[R-4] Vajra - Bima Sakti

23 9 0
                                    

[ROUND 4]

VAJRA – BIMA SAKTI

Penulis: Andry Chang

Umangsah ambêk pêjah

cancut gumrégut manjing

samudra tulya dreng

wiraganya lêgawa

banyu sumaputing wêntis

meleg ing angganira

sumingêp anampêki

migég jangga kang warih

katon naga kumambang

gêngnya sawukir anak

ngakak galak kumêlap

Mendekat, bersiap mati sirna

Tanpa ragu masuki samudra

Tetap dengan tekad membaja

Sikapnya pasrah berserah

Betisnya menyibak air samudra

Memercik ke badannya

Memukul-mukul hingga tersibakkan

Tercekat air liur di tenggorokan

Tampak naga mengambang

Badannya sebesar bukit karang

Moncongnya menganga lebar

Menebarkan kebuasan

Ada-ada Bima Mlumpat, Bagian Satu – Lagu Pedalangan Jawa

= Bagian 1 =

BIMA SAKTI

"Tri Mandala Vajra!"

Itulah kata pertama yang diucapkan Raditya Damian saat ia keluar dari portal gaib dan kedua kakinya mendarat mulus di tanah padat.

Hampir seketika, Kalung Bintang Emas di depan dada Radith berpendar terik, memancarkan cahaya emas yang membungkus seluruh tubuh pemuda berambut hijau itu. Detik berikutnya, seperangkat zirah berwarna merah bersisi emas dan topeng separuh tersandang sempurna. Sekali lagi, Radith tampil sebagai wujud tarung, bukan, dirinya yang lain. Seorang pendekar super bernama VAJRA.

Gelang Gandiwa rupanya telah berubah wujud menjadi sepasang pelindung lengan dan pelindung kaki berwarna emas. Di luar dugaan, seperti halnya Zirah Antakusuma dan Topeng Pancanaka, perangkat baru itu terasa amat ringan, sehingga Vajra tetap dapat bergerak leluasa.

Terima kasih, Guru Arjuna, batin Vajra. Aku akan selalu mengingat ilmu dan pesanmu.

Keadaan di sekeliling membuat napas Vajra tercekat. Ternyata ia kembali ke arena semula, di Koloseum Budukan di Server Amatsu. Bedanya, selain tak ada Pohon Hayat, Kalpataru di sana, seluruh arena tampak porak-poranda. Dinding-dinding pembatas yang jebol, ceruk-ceruk seperti bekas ledakan bom di sana-sini menebar kesan, seakan tak ada lagi yang utuh di tempat ini.

Yang lebih mengenaskan, tampak mayat-mayat para penonton yang jadi korban bergelimpangan di tribun arena. Tarou, si pembawa acara tampak hangus legam di tempatnya berdiri, menebar aroma seperti ikan gurame bakar. Bahkan Netori-sama, penguasa Server Amatsu tergeletak tanpa nyawa di kursi kebesarannya di tribun kehormatan. Bencana apa yang sedang terjadi di sini?

Jawabannya terletak pada sesosok pria yang sedang melayang-layang di udara. Sosoknya serba hitam dari ujung kepala hingga ke ujung kaki, dan tampak berkilap diterpa cahaya matahari.

Si sosok hitam tampak sedang berdebat dengan beberapa peserta Turnamen Battle of Realms yang berdiri di arena. Ternyata jumlah peserta yang bertahan telah menyusut menjadi tinggal dua belas orang, termasuk Vajra. Suara-suara para peserta tak begitu jelas terdengar dari kejauhan. Sebaliknya, suara si sosok hitamlah yang keras membahana.

VAJRA in Battle of RealmsWhere stories live. Discover now