Prolog

6.1K 145 11
                                    

Agra, Uttar Pradesh

Jalal seorang pria tampan dengan mata tajam, kulit putih, dan badan athletis. Rambutnya hitam panjang hingga pangkal leher dan kumis di atas bibir membuatnya semakin menarik. Jalal putra tunggal dari keluarga terpandang dan kaya raya, ia tidak suka terikat dan tidak mudah percaya pada siapapun. Ia menghindari jatuh cinta karena menganggap cinta hanya omong kosong, walau keluarganya penuh dengan cinta dan kasih sayang namun Jalal selalu beranggapan bahwa wanita jaman sekarang hanya butuh harta dan bukan cinta.

Di balik sikapnya itu, Jalal memiliki alasan yang kuat. dulu sekali ketika ia berumur 7 tahun ia sudah merasakan kehilangan yang sangat besar,  gadis kecil berumur 3 tahun dengan mata indahnya lenyap  entah kemana , namanya Jeni putri dari konglomerat Bharmal dan Meina yang merupakan sahabat, rekan bisnis sekaligus orang tua kedua bagi Jalal.

Bisnis Jalal adalah bisnis gabungan antara Bharmal dan Humayun yang bergerak di bidang property,export impor dan periklanan serta pemilik sebuah rumah sakit elite.  Bharmal dan Humayun sudah pensiun dan menikmati masa tua mereka dengan santai, mereka hanya mengawasi bisnis dari rumah dan memberi masukan apabila diminta oleh Jalal. Jalal adalah pewaris tunggal dari kedua keluarga millioner tersebut sehingga menjadikannya pria bujangan paling di cari .
Sampai saat ini mereka masih berusaha menemukan keberadaan Jeni yang 18 tahun lalu hilang di culik oleh supir keluarga bernama Khaibar dan istrinya muna , keduanya baru saja dipekerjakan oleh Bharmal namun telah melakukan kejahatan sangat serius. Untuk menemukan mereka, Bharmal menyewa 5 penyelidik ternama , selain itu kepolisian diminta tidak menutup kasus tersebut walaupun sudah bertahun-tahun lamanya.
Rumah keluarga Bharmal dan Humayun sangat besar dan berdampingan, Jalal masih tinggal bersama Orang tua dan kakek neneknya, sedangkan adiknya Bhaksi  saat ini berada di Jerman menempuh study kedokteran di universitas Heidelberg

Jalal memiliki Apartemen pribadi di gedung milik keluarga yang dekat dengan gedung perusahaannya, namun  dia selalu pulang ke rumah untuk tidur atau melakukan hal lainnya, sedangkan Ayah dan ibu angkatnya tinggal bersama Man sing, anak jalanan yatim piatu yang di angkat sebagai anak karena Jeni menyukainya dan merengek agar anak yang umurnya saat itu 5 tahun di bawa pulang kerumah 6 bulan sebelum dia di culik. Man sing anak yang periang tetapi sejak Jeni tidak ada ia berubah menjadi sangat pendiam dan hanya bicara seperlunya saja. Selain itu keluarga Bharmal mempunyai pengurus Rumah tangga yang bernama Maham dan suaminya Bhairam, mereka tidak mempunyai anak, setidaknya itulah pengakuan mereka  sejak bekerja 20 tahun lalu di keluarga Sharmavarsad. Bharmal juga tetap menampung bekas pengasuh putrinya Guldaban yang sejak kejadian hilangnya Jeni menjadi bisu karena trauma.

Heidelberg,Jerman

Jodha wanita cantik elegan, berhati malaikat dengan otak yang sangat pintar, ia berasal  dari keluarga menengah dengan ayah seorang dokter dan ibunya seorang perawat. Kedua orang tuanya adalah imigran dari Firozabad India, kemudian menetap di Heidelberg,Jerman sampai sekarang. karena latar belakang orang tuanya, Jodha tertarik sekolah kedokteran,dengan kejeniusannya ia berhasil menyandang spesialis bedah otak di umur 21 tahun. Walau begitu banyak dokter senior yang masih meragukan kemampuannya atau mengingkari kelebihan Jodha, karena itu Jodha di tempatkan sebagai dokter jaga di bagian Emergency.
Jodha tidak pernah mempermasalahkan hal tersebut dan tetap melakukan tugasnya dengan sempurna, ia juga menikmati hidupnya dengan baik,  berkumpul dan bercanda dengan temen-temannya yang masih harus sibuk kuliah
Teman-teman Jodha calon dokter yang nyentrik,  otak encer mereka tidak menghalangi mereka untuk berulah dan bersandiwara hanya untuk mengerjai orang-orang yang kebetulan berada di sekitar mereka. Dengan penampilan modis dan kesan urakan yg mereka tampilkan tidak akan ada yang mengira mereka calon Dokter. Moti, Sujamal, Baksi,Suryaban,Ruk dan Salima,  diantara semua hanya Bhaksi yang masih memiliki keluarga di India. Walau mereka tak bertemu sesering dulu karena Jodha sudah menjadi dokter namun persahabatan mereka tetap sama. Berbeda dengan yang lain Baksi dan Moti bisa Jodha temui setiap hari karena mereka satu apartemen. Sejak setahun belakangan ini Jodha lebih banyak tinggal di apartemen karena jaraknya yang dekat dengan Rumah Sakit dan kampusnya dulu, itupun keinginan dari orang tuanya agar Jodha belajar untuk mandiri.

Pada suatu sore menjelang malam , Jodha sedang berjalan beberapa blok dari Rumah sakit melewati kampus menuju apartemennnya, tiba-tiba Jodha mendengar wanita meronta di dalam bekapan  3 orang berpenampilan hitam, Jodha berteriak dalam bahasa Jerman " hei, apa yang kalian lakukan?!" salah satunya menjawab " jangan ikut campur nona,atau kau akan menyesal"  bukannya lari Jodha malah menghampiri mereka dan tiba-tiba menyemprotkan cairan merica kemuka tiga orang tersebut dengan cepat lalu menarik tangan wanita yang baru disadari Jodha adalah petugas administrasi di kampusnya, mereka berlari secepatnya kekeramaian.  Setelah merasa aman Jodha bertanya " apa yang terjadi bu Leticia?",
" mereka mencari berkas anak keturunan India yang belajar dikampus, sedangkan saya tidak boleh membocorkan sembarang informasi tersebut"  Jodha menekuk keningnya mendengar jawaban ibu Leticia  "sebaiknya Ibu melaporkan kepihak yang berwajib dan meminta perlindungan" saran Jodha pada Ibu Leticia yang  mengangguk setuju sambil mengucapkan terima kasih kepada Jodha,  setelah mengantar ibu Leticia kekantor polisi, Jodha pulang sambil memikirkan apa yang baru saja terjadi,  ada sedikit kekhawatiran karena dia dan teman-temannya juga merupakan keturunan India, dengan kejadian ini mereka pastinya harus waspada. Sampai di apartemen, Jodha langsung menelepon orang tuanya dan mengabarkan 2 hari lagi dia akan datang berkunjung atau bahkan menginap bila Rumah Sakit tidak terlalu ramai, tidak lupa Jodha bercerita kejadian yang baru saja ia alami, setelah mendengar ceritanya tiba-tiba saja ibunya mengatakan jangan pulang dan jangan menelepon lagi karena mereka akan pergi kesuatu tempat, lain kali saja Jodha pulang menemui mereka pinta ibunya. Jodha sangat sedih karena baru pertama kali orang tuanya bersikap seperti itu dan bukan seperti biasa menasehati panjang lebar agar Jodha selalu aman , mereka malah hanya mengatakan itu sebagai penutup. Jodha tahu pasti ada yang salah dan dirahasiakan oleh orang tuanya, terlebih lagi orang tuanya mengirim paket satu hari setelah Jodha menelpon yang berisi barang-barangnya sejak kecil dan berkas-berkas yang belum di baca oleh Jodha. Di antara berkas yg paling menarik perhatian adalah 2 paspor dan segala hal yang yang berkaitan dengan identitasnya, yang satunya asli dan yang satunya lagi identitas yang tidak dikenali Jodha tapi dengan foto yang sama yaitu fotonya.

Two Person That I LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang