PART 28 | Different

242K 12.1K 427
                                    

Haloo good readers :* lagi lemes nih aku, gak akan banyak ngomong. Cuman, ini beberapa part MENUJU ENDING yaaa.. jadi siap-siap untuk berpisah dari SHARENO. Sedih lah TT.TT cepert banget tamatnya.. akunya juga sih cepet amat bikinnya huhuhu

Dan soal ICHA dan MUSHKIN... sesuai permintaan aku bakalan buat SIDE STORY mereka, dan disini sengaja mereka gak aku munculin. Biar di kisah mereka saja yang bercerita kejadian di pangandaran sebelumnya. Hahaha

kobe banget ya seolah olah banyak yang mau haha padahal memang niat aku sendiri mau bikin yg merreka wkwk

sebel banget nih sama si watty..

Selamat datang ya untuk readers baru. Maaf cerita saya terlalu bertele-tele dan panjang sekali ya maaf. Untuk pembaca lama.. semangat untuk mengarungi /? Kisah ini sampe tamat ya haha

Ini pendek ders.. 18 halaman sajah..

Udah ah kan aku lagi lemes wkwk

Cussss~

-

-

-

-

Usia kehamilan Sharen akan menginjak empat bulan. Dan selama beberapa bulan ini Sharen masih belum memeriksakan kembali kehamilannya, janjinya untuk mendengarkan detak jantung bayinya di minggu ke-6 kehamilannya tak bisa ia tepati karena kesibukan Reno.

Sibuk? Benar, entah godaan atau ujian dari Tuhan, Sharen tidak tahu. tetapi sudah dua bulan terakhir Reno sama sekali tidak mempunyai waktu untuknya, pulang selalu malam, bulak-balik luar kota, dan bahkan sore ini dia baru sampai setelah lima hari berada di Bali untuk mengurusi hotelnya yang berada disana.

Aneh, padahal awal-awal Reno masih sering membolos kerja untuknya, tetapi sekarang hal tersebut merupakan hal yang paling mustahil yang akan terjadi, Reno terlambat berangkat saja telponnya terus menerus berdering berkali-kali.

Sharen sebenarnya memakluminya di awal, tetapi kesini-kesini menurutnya sikap Reno tidak bisa di tolelir lagi. mereka bahkan sudah jarang bermesraan lagi, bukan jarang.. hanya tidak punya waktu untuk bermesraan.

Tetapi untung saja bayinya sangat baik-baik saja dan tidak lagi membuatnya merasa tidak nyaman. Sharen hanya merasakan mual-mual di awal kehamilannya saja, dimana masih ada Reno yang siaga di sampingnya. Tidak seperti sekarang, Reno jauh dari kata siaga. Jangankan siaga mengantarnya kemana-mana, siaga mengangkat telponnya saja sulit sekali.

Hanya Mushkin, dia lah orang yang selalu mengantar Sharen kesana kemari sesuai perintah Reno. Dasar, pria itu tetap senang memerintah.

Dan entah kenapa, Icha pun sulit sekali di temuinya, setiap dia keluar di antar oleh Mushkin dan hendak menemui Icha, ada saja hal yang membuat mereka tidak jadi untuk bertemu. Icha terkesan seperti menghindarinya, tetapi gadis itu menyangkalnya dan mengatakan bahwa ia tidak bermaksud seperti itu. ya, anggap saja begitu.

"Sha.. besok pagi tolong bangunkan aku lebih pagi ya, ada rapat penting mengenai proyek baruku." Reno duduk di kursi kerja nya dan fokus pada laptop di hadapannya. Lihat, ia bahkan tidak menatap Sharen saat berbicara.

Sharen menghela nafasnya, kembali mencoba bersabar untuk menghadapi Reno. Lebih tepatnya pekerjaan Reno, sejak awal dia menikahi seorang pengusaha dengan beberapa hotel di luar kota kan? maka seharusnya ia bisa beradaptasi dengan hal ini. tetapi mengenai proyek yang hampir setiap waktu Reno sebutkan, Sharen tidak tahu menahu soal itu. karena Reno tidak pernah membicarakan masalah pekerjaan padanya. Tetapi akhir-akhir ini Reno juga tidak pernah membicarakan apapun dengannya. Jadi Sharen pantas kan kalau merasa kesal?

Will You be Mother for my Daughter? - 1Where stories live. Discover now