Fall For You (3)

4.7K 407 11
                                    

.
.
.
Fall For You
.
.
.
.
Terulas sebuah senyuman yang hanyalah berstatus sebagai topeng semata. Kedua lengan mereka bertautan dengan sedikit keterpaksaan. Hati satu di antaranya seperti dihempaskan begitu jauh. Jauh, hingga rasanya teramat sakit. Dia merasakan pemuda di sebelahnya meremas jemarinya, sampai ia keheranan apakah pemuda—yang sedang meremas—melakukannya karena gugup. Atau memiliki emosi yang tertahan.

Pintu mobil bermerk Porsche terbuka. Sehun—lelaki yang membenci hal ini sambil mengeratkan lagi jemarinya di sela istri yang membuka. Menarik lengan Luhan—lelaki mungil yang dadanya masih terasa sesak ke dalam jok penumpang, sama sepertinya. Setelah berhasil duduk, Sehun melepas genggamannya yang begitu erat. Hingga Luhan bisa merasa bahwa bekas tangan Sehun menempel di telapaknya sedikit lebih lama dari yang seharusnya.

"Tuan, saya yang akan mengantarkan menuju apartemen."

Merupakan suara yang tercipta di menit pertama oleh si pengemudi sewaan.

"Ya, sekarang."

Dan mobil Porsche itu melaju sesuai apa yang telah disetujui.

Hanya Sehun yang menjawabnya, sebab Luhan terlihat asyik dalam keheningan serta-merta kepalanya yang menunduk. Bukan. Dia bukan melihat gaunnya yang sebetulnya dia benci. Gaun putih menjuntai panjang seperti pengantin wanita yang menjijikkan. Mempesona. Ini mengganggunya, terus terang saja. Busa yang menambal dadanya teramat ingin Luhan buang. Namun, yang sebenarnya Luhan amati adalah cincin hitam yang melingkar di jari manis kanannya. Luhan hendak tersenyum, tapi dia urungkan sebab—

"Jangan diamati terus-menerus. Jika kau tidak menyukainya, apa susahnya untuk dilepas."

Suara khas dari lidah Sehun menginterupsi konsentrasi Luhan. Pandangannya beralih ke wajah suaminya yang kini mulai melepas cincinnya sendiri. Sontak Luhan ikut melepas cincinnya dengan perasaan kalut. Dia tidak rela. Namun, apa boleh buat jika hanya sepihak saja yang menginginkan cincin pernikahan tersebut sedang Sehun jelas-jelas tak sudi. Seolah dadanya ditombak.

"Aku tidak pernah mengharapkan ini, sejujurnya."

"Begitu juga aku," tukas Luhan berbohong seraya melepas wignya asal. Luhan percaya jika inilah saat yang tepat untuk Sehun memulai rasa benci kepadanya. Memang, Luhan mengharapkan pernikahan bersama Sehun semenjak rongga dadanya terasa tergelitiki oleh bulu-bulu halus setiap bersama Sehun, lebih tepatnya saat malam melelahkan di mana Sehun menyatukan tubuh mereka di atas ranjang. Hatinya terlalu murah untuk jatuh pada sentuhan Sehun. Meski sebenarnya, jauh di lubuk hati yang paling dalam, dirinya merasa bahwa ia bukanlah seorang yang egois untuk memaksakan perasaan Sehun terhadap dirinya. Dia takkan mau memaksa Sehun. Dan andaipun Sehun membalas perasaannya suatu saat nanti, itu pasti karena Luhanmenunggu.

"Kau beruntung masih single." Aku? Aku menggantungkan hubunganku dengannya, asal kau tahu saja, lanjut Sehun dalam hati.

"Aku tidak mengerti maksudmu. Berikan cincinnya. Setelah sampai akan kusimpan di kotak asal."

Dan Sehun menurut dengan menaruh cincin hitam di telapak tangan kanan Luhan yang mengadah. Wajahnya tampak lurus ke depan fokus menatap jalanan. Jika saja dia tahu bahwa hal ini menyakiti Luhan…

"Aku benci itu. Buang sekalian jika kau punya waktu luang."

Sehun kembali membuat napas Luhan tersenggal. Dengan cepat dia menoleh ke arah Sehun yang tanpa beban mengucapkan hal tersebut. Seperti ia sedang menanyakan berapa lama lagi mobil brengsek ini akan sampai di apartemen. Perkataan dinginnya jelas terasa menusuk ke dalam hati membuat Luhan harus sedikit meremas kedua cincin mereka di dalam genggamannya.

Buang? Semudah itukah? Secepat itukah membuang cincin pernikahan? Apa dia kira ini adalah cincin mainan? Seberapa persen Sehun cocok dikatakan bajingan tampan?

"Eomma dan Appa akan berpikir ada sesuatu yang tidak beres. Lebih baik disimpan—tanpa menyentuhnya lagi."

"Terserahmu, Han."

Senyum pahit terpatri sangat tipis di bibirnya. Cincinnya basah akibat keringat di telapak tangan. Dia menatap tangannya yang gemetar dan mulai menurunkan lengannya ke posisi yang nyaman.

Berusaha menyamankan hatinya juga. Tapi sia-sia saja.

'Tenang. Aku yang akan menjagamu, cincin pernikahanku.'- Luhan

.

.

.

.

.

-Fall For You-

.

.

.

By MeiMei_CBHLShippers

.

.

HunHan

.

.

.

.

TBC
Voment
VOTE
COMENT
^^^^^^^^^

Fall For YouWhere stories live. Discover now