Story 22 "Terakhir Kali"

22.9K 795 8
                                    

Pagi hari, dimana matahari sudah mulai terbit.. disinilah aku, terkunci didalam ruangan ini semalaman.

Aku sudah tidak bisa keluar dari sini, aku tidak rela jika aku harus menjauh darinya. Bagaimana ini?

"Karin"

"Ah Kou! Buka pintunya! Aku mohon izinkan aku pergi sekolah hari ini" teriakku

"Jika aku mengizinkanmu keluar, kamu pasti akan menemuinya kan?" Tanyanya

Aku mengepalkan tanganku..

"Hanya kali ini saja, izinkan aku berbicara padanya untuk terakhir kali" aku meneteskan air mata

Kou terdiam sambil tersenyum puas karena rencananya sudah berhasil.

"Baiklah, tetapi setelah itu.. cepatlah kembali dan ucapkan selamat tinggal padanya"

Aku terdiam, airmata ku tetap tidak bisa berhenti.. karena hari ini terakhir aku bisa bertemu dengannya, walau bukan menjadi pacarnya. Aku bergegas memakai seragam dan kacamataku.

Ceklek..

Kou membuka pintunya dan aku langsung berlari meninggalkannya..

Beruntung pakaian sekolah kemarin belum aku apa-apakan, aku juga membawa selalu kacamataku didalam tas.

Sesampainya disana aku langsung mengganti sepatu dan menuju ke kelas

Grek!!

Aku membuka pintu dan langsung pergi ketempat dudukku namun sambil tidak menunjukan wajahku saat ini kepada siapapun.

"Selamat pagi ketua" sapa Haru

"Hm" singkatku tanpa melihat kearahnya

Aku tahu Haru pasti bingung dengan sikapku saat ini, tapi jika aku menatapnya maka air mataku pasti tidak akan tertahankan lagi

..

Pelajaran pertama dimulai, sensei masuk dan mulai memberikan pelajaran pada kami..

"Pstt ketua, bolehkah aku meminjam penghapusmu?" Tanyanya

Aku memberikan penghapus itu masih tanpa melihat wajahnya.

Setelah memakainya dia meletakan penghapusku disisi mejaku

Aku melihat secarik kertas kecil yang terlihat dari penghapus itu, karena penasaran aku membuka kertas itu.

'Bisakah kita bertemu saat pulang sekolah disini? Aku ingin berbicara denganmu'

Aku menahan air mata ku yang akan jatuh namun aku mampu menahannya.

Teng.. teng.. teng..

Bel yang menunjukan pelajaran selesai pun berbunyi, semua murid meninggalkan kelas

"Aoi-chan, kamu mau pulang?" Tanya Rumi

"Tidak hari ini Rumi, aku sedang ada urusan.. jadi lain kali saja ya" kataku tetapi tidak menatap matanya

"Baiklah" katanya sambil mengkerutkan dahinya

Rumi meninggalkanku, aku sudah berbuat jahat padanya.. dia pasti sedih, maafkan aku Rumi..

...

Setelah kelas benar-benar sepi, Haru berdiri di samping jendela dekat dengan tempat duduknya.

"Apa yang ingin kamu bicarakan?" Kataku

"Kenapa kamu bersikap tidak seperti biasanya? Apa terjadi sesuatu yang tidak beres?" Tanyanya

"Tidak, semua baik-baik saja"

Haru mendekatiku dan menarik wajahku pelan.. dan kini mata kami saling bertemu

"Mata kamu saja sampai sembab seperti ini, dan matamu berkaca-kaca, ini yang kamu bilang baik-baik saja!?" Tanyanya yang terlihat kesal

Aku langsung menepis tangannya dan kembali menundukan kepala.

"Ada yang ingin aku katakan padamu"

Wajah Haru berubah menjadi lebih serius

"Apa?"

....

"A-aku menyukaimu, aku benar-benar menyukaimu!! Tapi kenapa semua tidak berjalan sesuai keinginanku!? Kenapa!! Ini tidak adil!!" Kataku sambil meneteskan air mata

Mata Haru mulai berkaca-kaca, dia kembali mendekatiku.

"Aoi.. aku juga menyukaimu akan tetapi rasa suka ku padamu bukan cinta yang sesungguhnya, cintaku saat ini masih miliknya.. maafkan aku Aoi" Haru langsung memelukku

"Kenapa!! kenapa aku harus seperti ini!! Huaaaaaaa" aku menangis sekencang-kencangnya

"Sudahlah Aoi, aku yakin.. kamu bisa menemukan orang yang mencintaimu" katanya sambil mengelus lembut kepalaku

Sikapnya yang seperti itulah yang membuatku menangis semakin kencang...

..

Karena aku sudah tidak tahan lagi jika terus menangis seperti ini, aku melepaskan pelukannya dan berjalan menuju pintu..

Aku menengok ke arah Haru..

"Terima kasih.. ternyata perasaanmu terhadapku berbeda dengannya, aku cukup senang kamu masih bisa menyukaiku dan Haru.." aku berlari kearahnya dan mencium pipinya dengan lembut

"Aku mencintaimu dengan sungguh-sungguh, jadi.. selamat tinggal" kataku sambil tersenyum dan berlari meninggalkannya

Haru memegang pipinya, Haru juga mengepalkan tangannya

"Selamat tinggal apa maksudnya? Ini membuatku bingung" kata Haru sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya

...

Aku berlari menuju tempatku untuk bertemu dengan Kou, sesuai perkataanku tadi pagi.

Ini menyakitkan, benar-benar menyakitkan! Aku tidak bisa mengerti keadaanku yang seperti ini. Dan mulai sekarang aku tidak akan bertemu dengannya lagi..

Ya, memang benar mencintai seseorang tanpa menjadi diri sendiri tidak akan merubah semuanya..

Mulai sekarang aku harus terbiasa tanpa kehadirannya, tanpa senyumnya dan tanpa kelembutannya.. kurasa aku akan merindukan semua itu..






#konbanwa minna-san, cerita ini masih akan terus berlanjut kok maka dari itu simak terus ceritanya dan jangan lupa votment yaa.. arigatou😉

The Secret of CosplayWhere stories live. Discover now