32. You isn't Maxy

Depuis le début
                                    

"Tapi gara2 kau Jeslin pergi meninggalkan ku. Bahkan untuk selamanya. Kau lah penyebab nya ! Kau lah pembunuh utama Jeslin !"

Ucapan dingin nya sekarang membuat tubuh ku membeku seketika. Mata ku membulat lebar. Dia menuduh ku membunuh nya.

"Kau gila hah ! Bukan aku pembunuh nya ! Aku sangat menyayangi nya, bagaiman mungkin aku membunuh nya !" Balas ku dengan dada naik turun menahan emosi.

"Ck, dasar gadis bodoh !" Sahut nya datar, membuat tangan ku mengepal kuat. Kalau aku tidak terikat pasti aku sudah merobek mulutnya sekarang.

"Ck, munafik ! kau tidak menyayangi nya tapi memanfaatkan nya ! Bukan hanya Jeslin, semua orang terdekat mu juga kau perlakukan seperti itu bukan !" Ucap nya lagi membuat ku ingin meledak sekarang.

"Brengsek ! Tutup mulut mu ! Aku tidak pernah memanfaatkan siapapun termasuk Jeslin !" Geram ku padanya.

Plakkkk.

Tamparan keras ku dapat sekarang. Pipi ku sangat nyeri dan kurasa ada cairan merembet di ujung bibir ku. Aku bisa menahan rasa sakit ini. Aku tak akan terlihat lemah hanya karna satu tamparan.

"Berkaca lah dulu sebelum berucap nona ! Kau bahkan lebih brengsek dari ku. Aku hanya menyekap mu saja. Sedangkan kau,, kau sudah membunuh satu nyawa manusia. Dan parah nya kau membunuh sahabat mu sendiri" ucap nya lagi membuat ku semakin geram. Aku harus menahan emosi untuk melindungi diriku.

"Semua masalah Jeslin berawal dari mu. Jeslin bermasalah dengan Maxy karna dia dekat dengan mu. Dan akhir nya dia mati terbunuh itu juga karna ulah mu. Andai saja Jeslin tidak bersi keras menjaga mu pasti dia akan bersama ku sekarang. Dia menyerahkan nyawa nya hanya untuk melindungi mu. Dia terlalu baik untuk sahabat bodoh seperti mu. Jika kau menyadari dari awal kalau pria pilihan mu itu brengsek, Jeslin tak kan mati seperti itu. Dia menyimpan semua kebusukan Maxy karna tak ingin menyakiti hatimu ! Tapi apa balasannya hah ! Dia terbunuh dengan tragis. Itu semua karna mu gadis tolol !"

Emosi ku melebur digantikan sesak di dada ku. Semua ucapannya terpahat rapi di telinga ku. Dia benar, akulah awal semua masalah. Dan aku juga alasan utama Jeslin terbunuh. Bodoh, dia benar aku memang bodoh. Kalau aku cerdas tak mungkin aku bisa termakan oleh sikap manis Maxy. Semua karna kebodohan ku sendiri. Sekarang aku bisa apa ? Aku sudah kehilangan Jeslin karna dia melindungi. Setelah ini apa lagi ? Bayangan wajah prince, liand, daddy, kak sahila berkelebatan di kepala ku. Aku tidak akan mengobarkan mereka. Aku tidak sanggup kehilangan mereka, lebih baik aku yang mati daripada mereka.

"Bunuh aku sekarang !" ucap ku menatap sayu mata nya. Bukan aku putus asa. Tapi hanya ini jalan nya. Kalau aku mati semua nya akan selamat. Dan tak akan ada lagi ancaman.

Pria itu maju lebih dekat dengan ku dengan seringai di wajah nya. Keputusan sudah bulat. Menyerahkan nyawa ku untuk menebus kesalahan ku pada Jeslin. Dan yang terpenting untuk kedamaian semua orang yang kusayang.


"Kau ingin membayar nyawa Jeslin dengan nyawa mu ?" tanya nya datar menatap lurus ke arah ku. Dan aku hanya menjawab nya dengan tatapan pasti ku.


Seperti tau apa jawaban ku. Pria itu mencondong kan tubuh nya sehingga kini wajah nya tepat di depan wajah ku. Hanya dua jengkal di depan wajah ku. Sehingga aku bisa menatap jelas dan dalam mata tajam pria itu.

"Kau pasti akan mati nanti tapi bukan aku yang melakukan nya. Aku tak akan sudi mengotori tangan ku dengan membunuh gadis licik seperti mu. Diamlah disini dan tunggu ajal mu sebentar lagi"

Aku masih termangu menatap punggung nya yang menghilang dalam kegelapan. Dia pergi begitu saja setelah menjawab permintaan ku. Sekarang aku kembali sendiri dalam gelap. Menunduk mengingat semua memori ku saat bermanja pada prince, saat tertawa bersama daddy dan kak sahila, dan mengingat memori manis saat melewati hari bersama Liand. Aku akan membawa semua memori ini sampai akhir waktu ku. Sebentar lagi, aku sudah tidak perduli siapa yang akan menghampiri ku setelah ini. Entah orang lain atau bahkan Maxy sendiri. Apapun yang mereka lakukan nanti aku tidak akan melawan.

Krieekkk...

Suara pintu dibuka kembali tertangkap oleh telinga ku. Aku mendongak saat merasa ada seseorang berdiri di depan ku.

"Apa kabar nona Princess yang terhormat ?"


__________________________________

Go go go !!!!!
Tinggal menghitung hari dan cerita akan berakhir.
Semua teka teki akan terungkap, terutama tentang Maxy.

Trus VoMent nya ya guys !

   
+65 VOTE LANJUUTTTT !

:-)

      






My Expensive Princess (End)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant