Hal Yang Sama (17)

8.5K 659 14
                                    

Sudah sebulan Fino dan Zira semakin dekat. Fino sudah mengurangi kadar kejutekkannya ke Zira. Dia lebih ramah sekarang dengan Zira. Mereka berdua sudah seperti orang pacaran yang selalu bersama sekarang. Disaat istirahat Fino pasti selalu duduk bersama Zira, Meina dan Dino disatu meja kantin. Disaat les keduanya terkadang belajar di sekolah atau dirumah Fino kadang mereka juga ganti suasana misalnya sekarang mereka sekarang sedang di sebuah taman yang tersembunyi yang diketaui oleh Fino.

"Udah ah capek gue belajar", ucap Fino dan membaringkan tubuhnya diatas rerumputan dan menjadikan kedua tangannya sebagai bantal.

Zira membereskan buku-buku lalu mengikuti Fino berbaring diatas rumput menatap langit biru disore hari ini.

"Indahnya ciptaan Tuhan", ucap Zira sambil menyunggingkan senyumnya.

Fino menoleh kearah Zira dan ikut tersenyum. "Iya ciptaan Tuhan memang selalu indah.", ucap Fino yang tak melepaskan pandangan dari Zira.

Salah satunya senyum lo Zir, lanjutnya dalam hati.

Zira menoleh kearah Fino. Mereka saling menatap lembut. "Lo suka alam?", tanya Zira.

Gue suka elo mungkin, jawab Fino dalam hati.

"Suka, gue suka apapun. Kecuali."

"Kecuali?", ulang Zira.

"Elo", jawab Fino. Zira langsung mengerucutkan bibirnya. "Gue suka apapun kecuali elo lagi cemberut", lanjutnya sambil terkekeh geli.

"Hahahaa, lo bisa aja", ucap Zira yang ikut tertawa.

"Sebentar lagi ujian semester", ucap Zira mengalihkan dan kembali menatap langit. Fino mengangguk dan ikut menatap langit. "Berarti sebentar lagi tugas gue udah selesai ngajarin lo", lanjut Zira.

"Kok gitu?", tanya Fino.

Zira menoleh kearah Fino. "Mommy lo yang bilang. Dia gak mau gue keganggu karna ngajarin lo. Sebentar lagi kan gue UN", ucap Zira sambil tersenyum paksa.

"Oiya, gue lupa lo kakak kelas gue", cengirnya.

"Lo bakal kuliah dimana? Diluar?", tanya Fino.

Zira mengedikkan bahunya. "Gue juga gak tau mau ngambil dimana dan apa"

"Kok gitu? Padahalkan lo bisa masuk apa aja dan dimana aja Zir"

"Gitu ya?", tanyanya tak yakin. "Tapi gue gak pengen kuliah", lanjutnya.

Fino langsung menoleh kearah Zira. "Kenapa begitu? Gue kira lo orang yang terobsesi dapatin pendidikan setinggi-tingginya."

"Gue bosen belajar hahaha", jawabnya sambil tertawa hambar.

"Masa sih?", tanya Fino tak yakin.

"Iya Fino. Emang lo aja yang bisa bosen belajar gue juga kali", ucapnya.

"Jadi lo mau ngapain? Jadi pengangguran?", tanya Fino.

Zira pun menggeleng dan tersenyum misterius.

•••

"Assalamualaikum", Fino memasuki rumahnya yang sepi.

"Baru pulang Fin?", Gevin duduk didepan tv menonton berita. Fino pun berjalan menghampiri Ayahnya.

"Iya Yah", jawabnya.

"Gimana?", tanya Gevin.

"Gimana apanya?", tanya Fino bingung.

Salah CintaWhere stories live. Discover now