Bab 7 - Sebelas IPA Satu

84.3K 5.4K 108
                                    



"There's are three words, that I'd been dying to say to you

Burns in my heart like a fire that ain't going out

There's are three words and I want you to know they are true...

I need to let you know..."

"Ih, kok liriknya gini sih?!" ucap Relin sambil memandang Audy penuh tanda tanya.

"Yah, judulnya aja Baby I Love You, masa isi lagunya mau ngehina-hina cowoknya, gimana sih lo, suka aneh deh," balas Audy cuek sambil menekan tuts keyboard-nya yang dalam keadaan mati.

Relin melepas earphone dari telinganya, dan meletakkannya bersama handphone milik Audy di atas meja di sampingnya.

Relin dan Audy berniat habiskan jam istirahat hari ini di ruang akustik untuk latihan bernyanyi lagu Baby I Love You. Waktu mereka untuk latihan nggak terlalu banyak lagi, tinggal satu minggu menjelang hari H. Sebenarnya itu bukan berita buruk jika saja Relin sudah mulai menghapal lagu Tiffany Alvord itu, payahnya si Relin ini masih belum denger lagu yang bakal dia bawakan itu sama sekali. Itulah sebabnya Audy gondok, dan maksa Relin untuk latihan saat itu juga, nggak peduli bahwa itu menganggu jam istirahat yang seharusnya dihabiskan di kantin sekolah.

"Gue takut bawain lagu ini," gumam Relin setelah membaca lirik lagu itu dari google.

"Takut gimana? Tenang aja, Tiffany Alvord itu orang baik kok, dia nggak bakalan nuntut lo karena lo nyanyi lagu dia, malahan dia seneng."

Relin meringis dan memandang Audy kesal. "Bukan itu, Dy! Gue takut orang bakalan ngira gue nyanyi lagu ini sebagai kode untuk Davin, bukan kode Bu Yeyen ke Pak Alvin."

Tanpa diduga, Audy tertawa, "Emang lo ada niat ngode ke Davin?"

"Nggak lah, perasaan aja nggak punya ke dia, ngapain ngode."

"Yaudah, nyantai aja kalau begitu."

"Ah, lo enak tinggal ngomong doang."

"Yang penting lo cepetan denger dan hapalin lagu ini. Bisa-bisa kita kena marah Bu Yeyen kalau penampilan kita di atas panggung berantakan."

Relin kembali mendengarkan lagu itu sambil memperhatikan layar handphone-nya yang tengah menampilkan lirik lagu tersebut. Oke juga sih lagu ini, cuma rasanya aneh saja kalau dibawakan di acara ultah SMA Hayden nanti, suasananya nggak pas mengingat gosipnya sama Davin masih anget-angetnya.

Relin tiba-tiba teringat sesuatu.

"Audy, lo kelas sebelas IPA satu kan?"

"Iya,"

"Di kelas lo ada yang namanya Nara?"

"Ada dua yang namanya Nara. Inara Latifa sama Nara Rasyka."

"Nah, Nara Rasyka maksud gue."

"Kenapa lo nanyain Nara?" tanya Audy heran.

"Dia itu orangnya yang mana ya?"

"Serius lo nggak tahu Nara Rasyka?"

"Kenal nama tapi nggak tahu orangnya."

"Itu loh Rel, yang rambutnya sebahu."

Relin berdecak, "Lo kira cewek yang rambutnya sebahu cuma dia? Lebih spesifik dong ngedeskripsiinnya."

When Love Walked InTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang