Juara 3 - Oh my God by Syarah

347K 9.8K 122
                                    

HAPPY READING^^ Hiks mau ngetag nama pembuatnya tapi gak ketemu2 :( yang jelas namanya authornya Syarah :)

Ini plot waktunya pas Deira ama Bray gak disetujuin oleh Sean. Bisa dibilang ini sequel Deira tapi aku bingung karena adegan sean tikanya banyak bgt wkwk baca aja ya terus vote dan komen! Makasih hehe

****

Tika's POV

Suara panci beradu dengan spatula menggema di sebuah ruangan minimalis yang bernama 'dapur'. Dengan lincahnya aku memasak makanan kesukaan suamiku yang tak lain adalah Sean D. Franklin, diktator tampan sekaligus penjaga hatiku yang menawan.

Menu sarapan pagi ini adalah nasi goreng yang selalu dan setiap saat disukai oleh suamiku. Aku pun mulai mengambil bahan makanan yang lain, seperti: kecap, garam, telur, dll.

"Sedang apa sayang?" Sebuah lengan yang kekar dan besar tiba-tiba memeluk setengah badanku dari belakang, deru nafasnya dileherku menimbulkan gelenyar aneh ditubuhku.

"Lagi masak, eh.. Kok kamu belum pake dasi sih?" Ucapku sambil mengernyit heran.

"Kan biar kamu yang pakaikan sayang," ucap Sean sambil mengedipkan sebelah matanya ke arahku.

"Ck ck, dasar ya sudah sini." ucapku sambil mengulurkan tangan untuk memakaikan dasinya, jemariku dengan lihai bergerak kesana kemari seperti sudah terbiasa memakaikan dasi.

"Sudah," ucapku sambil menatap puas hasil karyaku.

"Terima kasih sayang," kata Sean kemudian mencium pipiku secepat kilat kemudian kabur ke ruang makan. Aku hanya tertawa kecil melihat kelakuannya.

Kalau dipikir-pikir sebenarnya Sean itu seperti memiliki dua kepribadian yang sangat kontras antara sifat arogan, dingin, dan tegasnya saat ia sedang di kantor dan sifat manisnya, hangat, serta kelakuannya yang seperti anak kecil saat bersamaku, sangat manja. Kalau memikirkan hal itu aku jadi ingin tertawa mengingatnya.

Langkah kakiku kini sedang membawaku menuju lantai atas, tepatnya menuju kamar Melvin dan Deira, kenapa aku hanya memanggil Melvin dan Deira? Karena Kelvin sudah menikah dan sekarang sudah pindah, hmmm mengingat anakku yang satu itu aku jadi merindukannya.

Saat kakiku sedang melangkah ke lantai atas, tiba-tiba ada suara berbisik yang sepertinya sedang memanggilku.

"Psst... Psssttt... Ma.. Mama....pst...."

Eh? Suara apa itu? Kepalaku menengok ke kanan dan ke kiri mencari asal sumber suara dan akhirnya kepalaku terpaku pada salah satu pintu yang sedikit terbuka dengan sebuah kepala yang sedang menyelinap dibalik pintu itu.

Oh... Deira ada-ada saja kelakuannya.

"Apa?" Tanyaku tak kalah pelan, eh, kenapa aku jadi ikut ikutan bisik-bisik seperti ini?

"Mama, sini dulu deh sebentar Deira mau ngomong sesuatu."

Kenapa dia seperti bersembunyi begitu?

"Ada apa Dei? Mama lagi mau samperin Melvin. Kamu juga sekarang turun ke bawah ini udah waktunya sarapan dan..... Kenapa kamu sembunyi begitu?" ujarku dengan nada yang pelan, sangat pelan sekali mungkin kalau Deira hanya manusia biasa dia tidak mungkin mendengarnya, tapi untungnya dia ada darah vampire dari ayahnya dan setengah manusia yang menurun dariku.

"Ihh please Ma, ini penting banget nanti aku jawab deh, tapi sekarang waktunya penting banget, pleaseeeee..." ucapnya dengan wajah puppy facenya yang mau tak mau membuatku langsung luluh.

Aku mengangguk sambil mengernyit heran akan kelakuannya yang masih pagi sudah ada-ada saja, aku melangkah memasuki kamarnya dan duduk di sofa yang berada di ujung tempat tidur Deira, anak perempuanku menutup pintu kamarnya dan segera berjalan cepat menuju sofa yang sedang aku duduki dan ia duduk disebelahku.

MINE [TAMAT]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum