3

3.6K 163 2
                                    

"Goodmorning Uncle!"  Seruku sambil menuruni tangga

"Hey ash, anyway ada yang mau paman bicarakan padamu." Kata paman membuatku bingung.

Tumben sekali? Ada apa ya?

Perasaanku jadi tak enak.

"Ada apa paman?" Tanyaku sambil melahap corn flakes yang dibuatkan oleh paman.

"Besok paman akan kembali ke Canada."

Aku tersedak dan langsung meminum air putih di sebelah mangkuk ku. "Berarti aku ikut?"

Paman menggeleng sambil tersenyum. "Ash kau tau kan aku juga punya anak sudah 5 tahun paman tidak menemui mereka. Telpon pun tidak. Paman hanya memberi mereka uang dari sini. Aunti sudah tidak ada lagi paman hanya tidak ingin di sebut ayah tak becus Ash."

Aku sedikit kecewa, berarti aku mulai besok aku akan sendirian disini. Sendirian, lagi.

"Pukul berapa pesawatmu berangkat paman?"

"10 am Ash."

"Baiklah aku akan mengantarmu besok." Jawabku menyelesaikan makanku.

"Oh ya ada yang sekarang waktunya harus aku berikan, tunggu sebentar." 

Ia pergi kekamarnya dan mengambil sesuatu. Aku melihat yang dibawanya. Itu seperti buku tabungan, sebuah amplop tebal dan beberapa perhiasan.

"Apa itu paman?" Tanyaku bingung.

"Ini buku tabunganmu. Uangnya sudah ada dan itu cukup untuk menghidupimu disini. Dulu ayahmu sudah membalikan atas namamu. dan ini uang dan perhiasan yang ditinggalkan ibumu dulu."

Aku terdiam dan membuka amplop tebal itu.

Refleks aku menutupnya dan mengembalikan amplop itu.

"Ini sangat banyak paman."

"Paman mungkin tidak akan kembali lagi kesini, Ash. Mungkin sesekali kami akan mengunjungimu. Dan ya jika duitmu sudah habis kau bisa menghubungiku."

"Woahh aku tidak akan menghabiskannya paman."

"Yasudah paman packing dulu ya." Ujarnya sambil pergi kekamarnya.

====

"Halo? ada apa zayn?"

"uhm aku cuma ingin bilang, besok kan kami akan ada show disini aku berharap kau bisa datang. Oh ya Irene juga datang." jawabnya di seberang sana.

"Oh, akan kuusahakan ya, Zayn. Tpi aku tidak janji." Jawabku.

"Iya tidak apa. Anyway kau sedang dimana? Apakah sedang diluar? Bersama siapa?"

Haha, dasar anak ini.

"Iya aku mau ke starbucks dekat komplek rumahku. sendiri saja, ada apa?"

"Oh bolehkah aku datang kesana? please, aku memaksamu untuk berkata ya."

"Haha tentu, see ya there." jawabku seraya mengakhiri pembicaraan kami.

-

Saat sampai di Starbucks dan menunggu Zayn, kebetulan sekali aku melihat Mike. Ku putuskan untuk memanggilnya dan mengajaknya bergabung.

"Hey kebetulan sekali." kataku.

"Ehm, sendirian saja?" katanya sembari duduk disampingku.

"Iya. Eh, sebenarnya Zayn akan datang." jawabku.

"Janjian?" tanyanya.

Aku menggelengkan kepalaku disambut dengan anggukan darinya. Lalu ia langsung bertanya padaku tentang berita aku dan Zayn yang sedang heboh-hebohnya sekarang ini.

There's Just One °°° z.mWhere stories live. Discover now