Story 19 "Teman Baru"

26.2K 718 6
                                    

Pagi ini aku berangkat kesekolah seperti biasanya, diperjalan aku merasa masih mengantuk sekali

"Hoammmm" sambil menghapus mataku yang berair

Disaat aku menyebrangi lampu merah seseorang berdiri didepanku

"Lho Ketua! Kebetulan sekali kita bisa bertemu disini, sekalian saja kita berangkat bersama yuk" katanya sambil tersenyum

"Yah sudah apa boleh buat" kataku sambil berjalan mendahuluinya namun dia juga berjalan sejajar denganku

Dijalan dia terus berbicara tapi aku tidak memperdulikannya, sampai disekolah dan di rak sepatu pun dia tetap berbicara lalu aku menutup telingaku

"Selamat pagi ketua.. lho kok Yuka ada bersamamu?" Tanya Haru

Kebetulan Haru datang jadi aku tidak perlu berdekatan dengannya lagi, aku bergegas memakai sepatu dan menghampiri Haru

"Haru, bagaimana kalau kita segera mengecek setiap kelas? Sepertinya Rumi datang terlambat"

Haru melirik kearah Yuka dan langsung tersenyum

"Baiklah ketua, tunggu sebentar ya" kata Haru sambil memakai sepatu

Setelah memakai sepatu kami pun pergi meninggalkan Yuka.

Dikoridor aku terus diam sambil melihat kebawah, aku yang tidak melihat kedepan dimana ada pintu yang terbuka

"Benar-benar deh, melihat ketua yang ceroboh seperti itu aku jadi ingin melindungimu" katanya yang menarik pundakku dan wajahku didekapkan pada dadanya yang bidang

Sekali lagi kudengar detak jantungnya dan kehangatannya, sama persis dengan waktu itu.

"Emm ketua?" Katanya sambil melihat kearahku

Karena terlalu dekat, aku langsung menjauh dari Haru

"Ah maafkan aku Haru, aku tidak sengaja" kataku malu

Wajahku mulai memerah, Haru pun tertawa

"Apa yang kamu tertawakan?! Hmmp!!" Kataku kesal

"Ahahaha ketua berbeda sekali dengan pacarku ya"

Aku terkejut dan langsung tersenyum, ternyata dia masih ingat dengan kejadian waktu itu.

"Hehehe"

"Lho ketua kenapa ikut tertawa"

....

Bel masuk pun berbunyi semua orang masuk kedalam kelasnya masing-masing, aku dan Haru juga kembali ke kelas bersama.

Selama pelajaran aku tidak berkata apa-apa, Rumi melihat kearah ku sambil mengerutkan dahinya

Teng.. teng.. teng..

Bel istirahat pun berbunyi, Rumi menghampiri tempat dudukku begitu juga Haru yang melihat kearah ku

"Emm Aoi, ada apa denganmu? Aku lihat dari awal pelajaran diam saja, ada masalah lagi dengan Haru?"

"Masalah apa? Tadi pagi saja ketuaaaa~" dengan nada meledek Haru melihat kearahku

"Haru!!!" Kataku kesal

"Aku tidak apa-apa Rumi, hanya saja ini soal Yu-" kata-kataku terhenti ketika Yuka datang kekelasku

"Selamat siang ketua, ayo kita makan siang bersama" katanya sambil tersenyum

Haru langsung menjawabnya sebelum aku yang ingin menjawabnya

"Yuka"

"Iya pangeran, kamu juga mau makan siang bersamaku ya?" Tanya Yuka sambil tersenyum

Aku melihat Yuka dengan tatapan sinis tetapi Yuka tidak menyadarinya

"Tidak, sepertinya Aoi terlihat risih saat kamu mendekatinya seperti ini"

Aku terkejut karena dia tahu apa yang sedang aku pikirkan.

"Apa itu benar? Ja-jadi aku hanya membuat ketua risih ya? Padahal aku hanya ingin berteman dengannya dan mendapatkan seorang teman"

Yuka meneteskan air matanya, aku terkejut karena baru pertama kalinya melihat seseorang menangis didepan mataku.

Yuka pun berlari keluar dari kelasku, aku bangkit dari tempat dudukku dan mencoba mengejarnya namun dia sudah terlalu jauh, aku pun kembali ke kelas

"Kenapa kamu mengejarnya?" Tanya Haru

"Sepertinya, dia benar-benar ingin berteman denganku" jawabku

"Sudahlah ketua, lagipula kamu sudah ada aku dan Rumi" kata Haru

Rumi memegang tanganku, sambil tersenyum

"Kalau memang kamu ingin berteman dengannya, cobalah untuk meminta maaf padanya"

"Iya baiklah" kataku sambil membalas senyuman Rumi

Haru terlihat tidak peduli dan langsung melihat kearah luar jendela.

....

Bel pulang pun berbunyi, aku langsung bergegas menemui Yuka untuk meminta maaf padanya

Kemana ya dia, padahal baru saja bel tidak mungkin dia pulang sebelum bel. Aku terus mencarinya, tepat didepan rak sepatu miliknya

"Yu-Yuka!"

Yuka menoleh kearahku

"Ada apa ketua? Kamu bilang, kamu risihkan dengan keberadaanku?" Katanya sambil menundukkan kepala

Ketika aku memeluknya Haru bersembunyi dibalik rak sepatu yang lain

"Aku tidak berkata seperti itu, maafkan aku soal perkataan Haru tadi ya.." kataku sambil tersenyum

Yuka membalas senyumanku

"Jadi sekarang kita berteman?" Tanyanya sekali lagi

"Tentu"

Kembali dia memelukku dan kami tertawa bersama, Haru terdiam

"Apa yang sedang dia rencanakan?" Kata Haru dalam hati








#Bersambung..

The Secret of Cosplayजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें