Story 20 "Curiga"

23.5K 695 6
                                    

Setelah aku berbaikan dengan Yuka, aku berangkat menuju tempat yang seperti biasa

Hari ini aku harap Haru datang ke tempatku itu, dan semoga saja Kou sudah tidak mendekatiku

.......

Sesampainya diruangan ku, aku langsung berdandan seperti biasa.

Hari ini aku akan memakai rok mini yang lucu agar Haru terpukau melihat penampilanku

Saat aku sudah selesai berdandan aku mendapatkan sebuah email singkat darinya

'Maukah kamu bertemu denganku diluar? Aku ingin pergi berdua denganmu'

Aku tersenyum dengan pipi yang memerah, lalu aku bergegas pergi dari tempat itu namun..

"Lho Karin, mau pergi kemana kamu? Bukankah Kou belum datang?" Tanya Tamako padaku

Ya dia salah satu dari penghalang hubunganku dengan Haru

"A-aku ada urusan sebentar, pa-pasti aku akan kembali" kataku sambil pergi dari hadapannya

"Sepertinya ada yang tidak beres, sebaiknya aku hubungi Kou.."

........

Aku berlari kearah air mancur dekat tempatku itu

Tak lama aku berlari aku melihatnya dari kejauhan dan setelah mendekat kearahnya dia menundukan kepalanya

"Ha-Haru kamu kenapa? Ma-maaf aku terlambat" kataku sambil terengah-engah

"Ayo kita pergi dari sini!!" Katanya kasar

Kami pergi dari air mancur, Haru menarik tanganku kencang sekali
Ketika di disebuah taman kecil kami berhenti

"Ha-Haru! Apa yang terjadi denganmu!" Kataku sambil melepaskan genggamannya

Dia menatapku, dan kembali aku menatapnya

"Kamu lihat apa yang kamu pakai hari ini?! Disana itu ramai, mungkin saja kamu ingin dilihat oleh laki-laki lain!?" Bentaknya

Plak!!!

Suara tamparan mengenai pipi Haru dan merubah pipinya menjadi merah.

Benar juga, dia marah padaku tapi tidak masuk akal kalau dia marah hanya karena aku memakai rok seperti ini. Lagi pula aku hanya ingin dia melihatnya

"Apa kamu fikir aku berpakaian seperti ini agar dilihat oleh laki-laki lain!! Aku seperti ini agar kamu melihatnya!!" Aku menundukan kepala

"Percuma aku berpakaian seperti ini, kalau tidak dilihat olehmu!!" Aku pergi meninggalkan Haru

Dan aku menangis namun tidak ingin orang lain mendengarnya

Tring.. tring.. tring

Aku mengangkat teleponku, aku terkejut karena yang meneleponku adalah Tamako

"Ada apa Tamako?" Tanyaku

"Pergi kemana kamu? Kou sudah ada disini, dia juga sedang menunggu kedatanganmu" jawabnya

Aku terdiam, kenapa Kou kembali lagi? Padahal aku sudah menolaknya.

"A-Aku..." seketika Haru datang dan menggambil hp milikku

Dia pun duduk sambil memegang tanganku

"Karin?"

"Oh hallo, aku Haru pacar Karin ada perlu apa dengannya?"

"Apa! Dia punya pacar!? Kenapa dia tidak bilang dari awal!? Keterlaluan!!" Bentakannya terdengar dari belakang hp

"Tidak ada gunanya kamu marah, karena sampai kapanpun dia akan menjadi milikku" katanya sambil mematikan teleponnya

.....

"Kenapa kamu seenaknya mengambil hp ku hah!" Bentakku

Dia memelukku dengan lembut, semua yang dia lakukan membuatku nyaman seperti ini.

"Maafkan aku, padahal kamu sudah melakukannya untukku tetapi aku malah memarahimu. Tadi aku mengambil hp milikmu begitu saja karena aku tidak akan membiarkan wanita itu menyuruhmu untuk bertemu Kou!"

Keresahanku kini sudah hilang, aku pun sedikit memberikan senyuman pada Haru

"Dan bolehkah aku meminta sesuatu darimu?.."

Aku terdiam, apa yang dia minta dariku?

Sementara itu..

"Kou?"

"Ada apa Tama-san?"

"Benarkah kalau Karin sudah punya pacar?" Tanya Tamako pada Kou untuk menyakinkan

...

Kou terdiam sambil menundukan kepalanya, namun tanpa sepengetahuan Tamako Kou tersenyum licik

"Iya Tama-san, dia sudah menolak ku.. padahal aku sangat menyukainya, dan sekarang aku sudah merasa patah hati"

Tamako sentak langsung menggebrak meja.

"Apa-apaan gadis itu!! Beraninya dia menolakmu, padahal aku sudah bilang jangan pernah mengecewakanmu! Tidak tahunya dia seperti ini!!" Bentak Tamako

"Tama-san.."

"Iya?"

"Aku boleh meminta tolong padamu?"

"Tentu, apa itu?"

"Buatlah mereka berdua agar tidak bertemu, disini maupun diluar."

"Tenang saja, serahkan padaku Kou" kata Tamako sambil tersenyum licik

.....

"Apa yang kamu minta dariku? Belum tentu aku bisa memenuhinya" kataku rendah

"Kamu bisa memenuhinya atau tidak itu adalah tergantung dari keputusanmu, Karin"

Apa yang dia inginkan? Pikiranku benar-benar kepikiran dengan permintaannya

Sambil berdiri dan memegang kedua tanganku dia menatap mataku dengan tatapan yang serius

"Maukah kamu berhenti berkerja dari tempat itu, demi aku?"

Aku terkejut dengan ucapannya itu, kenapa dia menyuruhku untuk berhenti? Apa karena dia sudah tidak mau melihat diriku dengan sosok seperti ini?








#bersambung...

The Secret of CosplayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang