[EXTRA] Alistair Kane - Bagian 2

28 9 0
                                    

Alistair Kane terbang dengan amat cepat, terus memburu Fatanir tanpa berhenti sedetikpun. Planet demi planet, bintang demi bintang berkelebat amat cepat dalam penglihatannya. Anehnya, ia tak kesulitan bernapas seperti manusia pada umumnya dalam ruang angkasa yang seharusnya hampa udara ini. Seolah-olah memang ada udara dalam Semesta Omnia ini.

Mata Alistair melacak, menerawang ke kejauhan, melacak tiap gugusan bintang yang ia lewati. Hanya satu hal yang dipikirkannya, Aku harus menghentikan kegilaan Fatanir! Orang gila yang ingin membunuh Tuhan dan merombak semesta itu tak boleh menjadi Tuhan yang baru!

Tiba-tiba telinga super Alistair menangkap suara-suara pertarungan di sebuah gugusan bintang di Caerver, sebuah galaksi berbentuk cakram bergigi lima yang sedang ia lintasi ini. Mungkin Fatanir ada di sana, dan seorang tokoh sesakti dewa lain tengah menghadangnya. Namun makin dekat ke tempat pertarungan, Alistair mengenali aura masing-masing petarung itu bukanlah aura Fatanir. Tetap saja, suatu firasat mendorongnya untuk terus mendekat.

Ternyata benar, tak satupun dari kedua sosok seperti pria yang sedang bertarung sambil terbang di ruang angkasa itu adalah Fatanir. Salah satu dari mereka adalah seorang pria muda berambut pendek berwarna putih, tebal, bergelombang dan acak-acakan, mengenakan celana dan jas panjang berwarna serba hitam.

Petarung kedua berwujud sangat aneh. Seluruh tubuhnya, dari ujung kepala sampai ujung kaki berbentuk seperti manusia pria bertubuh kekar, namun hampir sepenuhnya terdiri dari semacam zat biru terang, translusen yang lunak seperti jeli atau puding. Ia tak mengenakan pakaian apapun, dan tak punya alat kelamin di selangkangannya.

Melihat kedua petarung itu sedang jual-beli serangan dengan dahsyatnya, Alistair tak langsung terjun dan ikut campur. Firasatnya berkata, kali ini ia memutuskan sebaiknya mengamati dulu para petarung ini, kekuatan, kelemahan dan tujuan mereka masing-masing, baru bertindak.

Si manusia jeli biru lantas mundur dan menjaga jarak. Di belakangnya tampak sepasukan Enshaka, yaitu manusia jeli kloning yang bentuk dan ukurannya persis dirinya. Sebaliknya, di sekitar Alshain Kairos tampak sepasukan pelbagai makhluk termasuk manusia yang siap membantunya bertarung, yang ia panggil dengan ilmu Tempus Vestigium. Alistair mengenali beberapa di antara mereka, yaitu para peserta turnamen Battle of Realms. Yang paling menarik perhatiannya, tentu saja Radith dalam wujud pahlawan supernya, Vajra juga ada di sana.

"Bagaimana, Alshain Kairos? Berapa banyak lagi pasukanmu yang ingin kuubah menjadi Enshaka?" Si manusia biru menantang.

"Dan berapa banyak lagi kloning parasitmu yang kubunuh dengan pedangku ini, Lazuardi?" Alshain "Kai" Kairos mengacungkan benda yang ia "pinjam" dari masa lalu dengan salah satu ilmunya, Tempus Vestigium, yaitu pedang jenis Katana bernama Masamune. Tajam tanpa tandingan, pedang ini dapat membelah tubuh sekeras apapun tanpa dilumuri darah, jeli atau zat apapun dari korbannya.

"Sebanyak apapun yang kaubunuh, kau takkan pernah bisa membunuh diriku yang asli," balas Lazuardi. "Setelah kubereskan kau, aku akan membunuh Thurqk, dan Pulau Nanthara akhirnya akan menjadi milikku... selamanya!"

"Tidak kalau kuhancurkan Nanthara dulu bersama seluruh Planet Sol Shefra!" Kai tampak sangat bernafsu sekali, seolah kenyataan bahwa ranah-ranah yang seharusnya telah musnah lalu lahir kembali adalah kenajisan baginya, Sang Pemeta Dimensi ini. Pasukan Kairos, serbu!"

Lazuardi ikut maju bersama pasukannya, "Pasukan Enshaka, tulari mereka!"

Kejadian selanjutnya terlalu cepat dan terlalu banyak untuk dijabarkan dengan kata-kata. Sesosok Enshaka berhasil menginfeksi salah satu pendekar dalam Pasukan Kairos, hanya untuk dihancurkan oleh tinju petir Vajra. Lazu sendiri mengubah bentuk tubuhnya menjadi bertangan raksasa dan menghantam Vajra sampai terpental. Ia lantas menempelkan telapak tangannya di tubuh salah seorang pendekar lain, mengubah orang itu menjadi manusia jeli persis Lazu.

VAJRA in Battle of RealmsWhere stories live. Discover now