Sayang berarti Cintakah? (28)

7.3K 539 19
                                    

Zira dan Meina sedang berada dikantin sekolah sekarang. Meina bilang dia pergi karna ada urusan keluarga yang sangat penting ke Zira.

"Gue cariin juga di kantin taunya lo disini Ziranaaaa", ucap Dino sambil mencubit pipi Zira dengan gemas.

Zira terkekeh. "Gue kan udah ada Meina. Jadi lo gak perlu nemenin gue lagi disini", usir Zira.

Dino mengerucutkan bibirnya. "Lo jahat banget sumpah, abis manis sepah dibuang. Dasar kacang lupa kulit", ucapnya dengan dramatis.

"Sumpah bukan saudara gue", dengus Zira.

"Tapi gue pacar lo kan Mei?", Dino langsung menoleh kearah Meina dengan menaik turunkan alisnya.

"Ngarep", ucap Meina ketus sambil mengulum senyumnya.

"Modus loooo", Zira mendorong bahu Dino dengan kuat hampir membuatnya terjatuh.

"Hahahhaa", tawa Zira, sedangkan Meina hanya mengerutkan dahinya bingung dengan kedekatan Zira dan Dino yang tidak wajar.

"Gue aduin papa lo Zir biar kena hukum", ancam Dino.

"Iss jahat", Zira mengerucutkan bibirnya.

Meina semakin gak ngerti dengan apa yang mereka bicarain. Sebenarnya ada apa dengan Dino dan Zira. Bahkan tadi pagi Meina menangkap basah Dino mengecup dahi Zira dengan lembut.

"Main main kok", cengir Dino. "Dah ya gue mau kekelas ngerjain pr", ucapnya lalu mengacak rambut Zira. "Bye bye Meina cantik", Dino melambaikan tangannya sambil mengerling nakal.

"Zir, gue ke toilet ya", ucap Meina dan berlalu tanpa mendengar jawaban dari Zira.

Zira menatap kepergian Meina dengan bingung. Perlahan Zira berdiri dari duduknya berjalan menyusul Meina yang katanya ingin ketoilet.

Saat sampai didepan toilet Zira mendengar seseorang mengucapkan namanya dan Dino berkali-kali.

"Kasihan banget lo ditikung sama si Zira", ucap Keysa sinis.

"Maksut lo?", ucap Meina yang acuh sambil mencuci tangannya.

"Dengar ya Meina, sebagai orang yang pernah deket sama lo. Gue turut prihatin, ya gak gengs?", ucap Rina ke gengnya. Dan diangguki oleh anggota gengnya.

"Gue gak ngerti apa yang lo omongin, gak jelas", ucap Meina yang bersedekap menatap lima sekawan yang berdiri dihadapannya.

"Well well well, kasihan sekali Meina ini. Lo gak tau, kalo Dino sama Zira..", ucap Pia sambil menguncupkan kedua tangannya dan disatukan layaknya berciuman.

"Duh Pia jangan pakai bahasa isyarat langsung tancap aja. Nih ya Meina, gue kasih tau Zira sama Dino jadian dibelakang lo", ucap Weni sambil tersenyum sinis.

"Omong kosong apaan sih", ucap Meina dengan tertawa hambar.

"Kasihan sekali Meina gak tau apa-apa-"

"Lo yang gak tau apa-apa tentang gue", potong Meina.

"Atau lo pura-pura GAK TAU!", tekannya.

"Maksut lo?", tanya Rina pura-pura gak  ngerti.

"Hahaha", tawa sinis Meina. "Lo tau kan gue deket sama Wendy waktu itu?. Lo tau kan Wendy deketin gue karna lo? dan okey, gue milih mundur demi elo. Tapi apa balasan lo? Lo tau Wendy ternyata cintanya sama gue kan?. Dan gue ngeralain lo sama dia demi kita, persahabatan kita Rin. Tapi lo?. Lo tega ngancurin persahabatan kita. Dan sekarang, lo tega FITNAH ZIRA BAHKAN NGADU DOMBA GUE SAMA ZIRA untuk ngncurin persahabatan kami, puas lo Rin?. Cukup lo fitnah gue selama ini, gue bisa diam. Tapi karna lo udah ngusik hidup gue. Jangan harap gue bakal diam!"

Salah CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang