Fall In Love At First Sight (3)

12.1K 846 5
                                    

Zira senyum-senyum sendiri memasuki kamarnya. Didepan pintu sebelah kamarnya Zira, Igo bersedekap menatap tajam Kakak perempuannya.

"Dari mana aja lu baru pulang?", tanya Igo dengan ketus.

"Mau tau aja adik kecil", ledek Zira dengan terkekeh senang.

Igo mendengus kesal. "Hati hati Zir lo kan baru disini. Kita gak tau cowok disini kelakuannya sebrengsek apa", ingat Igo.

Zira yang sedang berbaring dikasurnya langsung terduduk dan menatap Igo yang berdiri didepan pintu kamarnya dengan tajam. "Sister complex lo jangan kumat deh Go", ucapnya jengkel.

"Bukan gitu Zir gue cuma gak mau lo kenapa-kenapa nantinya"

"Oke gue tau. Gue bisa jaga diri gue sendiri Igo", ucapnya tajam.

Igo mengedikkan bahunya. "Kalau udah terjadi baru lo nyesel bantah omongan gue", ucap Igo sambil berlalu pergi.

Zira memeletkan lidahnya kearah Igo yang berjalan menjauh dari kamarnya. "Dasar sister complex", gerutunya.

Zira kembali membaringkan tubuhnya yang letih menonton Fino latihan basket. Sesekali Zira tersenyum mengingat kejadian pinky promisenya. Zira jadi teringat awal Ia pertama kali jatuh cinta dengan Fino.

Flashback

Zira mengendari mobilnya memasuki gerbang sekolah. Parkiran mobil sangat penuh Zira jadi bingung mau parkir mobil dimana. Tapi, saat Ia mendapati satu tempat kosong Zira langsung menekan gas mobilnya menuju tempat kosong itu. Tapi ternyata dari tempat berlawanan arah mobil lain juga menuju tempat kosong itu. Saat mobil Zira dan mobil lain itu bertemu memperebutkan parkiran mobil itu. Kaca mobil itu terbuka perlahan. Zira juga membuka kaca mobilnya.

"Owh cewek", ucap lelaki yang berada dikemudi mobil dengan gaya coolnya. Perlahan mobil itu mundur dan mencari tempat lain. Zira yang masih terpukau dengan ketampanan dan kegentle-an lelaki itu tersenyum tanpa sadar. Saat mobil lain mengklakson mobil Zira. Zira pun langsung tersadar dan memarkirkan mobilnya ditempat yang diperebutkannya dengan lelaki tampan tadi.

Sejak saat pertama kali Zira menginjakkan kaki disekolah itu dan bertemu dengan lelaki itu. Zira diam-diam memperhatikan lelaki itu sampailah Ia tau dari Meina kalau laki-laki itu bernama Defino Werzagio anak kelas Sebelas, cowok terkeren dan terkece seantero SMA INTERNASIONAL JAKARTA.

Flashback off

"Zira do you not miss me my lovely daughter", ucap Winoga yang berdiri diambang pintu kamar Zira dengan menyilangkan kedua tangannya didada.

"Papppiiiii", pekik Zira senang dan langsung berlari menerjang memeluk Winoga.

"Kenapa baru nyusul sekarang?", ucap Zira manja sambil bergelantungan di lengan Winoga.

Winoga terkekeh. "Haha maaf sayang Papi baru selesai ngurus perusahaan yang disana. Gak mungkinkan perusahaannya dibiarin aja nanti kita makan apa coba?", ucap Winoga sambil menjawil hidung manjung Zira.

"Ehehe iya iya bisa bisa makan batu kita Pih", ucapnya dengan nada manja.

"Papi udah ketemu Mami gak? Mami akhir akhir ini suka melamun. Kayaknya Mami kalo kata temen aku tuh lagi meriang pih", ucap Zira semangat sambil berjalan disamping Winoga menuruni tangga.

Winoga menoleh kearah Zira dengan mengernyitkan dahi. "Meriang? Mami kamu demam?", tanya Winoga yang kebingungan.

Zira menggeleng. "No no no meriang itu merindukan kasih sayang hahahahaa", Zira tertawa senang.

Winoga mencubit pipi Zira dengan sayang. "Bisa aja kamu. Baru seminggu tinggal disini udah ada aja kosa kata kamu nambah"

"Iyaaaa dongg. Zira gitulooohh", ujarnya sambil menaik turunkan alis tebalnya.

Salah CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang