ini" aku terkejut mendengar itu

"Ta-tapi nanti Yu-Yuka.."

"Aku tidak peduli lagi! Aku sudah tahu semuanya sekarang"

"Ma-maksud kamu?"

"Dia berkerja sama dengan Kou agar hubungan kita semakin hancur, kamu mencoba diam dan menuruti kata-kata mereka agar tidak terjadi hal buruk padaku kan?" kata Haru sambil tersenyum

"Kamu seperti itu membuatku semakin jatuh cinta denganmu" tambahnya

Wajahku memerah, selama ini dia masih mencintaiku? Syukurlah..

"Tapi bagaimana dengan Yuka dan juga Kou? Mereka tidak akan menerima semua ini begitu saja" kataku

"Aku sedang mencari cara agar dapat membongkar semua ini entah itu kapan, tapi sebelum semuanya terbongkar kamu bisa kan bersabar?" Katanya sambil menghapus air mataku

"Aku akan menunggu" kataku dengan semangat

"Tapi untuk saat ini kita seperti biasa saja ya" kata Haru tersenyum kembali

Akhirnya senyumannya kini kembali lagi untukku, aku senang sekali. Ternyata benar jujur itu dapat merubah segalanya

Disisi lain..

Yuka mendengar semuanya, dia mengepalkan tangannya

"Cih keterlaluan!!!" Kata Yuka kesal

Yuka tahu pembicaraan antara aku dengan Haru? Lantas bagimana nantinya?







#baca terus kelanjutannya ya minna😊 bantu vote dan juga komentarnya karena itu berarti sekali😊😊😊

The Secret of CosplayWhere stories live. Discover now