Sedikit Masalah (12)

Mulai dari awal
                                    

Zira mengangguk. "Iya Om, Dino adik kelas Zira", jawabnya.

Zigo mengangguk. "Jad-"

Drrrt drrtt drrtt

Mami Calling

"Halo Mi, Assalamualaikum"

"Walaikumsalam kamu dimana Zira? Udah mau maghrib loh", ucapnya.

Zira melirik jam tangannya dan menoleh kearah luar jendela.

"Maaf Mi Zira lagi di cafe Omnya temen Zira nih Mi."

"Loh kamu gak ngajarin si Fino itu?"

"Tadi ada problem gitu Mi. Zira izin pulang malam ya Mi"

"Yaudah sayang, kebetulan Mami lagi mau pergi soalnya ada janji sama client nih. Papi juga tadi pagi ke Jerman. Si Igo juga lagi main sama temen motornya. Kamu pulangnya hati hati ya sayang"

"Owh bagus deh Mi. Yaudah, IyaMi. Mami hati hati juga ya disana. Assalamualaikum"

"Walaikumsalam"

Zira mengunci ponselnya dan memasukan kedalam tasnya.

"Mami kamu Zir?", tanya Zigo yang tadinya sedang berbincang dengan Dino dan Bee yang sudah berhenti berpelukan seperti teletubbies.

"Iya Om, Mami nanyain aku dimana. Biasalah orang tua hehe.", ucapnya.

"Wah perhatian banget ya Zir. Tuh Pa, cari mama baru kek buat Dinoo", ucapnya dengan rengekan manja.

Zigo bergidik ngeri melirik anaknya. "Kamu kira nyari mama kayak nyari permen?, mudah dapetnya di toko toko emperan?."

"Alasan", cibirnya.

"Oiya, Zir. Si Meina mana?", Dino tersenyum manis kearah Zira.

"Meina? Siapa lagi tuh? Korban yang keberapa?", tanya Zigo beruntun.

"Weiz atu atu apa Om. Ingat umur Om gak sesek nanya banyak banyak", ledek Bee.

"Hina aja hina. Om potong jatah makan gratis kamu"

"Beuh, ngancem nih. Aduin Mommy Fina baru tau rasa", ancem Bee balik.

Zigo mencebikkan bibirnya. "Kamu emang paling bisa buat Om mati gaya ya Bee"

"Beenanda gituloh hihi", kekehnya.

Zira hanya tertawa memperhatikan keluarga absurd ini. Zira masih merasa asing dan baru, jadi dia gak mau terlibat terlalu jauh dalam pembicaraan, Zira gak mau salah ngomong dan membuat yang lain tersinggung nantinya.

"Eh, siapa tadi namanya?", tanya Zigo.

"Meina Pa", jawab Dino yang sedang senyam senyum melihat ponselnya.

Tiba-tiba Dino melambaikan tangannya kearah pintu masuk cafe. "SINI", teriaknya.

Plak

Bee menepuk lengan Dino dengan kencang. "Bikin malu aja lu", ucapnya.

"Bawel, cium lu baru tau rasa", ancam Dino.

Salah CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang