Chapter 8

2.5K 101 1
                                    

Ryumi pov

Di kantor aku terus gelisah memikirkan kehidupan pernikahan ku dg suami muda ku ini...

TOK TOK TOK

"Masuk"
"Permisi bu" itu adalah suara dari sekeretaris ku
"Ada apa?" Tanya ku lgsg
"Ehh anu bu itu"
"Ada dg mu knp tiba2 gelapan seperti ini?" Tanya keheranan
"Ehh itu bu, maaf saya mau memberi proposal permohonan bantuan dana dari kampus. Anak itu trus dtg dan memohon utk ibu baca."
"Kemarikan! Biar aku baca, masih ada anak yg kamu bicarakan itu?"
"Masih bu,dia menunggu di lantai bawah di ruang tunggu depan receptionist."
"Yasudah, suruh dia menemuiku skrg. Dan bawakan minuman untuknya"
"Baik."
Ia pun menutup pintu nya dan aku ditinggal sendiri.

Huhhh lagi2 aku sendiri bersama berkas2 yg sudah tertumpuk rapi karena selesai aku pelajari dan tanda tangani. Tapi, masih ada satu masalah yg belum selesai. Aku masih takut untuk mengakui perasaan ku sendiri.
Sepertinya aku butuh seseorang untuk menghilangkan berbagai pikiran yg membebani ku. Tapi siapa???? Hahhhh! Aku kan sudah punya suami mana boleh aku melakukan itu. Bisa2 aku kena azab... haduuhhh engga deh, ngga pake cerita kena azab segala. Cukup punya cerita nikah muda dengan brondong pula... sedih nya aku....
huhuhuhuuu
Selagi aku sibuk dg fikiran ku tiba2 suara ketukan pintu menginterupsi ku
TOK TOK TOK
"Masuk"
"Maaf bu, ini mahasiswa yg tadi ingin bertemu dengan ibu."

Ia memabawa anak muda td masuk berdama ke ruangan ku sambil di taruhnya 2 cangkir minuman di meja tamu ku... aku berdiri menghampirinya dan memberi isyarat kepada sekretaris ku untuk pergi meninggalkan aku dan anak ini.
Dia masih dengan muka tertunduk mengacuhkan aku.

Heeeiiiiiiii kan tadi dia yg ngotot pengen ketemu aku.. nahh kenapa sekarang dia hanya menunduk? Dia kira aku ini tidak ada huh? Liat saja bocah!
"Ehhmm, perkenalkan saya adalah ceo disini, cukup panggil yumi tanpa embel-embel ibu atau mbak atau kakak. Silahkan duduk. Dan apa maksud kedatangan kamu yg ingin bertemu saya langsung?" Tanya ku dg wajah super dingin ku.
"Ehm na-nama saya ravaldo. Saya dari sma cita hutama. Saya mohon bantuan untuk terselenggaranya pagelaran amal."

WHAT THE HELL! OH GOD!

Lo kira lo siapa? Seenaknya minta dana gue? Lo pikir gue ga punya kerjaan apa! Ini tuh perusahaan buat cari laba,proyek nah bukan buat buang2 uang ngga jelas gini maki ku dalam hati.
"Apa keuntungan yg akan saya dapat?" Tanya ku sedatar mungkin dan lihat!!!! Wajahnya memucat. Dia terlihat kebingungan untuk menjawab.
Aku beri dia waktu sebentar untuk berfikir mencari jawaban yg tepat, sambil itu aku membuka proposal nya dan langsung ku buka ke lampiran dana.
Dan disana terlampir jumlah total anggaran dana yg diperlukan sebesar 50jt an. Ini lumayan besar untuk acara setingkat sma begini apalagi untuk osis sendiri. Ku lirik ravaldo yg sedari tadi belum buka mulut.

"Baiklah aku akan menaponsori acara kamu dengan pendanaan penuh dari ku tapi aku minta kamu untuk menjadi budak ku selama 13 bulan. Bagaimana?"
Dia kaget sekali setelah mendengar ucapan ku barusan

"A-apa? Bagaimana mungkin? Kau bisa terjerat hukum karena mempekerjakan anak dibawah umur."

Ohhh ternyata dia berani juga...
Aku berani bertaruh bahwa kamu sudah memiliki ktp.

" Ayo keluarkan dompet mu! "
Well, lihat dia sangat kaget bahwa aku mengetahui kebohongannya. Hmm, wajah bocah ini seperti buku terbuka yg bisa di baca oleh siapapun. Apalagi org seperti aku, tentu tak perlu mengeluarkan bnyk energi utk mengetahui sifat dan sikap bocah ini.

"Ku anggap diam mu berarti benar jika kau telah memiliki ktp bukan! Dan aku tak suka bernego dengan anak seperti mu terlalu lama. Ku beri waktu 5 mnt utk berfikir dan selama itu ku tinggalkan kau disini. Jika tidak maka pergilah dan tinggalkan ruangan ku sebelum aku kembali."

Aku berdiri dan mulai melangkah meninggalkan ruangan ku. Meninggalkannya sendirian di ruangan ku. Sebenarnya aku hanya ingin menengok divisi keuangan saja, karena sudah lama sekali aku tidak pernah berjalan-jalan ke ruangan divisi keuangan sekedar bersapa-sapa ria.

Ketika sampai di lt 5 bagian keuangan, ku langkah kan kaki ku dg percaya diri. Ku beri mereka senyum tercantik ku kepada mereka yg berpapasan dengan sapaan khas mereka.. siang bu atau siang ibu yumi..
Sekilas aku melirik ada seorang karyawan yg masih muda dan menggunakan kacamata bulatnya sibuk memungut kertas yg bertebara di lantai tanpa ada yg mau membantunya...

Ku hampiri dia yg masih sibuk dengan kertasnya yg bertebaran di lantai.
Ku bantu dia memunguti agar lebih cepat untuk merapihkan kembali. Setelah semua kertas selesai terpungut ku suruh dia ke ruangan ku langsung. Dan wajahnya yg terlihat baru tahu siapa yg membantunya tadi langsung tertunduk lemah.
Di dalam lift ku katakan agar keruangan ku untuk membantu ku suatu hal. Dan juga dia bisa menyusun ulang kertas yg tadi sudah berantakan di ruangan ku.

TING

Lift terbuka dan ku lihat di jam tangan ku pas 5 mnt. Aku ingin tahu jawaban anak itu.
Kulewati meja sekretaris ku tanpa sapaan.

CEKLEK

ku dorong pintu ku yg bertuliskan 'push' dan anak itu masih setia di tempat duduknya yg tadi.
"Kuartikan bahwa jawaban mu adalah ' iya ' dan mulai hari ini kau resmi bekerja untuk ku. Dan kau tinggal beri no rek ku pada sekretaris ku yg di dpn untuk pencairan dana. Kau bisa pulang ke rumah mu utk bersiap-siap. Jam 4 sore kamu sudah harus disini. Sekarang kau bisa pergi."
Ia pun menyalamiku sambil berkata terima kasih atas bantuan ku.
Setelah ia pergi dari ruangan ku, aku duduk di kursi kerja ku dan mempersilahkan karyawan tadi untuk duduk.

"Ahh,aku belum tahu siapa nama mu?"
" nama saya rifky, maaf atas kecerobohan saya tadi. Sungguh saya tidak sengaja melakukannya" jelasnya yg seolah ketakutan dg ku.
" baiklah rifky, mulai saat ini saya ingin kamu menjadi asisten pribadi ku. Bagaimana?"
"Ibu tidak bercanda kan?"
"Tentu saja aku serius. Tapi dg syarat kesetian mu pada ku harus 100% yg artinya kau tunduk atas segala perintah ku tanpa pengecualian, bagaimana?"
"Saya mau bu"
"Oh dan satu hal lagi kamu harus tinggal bersama ku dan itu termasuk perintah. Karena kau harus ada disisi ku setiap aku memiliki kegiatan di perusahaan atau pun pribadi"
"Baik bu. "

Kira - kira apa ya rencana Ryumi, dalam waktu seharian dia telah menambah 2 orang untuk bekerja dekat dengan nya?
Hmmmmm
Maaf typo bertebaran

My sweet browniesWhere stories live. Discover now