Fall For You (4)

4.3K 382 1
                                    

'Tenang. Aku yang akan menjagamu, cincin pernikahanku.'- Luhan
.
.
.
FALL FOR YOU
.
.
.
HUNHAN
.
.
.
Lelaki itu mengangguk paham setelah perempuan di hadapannya memberitahu namanya.

"Kau... mau kan menjadi kekasih..."

"Di mana tempat tinggalmu?" tanya lelaki berkulit pucat memotong ucapan sang perempuan. Sehun. Bibirnya bergerak membentuk keseksian yang menggoda tiap wanita untuk mengecapnya.

"Distrik Gang..."

"Tidak, tidak," Sehun kembali memotong. "Maksudku, apa kau tinggal di rumah? Hotel, apartemen, atau..."

"Apartemen," jawab si perempuan dengan senyum manis di bibirnya yang terbalut lipglossmerah muda. Sebenarnya perempuan itu tengah malu-malu kucing berhadapan dengan lelaki yang dia kagumi. Namun mendengar nada Sehun sekaligus jenis pertanyaan yang menurutnya terlalu intim, membuat ia yakin akan, uh, keperawanannya siap hilang.

"Baik. Buktikan bahwa kau layak menjadi kekasihku di apartemenmu." Oh, Tuhan. Gadis itu pemikir yang baik. Sesuatu yang Sehun maksud pasti tentang bagaimana dia bisa menyerahkan tubuhnya dengan memuaskan. Siapa yang sangsi? Sehun terkenal sebagai penakluk gadis. Bersama wanita di tempat hiburan bahkan ketahuan mabuk dan mencobai rokok yang ditawarkan si pelacur. Sehun mengakhiri percakapan mereka dengan menyentil pelan dahi perempuan di depannya. Senyumnya tiba-tiba hilang, dia ingin beranjak tapi tangan si perempuan menarik lengannya secara paksa dan membuat Sehun harus menatapnya lagi. Sehun yang menatapnya tajam seperti elang, menjadikan gadisnya ketakutan dan melepas genggamannya secara cepat. Sehun suka melihat gadis yang takut padanya. Sehingga Sehun bisa membuat peraturan dengan standarnya sendiri, seperti,hubungan kita berakhir di sini.

"Ta-tapi, sekarang ini kita sudah menjadi sepasang kekasih, kan?" tanyanya ragu sambil menunduk. Tangan kanan Sehun naik dan mengangkat dagu si perempuan dengan lembut. Kedua manik mata bertemu dan akhirnya Sehun menyunggingkan senyuman tampan yang sukses membuat gadis manapun menahan pekikan.

"Tentu saja, Jung Yaera," katanya sambil mengusak rambut Yaera. "Aku pergi dulu?" Sehun berubah dingin dan mulai beranjak. Tapi, sialan, tangan Yaera kembali menghalangi acara 'ayo lekas pergi dari sini'. Kini tatapannya berubah menjadi tatapan malas mengingat ini kedua kalinya Yaera menghentikan langkahnya. Dan Sehun mencoba untuk tidak mematahkan tangan kurus Yaera. Sedikit terdengar mengerikan.

"Bolehkah aku meminta ciuman di bibir?" Yaera bertanya dengan wajah menggemaskan yang ditujukan khusus kepada Sehun. Sehun menghela napas tipis dan menyeringai sama tipisnya. Entah apa yang sebenarnya dia seringaikan. Atau, untuk apa dia menyeringai.

"Tidak. Kau tidak akan mendapatkannya dariku, sayang. Maaf."

"Uhm, tapi jika di apartemenku?"

Sehun tertawa. "Menantilah. Aku harus pergi, dan jangan menghentikan langkahku lagi, mengerti?" Setelah mendapat anggukkan lucu tanda setuju dari kekasih sementaranya, Sehun bergegas pergi.

Jung Yaera, perempuan yang Sehun ingat lima belas menit lalu mendatanginya, menyatakan perasaan kagumnya pada Sehun. Yaera merupakan mahasiswi tingkat tiga, yang dengan tidak malunya menghentikan Sehun dan mengucapkan perasaan yang selama ini dia pendam. Dan Sehun terbiasa akan hal seperti itu. Rahasia umum sebagai primadona kampus. Setiap saat dia mengakhiri hubungan bersama seorang perempuan, pasti ada saja gadis lain yang mendekatinya. Berhubung Sehun yang baru saja mengakhiri hubungannya dengan Kim Haerin satu hari yang lalu, mungkin saja Yaera mengambil kesempatan emas ini.

Mereka tidak mengerti jika Sehun memiliki seorang istri lelaki di tempat apartemennya tinggal. Begitulah akibat karena Sehun yang selalu berkata bahwa dia hanya tinggal bersama sang sepupu murahan. Menjadi alasan utama bahwa sepupunya mudah disentuh dan berujung pada berakhirnya tali kekasih bersama mereka para gadis.

Sehun tidak beranggapan bahwa perkataannya menyebut istri sendiri dengan 'sepupu' adalah hal yang kurang ajar. Keuntungan hanya terjadi pada dirinya, dia tidak peduli dengan yang lain-lain. Bahkan jika pada suatu waktu, istrinya mendapat kerugian. Apa pedulinya?

Dia beranjak ke arah taman universitasnya. Selalu di sanalah Sehun jika dia ingin menyendiri. Dia suka dengan keheningan yang tercipta di sana, dibandingkan celoteh tak berkeperi-keheningan yang mahasiswa dan mahasiswi ciptakan di lingkungan Seoul XO University.

Tbc

Mian klo banyak typo :)
#parkeuunjugaamanusiaaa

Fall For YouWhere stories live. Discover now