chapter 2

4.7K 178 1
                                    

Riyumi Pov

Badan ku terasa sangat letih dan kepalaku sedikit pusing... dan kenapa seperti ada yg memelukku? Batinku
Ketika aku melihat jam PRANGG! Ya tuhan sudah jam 9 dan aku benar-benar terlambat masuk kantor. Ini pertama kalinya aku bangun sesiang ini semenjak SMA.
Kuraba pinggangku dan benar saja ada tangan lain yang dengan nyaman memelukku.
Kubalikkan badan agar dapat melihat wajahnya.
Wajahnya putih mulus tanpa ada jerawat, hidung mancung, bibir tipisnya yang merah tidak seperti kebanyakan pria yg memiliki bibir hitam. Hmmm wajahnya begitu damai. Mimpi apa saat ini dia? Apakah ada aku dalam mimpinya?
ARGHH, tidak-tidak... aku tidak boleh menyukainya. Kenapa? Karena dia masih kecil. Jika dia hanya anak kecil lalu kenapa kau mengajaknya menikah kemarin malam? ARRGHH ku geleng-gelengkan kepala ku. Tapi jika dilihat-lihat memang dia tampan. Apa aku mulai menyukainya? Batinku

Belum selesai pertengkaran batinku harus terhenti karena tiba-tiba mata lelaki didepan ku ini terbuka dan
Chup
...............Hening.............
Mataku dan matanya saling bertatapan. Ohh sungguh indah matanya, sungguh tersesat aku dalam manik mata lelaki didepan ku ini yg bernama Alka Aditya Hutama. Ehhh kan belum resmi. Tidak apalah...sebentar lagi juga akan resmi.

Chup
Ada benda yg lembut dan kenyal yg menyentuh bibir ku. Tuhan, dia mencium bibirku. Walau hanya sesaat tetapi dapat menghantarkan listrik ke seluruh tubuh ku.

"Kenapa? Apa ada yg salah?" Katanya.
Ti..tidak ada yg salah kok,.." kenapa aku jd gugup begini?
"...ka-kamu kenapa mencium ku? Kulanjutkan pertanyaan ku.
Dia menatap ku .... ahhh tatapan nya itu membuat ku lemas.
" bukan kah aku calon suami mu hm?" Tak lupa sambil mengedipkan matanya yg tadi membuat ku lemas mendadak.
Uhhh apa dia sudah berani menggoda ku?
" cepatlah mandi, akan kupesankan makanan untuk sarapan kita pagi ini. Hari ini kau ada jadwal kuliah tidak?"
" ya, hari ini aku ada jadwal jam 11 siang. Hny satu mata kuliah. Jd, tidak terlalu lama." Jawabnya panjang lebar.
"Baiklah, setelah itu kita akan fitting baju pernikahan dan memesan undangan juga tempat pernikahan kita nanti. Jadi setelah kau selesai kuliah akan ada supir dan sekretarisku yg akan menjemput mu. Ikuti apapun yg dikatakan sekretaris ku. Mengerti." Jawabku yg tak kalah panjang lebar.
Kemudian ia melangkahkan kakinya menuju kamar mandi.

Ada apa dengan wajahnya? Tadi tidak seperti itu. Ekspresi itu seperti sedih. Apa dia sedih? Tapi kenapa? Apa....apakah ia tertekan dengan pernikahan ini?
Tapi jika ia tertekan harusnya ia tak bersikap seperti beberapa menit yg lalu kan? Aku benarkan?
Ahhh masa bodoh lah, dia sendiri yg menyutujuinya tanpa ada unsur pemaksaan. Ya kan?... ahh sudah lah.
Lebih baik aku telp papa.
Tuutt... tuutt...tuutt.. tuuutt..tutt
"Ada apa yumi, tumben kau menelpon. Ada yg ingin kau bicarakan dg papa hm?"
" pagi papa" sapa ku dengan senyum anak TK...
" wah-wah-wah suasana hati mu sedang senang rupanya, apa kau baru saja menang tender ya? Atau kau baru saja menghilangkan nyawa untuk kesekian kalinya?" Tanya papaku
Ya memang walau aku terlihat baik dan tenang namun aku bisa berubah 180°. Seperti didepan papa ku dan mama ku maka aku terbiasa bergelayut manja. Tapi untuk menhadapi dunia aku melepas semua tingkah manja ku dan menjadi wanita yg super kejam yg tidak kenal kasihan. Aku mampu dan sudah terbiasa untuk menghabisi semua musuh-musuh ku. Papaku lah yg mengajari ku bagaimana cara bertahan dalam keluarga ini. Tapi untuk urusan cinta aku belum pernah merasakannya. Karena papa bilang bahwa cinta ku adalah kelemahan ku. Maka aku selalu was-was, takut dan resah jika cinta datang pada ku. Papa ku adalah orang yg penyayang dan juga sangat tegas dalam mendidik ku dan menjalankan perusahaan berbanding terbalik dengan mama.
Mama ku adalah wanita yg lemah lembut tp juga sangat cerewet. Apalagi jika yg diinginkan belum terwujud maka akan dg sepenuh hati dan 1001 cara akan digunakan mama. Termasuk meneror ku dg pertanyaan kapan menikah? Huhh jika mama sudah bertanya maka aku akan menutup telinga rapat-rapat.
"Tidak pah, aku hny ingin memberi tahu bahwa lusa aku akan menikah. Nanti malam aku akan memperkenalkan dia ke papa dan mama. Makanya aku telp papa sekarang."
"Wahh kamu ini, kenapa mendadak sekali? Jng bilang kamu sudah badan dua lagi?"
"Tidak pah.. aku hny sudah bosan di teror mama 'kapan nikah?' Apa papa tidak senang? " tanya ku mulai gelisah yg entah karena apa...
" yumi kamu tau benar bahwa pernikahan bukan lah hal remeh yg kamu bisa dg gampang bercerai bukan. Papa hny ingin kamu menikah karena cinta. Bukan karena terpaksa."
" aku tahu pah, aku ingin hidup bersama dg dia pah, lelaki pilihanku. Aku ingin mencoba." Jawab ku tegas pada papa.
" baiklah pertemukan dia nanti malam dengan mama dan papa."
" baik pah. Salam untuk mama. "
"Akan papa sampaikan".
Telefon pun terputus. Aku lanjutkan deg menelfon sekretarisku.
Tuut ....tuuuuttt.... tuutt
"Pagi bu riyumi, ada yg bisa saya bantu."
" siapkan butik yg memiliki gaun dan jas terbaik dan tempat terbaik dan urus data2 pernikahan ku di KUA segera. Lusa aku ingin menikah dan semua harus sudah beres. Mengerti?"
"Ehh... maaf bu? Bisa diulangi?" Tanya reyhan sekretaris tampan ku.
" sudah lah aku malas mengulang. Kau tahu betul maksudku. Dan perintahku sudah jelas. Aku akan menikah LUSA" sengaja aku tekan kan di akhir kalimat ku. Agar dia mengerti bahwa aku tidak menerima alasan atau penolakan.
"Be-baik bu. Akan saya siapkan"
Jawabnya tergagap
" temui saya nanti dikantor sebelum instirahat makan siang"
"Baik bu." Ku akhiri telp ku.

15 menit kemudian........

Alka sudah memakai bajunya dan gantian aku yg harus mandi. Tidak lupa aku mengatakan padanya bahwa sarapan sudah siap dan ia bisa lgsg makan tanpa menunggu ku.

Didalam kamar mandi aku sibuk berendam untuk menenangkan pikiran ku.
Bagaimana tidak? Aku akan menikah dg brondong.
Apa aku mimpi?? Ahh rasanya aku bodoh sekali. Apa yg aku fikirkan sehingga ingin menikahinya??? Dg menikahinya artinya aku hrs bisa menjaga pernikahan ini lebih ekstra. Karena dia masih muda, dan emosinya masih labil. Lalu aku? Apa aku sudah tua? Aku tidak setua itu, tp aku lebih tua beberapa tahun dg nya.
Sungguh Gila!
Kuputuskan untuk mengakhiri acara berendam ku dan bergegas sarapan karena perutku mulai berteriak meminta haknya..

Kulangkahkan kaki ku ke meja makan dan ternyata alka belum memakan sarapannya. Apa dia sengaja menunggu ku? Ahh Manisnya jika ia sungguh melakukannya.
"Kenapa tidak dimakan?" Tanyaku memulai pembicaraan.
" aku menunggu mu selesai mandi dan kita bisa sarapan bersama". Jawab nya sambil tersenyum hangat.
Ohhh ya tuhan, bagaimana aku tidak menyukai pemuda ini jika sikapnya terlalu manis. Salahkah aku yg mulai menyukainya?
"Begitu ya. Yasudah ayoo sarapan. Oh iya setelah sarapan aku antar kau ke kampus dan jng lupa nanti setelah kau selesai kelas akan ada yg menjemput mu. Sekretaris ku. Jng berbicara apapun padanya."
"Kenapa?" Tanya nya secepat kilat.
"Lakukan saja apa yg aku katakan. Jika iya bertanya tentang hub kita kau cukup katakan bahwa kau adalah calon suamiku dan katakan dia tidak pny hak untuk bertanya privasi mu". Jelas ku
"Apa tidak sedikit berlebihan ya?"
Huh baru beberapa jam tinggal bersama dia sudah bisa protes.
"Ikuti apa kataku." Tegas ku
Kini dia hny menunduk
" hei kau kenapa?" Tanya ku heran
2x dia menujukkan ekspresi sedih nya
" apa kau selalu seperti ini?"
"Dengar, aku tidak seperti wanita kebanyakan yg selalu berbelanja di mall sambil menggandeng pacarnya lalu ber-selfie ria. Hidup ku tidak seperti itu. Ikuti saja kata-kata ku maka itu akan mempermudah ku."
Sungguh diluar dugaan. Dia benar-benar memaksa ku untuk menjelaskan panjang lebar dan juga melatih kesabaran ku. Protes ku dalam hati.
Semoga saja papa dan mama setuju kami menikah. Harap ku......
Aku ini hidup didunia yg gelap. Tidak mengenal cinta selama hidup 21 tahun. Hidup dan dibesarkan di keluarga kaya tidak membuat ku bebas.

Bolehkah aku berharap bahwa pernikahan ku nantinya bisa membuat ku bahagia sepenuhnya?

~Bersambung
Bagaimana 2 chapter yg aku buat?
Ini pertama kali untuk ku. Aku sengaja tidak mebjelaskan detail tokoh Riyumi dan Alka di 2 chapter ini, karena akan terungkap sedikit demi sedikit bersamaan dengan konflik yg terjadi diantara mereka. Jadi, aku mohon vote,kritik,saran dan jika ada pertanyaan juga boleh...
Untuk kelanjutan cerita tergantung dari kalian para pembaca. Apa kah di teruskan atau tidak.
Terima kasih

My sweet browniesWhere stories live. Discover now