1. putus

3.9K 164 16
                                    

Untuk ke sekian kalinya Eann dan Nav putus. Fanisha sudah bosan mendengar berita seperti itu. Mereka berteman sejak TK, lalu mulai pacaran dari SMP. Dengan sifat Eann yang sensitif dan luar biasa gampang marah, sementara Nav yang suka tebar pesona, bukan hal yang mengejutkan jika mereka selalu putus-nyambung.

Fanisha akui, Arveann memang cewek yang cantik. Tapi dia bukan yang tercantik di sekolah mereka. Sementara Navintar adalah cowok keren, yang meskipun banyak yang sekeren dia, tapi kebetulan dia cucu pemilik sekolah yayasan mereka. Dan itu nilai plus Nav dibanding Eann. Nilai lebih yang akhirnya dia manfaatin untuk selingkuh sana-sini.

"Ini terakhir kalinya. Dan aku tidak akan sudi balikan lagi!" Jerit Eann

"Kamu pikir aku mau balikan sama kamu? Fine! Kita putus, Se.la.ma.nya!" Sahut Nav.

"Oke! Kamu pikir cowok cakep cuman kamu doang?!" Ucap Eann seraya mengibaskan rambutnya dan berbalik pergi.

Nav melotot. "Cowok cakep emang banyak! Tapi nggak akan ada yang sesabar aku ngadepin cewek galak sepertimu!" Teriaknya namun sudah tak didengar lagi oleh Eann.

Nav mendengus sebal, seraya duduk di samping Fanisha yang hanya diam menyaksikan pertengkaran mereka.

"Kalian nggak capek ya, berantem mlulu?" Tanya sepupunya itu.

Nav menoleh. "Temen kamu itu yang ngeselin! Aku cuma jalan biasa sama Vera, dia udah ngegas aja!" gerutunya.

"Jalan biasa kamu bilang? Emang kudu ngeliat apa baru dia boleh marah? Kalian pelukan? Ciuman? Apa?"

"Kok kamu belain dia, sih?"

"Emang kamu pikir kamu pantes dibela? Udah deh, Nav! Kalo kamu emang udah bosan sama hubungan kalian, bilang baek-baek. Trus putusin dia baek-baek. Biar dia bisa sepenuhnya lepas dari kamu. Seegois-egoisnya Veann, dia itu setia sama kamu. Bahkan ketika kalian break. Nggak kayak kamu yang selingkuhannya bejibun!"

Nav terdiam. Sebenarnya Fanisha benar. Nav mulai bosan dengan hubungan mereka. Mungkin karena mereka sudah terlalu lama bersama. tapi meski begitu, Nav tidak bisa melepas Eann begitu saja. Karena Eann adalah satu-satunya cewek yang memandangnya sebagai Navintar, bukan Nav si cucu pemilik Yayasan. Egois? Ya, dia memang sangat egois. Di saat Eann selalu menunggunya, dia justru bermain dengan banyak cewek lain di belakangnya.

"Nav, kamu berantem sama Veann?" Tanya Martin, teman sekelas Eann yang lagi PDKT sama Fanisha.

"Cepet banget beritanya? Dia ngadu?" Tanya Nav sinis.

Fanisha menggeplak kepala sepupunya kesal. Sementara Martin hanya geleng-geleng kepala.

"Dia ijin pulang sambil nangis. Siapa lagi yang bisa bikin putri jutek kita nangis selain kamu?" Ucap Martin.

Navin menyeringai. Antara bangga dan meremehkan. Bangga karena memang hanya dia orang yang bisa membuat Eann menangis dan tertawa. Dan juga meremehkan gadis itu, karena selalu tampak lemah hanya karena putus cinta.

"Minta maaf sama dia, Nav. Sebelum kamu menyesal," ucap Fanisha.

"Ogah! Sekali-sekali biar cewek keras kepala itu rasakan!"

Fanisha geleng-geleng kepala. "Dasar pasangan aneh!"

Martin tertawa. "Kamu tau nggak, Nav? Kamu udah membuat sejarah baru. Biasanya tuh ya, mau lulusan gini nih, pada berebut nyari pacar buat bikin kenangan indah. Eh, kamu justru putus pas mau lulusan."

"Kan masih seminggu lagi, bro! Masih bisa cari pacar baru lagi," jawab Nav cengengesan.

"Vera maksudmu?" Tebak Fanisha. Menyebut biang kerok putusnya Eann dan Nav.

MY EX-BOY'S FRIENDSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang