Sadar akan maksud ucapan sahabatnya, Sasuke segera mengedarkan pandangannya kearah gadis bersurai softpink yang sedari tadi dia perhatikan disaat latihan.
Segeralah, rasa cemburu yang sejak tadi hanya secuil bertambah pesat disertai rasa kesal dihati. Sasuke pun hanya dapat memerhatikan sambil mendesah sebal. Oh, kapten basket ini patah hati nampaknya.
"Aku benci padamu, Sakura."
Tatapan semua orang yang berada didalam arena basket mendadak berubah arah menjadi fokus kearah Sasori dan Sakura. Setelah mengeluarkan kata-kata menyakitkan itu, wajah Sasori masih dapat tenang. Bahkan cenderung datar dan tak mencerminkan rasa bersalah. Padahal dia baru saja meremukkan hati seorang gadis dihadapannya.
Sakura hanya bisa mematung dengan dada sesak sambil menatap seniornya dengan tatapan tak percaya.
"Apa kau tidak berkaca, hm?" Sasori memulai lagi. "Kau itu gadis ceroboh, bodoh dan sangat tidak menarik untuk berdampingan dengan lelaki sepertiku! Apa kau tak sadar, bodoh? Apa kau pikir aku akan mencintaimu hanya karena kau memberiku sekotak bento dan sebotol air?"
Emerald Sakura mulai banyak menampung air mata dan siap ditumpahkan kapanpun. Gadis cantik itu sungguh tak habis pikir dengan jawaban sang pujaan hatinya selama ini. Rasanya dia tak mampu berkata-kata lagi.
Belum puas meretakkan hati Sakura, Sasori berniat mengungkapkan semua hal yang ada dipikirannya tentang Sakura. "Gadis sepertimu harusnya jauh-jauh dari hidupku. Ya, memang aku sangat berterima kasih atas kebaikanmu. Tapi, dengar baik-baik, Sakura. MENJAUHLAH. DARI. HIDUPKU, GADIS PEM--"
BUGH!
"JANGAN BERANI KAU MENERUSKAN PERKATAANMU ATAU KUBUNUH KAU!"
Suasana berubah tegang ketika Sasuke datang bak pahlawan kesiangan membela Sakura dengan cara meninju wajah Sasori. Kemudian sukses membuat hidung Sasori mengeluarkan darah.
Sasori yang sempat terhuyung tak menentu bergegas mengambil keseimbangan kembali lalu menampilkan senyum merendahkan. "Kau mau membela gadis pembawa--"
BUGH!
Tinju kedua yang berasal dari tangan Sasuke kembali menghantam wajah tampan Sasori. Tapi kali ini, tubuhnya terhempas ke tanah. Kali ini juga, Sasuke benar-benar muak melihat Sasori. Dia sungguh terbakar amarah dan berniat menghancurkan wajah orang yang membuat gadis pilihan hatinya menangis.
Saat Sasuke berniat mencetak score lagi, seseorang menghalangi kesempatannya.
"Sakura?" Sasuke sungguh tak mengerti dengan gadis yang dicintainya. Untuk apa dia menghalangi?
"Hentikan! *hiks* Kumohon, Sasuke! Berhenti.." lirih Sakura disertai isak tangis.
Air mata terus membasahi pipi Sakura. Membuat Sasuke bimbang. Dirinya sangatlah tak tega melihat Sakura menangis. Tapi, dia harus membuat orang yang sukses membuat Sakura mengeluarkan air matanya jera. Namun, tak bisa jika Sakura terus saja menghalangi. Hati Sasuke berkecamuk.
"Dia sudah merendahkanmu, membuatmu menangis, Sakura! Minggir! Atau aku yang akan membuatmu merasakan pukulanku!? Kau tahu, Sakura. Aku tak ingin melakukan itu padamu! Menyingkirlah!"
"Jangan *hiks* menyakitinya! Kumohon, *hiks* pukul saja aku.." ucap Sakura tanpa keraguan sedikitpun.
"Dasar bodoh! Minggir! Akan kuselesaikan ini!" racau Sasori sambil mengelap aliran darah dihidungnya.
Seketika tangan Sasuke kembali terkepal lalu mengambil ancang-ancang untuk melanjutkan aksinya yang belum usai.
"Sasuke!" jerit Sakura mengisyaratkan dirinya agar menghentikan semuanya.
आप पढ़ रहे हैं
Stupid In Love [discontinued]
फैनफिक्शनDengan kecerobohan dan kepolosan yang tertempel didiri Sakura sanggup membuat Ice Prince kebanggan Konoha High School menumbuhkan benih cinta yang belum pernah Sakura rasakan sebelumnya. Tapi, Sakura sudah kelewat bodoh soal perasaan. Lalu, bagaiman...
- Lima Belas -
शुरू से प्रारंभ करें: