19

2.2K 116 2
                                    

Aku terbangun mendengar bunyi alaram yang sangat mengganggu. Aku teringat untuk menemui Nathalie.

Aku bangkit dari tidurku dan membersihkan diri. Setelah kurang lebih 30 menit bersiap-siap , aku keluar kamar dan mengikuti sarapan sejenak.

"so , where are you going Zayn?" tanya Lou 

"Give Nathalie's stuffs back" jawabku singkat 

"Oh"  

"Tapi jangan lupa kita ada interview pukul 12 tepat nanti Zayn" 

"Tentu Niall, aku pasti ingat"

Aku bangkit dan mencuci piring yang kupakai tadi lalu berpamitan dan pergi. Setelah sampai dirumah Nathalie , aku keluar dari mobil dan memperhatikan sekitar. Ya , aku memastikan tidak ada paps. 

Aku mengetuk pintu beberapa kali. Belum juga dibuka , apa dia pergi? No. Itu mobilnya . Kenapa begitu lama?

Nathalie's POV

Aku mendengar suara ketokan pintu dari luar. Aku mempercepat mandiku dan keluar dari kamar mandi. Kulihat Justin sedang berdiri di balkon kamarku.

"Kenapa tidak kau buka?" tanyaku 

"Justin?" 

"Just are you okay?"

Well, dia tidak menjawab. Aku hanya mengangkat bahu dan mengambil pakaianku. Setelah siap aku berlari turun kebawah dan membuka pintu.

Holly shit

"Zayn?" dia berbalil 

"oh hey , aku hanya mau mengembalikan ini" aku melihat kearah tas yg ia pegang. 

"Tapi jacket ini kan milikmu" lalu dia tertawa kecil 

"Ambil saja untukmu" jawabnya tersenyum. 

"Well,okay thanks zayn. So, wanna come in?" tawarku. Dia hanya mengangkat bahu. 

"Haha ayo" ajakku lalu masuk kedalam rumah.

Aku meletakan boneka dan jacket tadi di sofa ruang tamu. Aku membuatkan minuman untuk Zayn. Look at that eyes , oh my gosh . Aku memandanginya yang sedang sibuk melihat isi rumah ini. Ternyata dia sadar tengah di perhatikan. Shit , how cute . OK STOP.

"What?" 

"wha- oh tidak ada, seperti tidak pernah kesini saja"  

"Ya , sudah sebulan lebih rumah ini sedikit berbeda"  

"Aku merenovasi sedikit , menurutku rumah ini sedikit kuno" Aku dan Zayn serentak menoleh kearah sumber suara. 

"Kupikir kalian sudah tidak berpacaran lagi? ehm maksudku fake dating" Justin tersenyum tipis.

Aku tahu Justin memang menyukaiku. Tapi , kenapa dia berbicara seperti itu.

"Can we just not talk about this?"

Dia hanya mengangkat bahu dan pergi menonton.

"Maaf kan a--" 

"How the hell this thing came back?!"

Tunggu. Kenapa dia berbicara begitu? Apa benar dugaanku selama ini? Astaga. Aku menghampirinya dan berdiri tepat di hadapannya.

"Kenapa kau berbicara seperti itu?" 

"well i--" 

"I have to go i guess"

Aku menahan langkah Zayn.

"Zayn menemukan boneka ini di tempat sampah. Tepat didepan rumah ini" Dia memutar bola matanya. 

"So?" 

There's Just One °°° z.mWhere stories live. Discover now