"Kalau gitu, kita coba latihan soal" ucap Pak Nono sambil melirik ke arahku
Aku merasakan sesuatu— sepertinya aku akan ditunjuk dan aku disuruh mengerjakan soal tersebut.
Untungnya soal yang ditulis Pak Nono di papan tulis itu, aku cukup mengerti.
"Coba—Keyla, kerjakan ini" ucap Pak Nono
Duar. Benar bukan? Aku disuruh mengerjakan soal tersebut
Aku pun maju, dan mulai mengerjakan soal tersebut.
"Sudah pak" ucapku saat sudah selesai
"Bagus! Beri tepuk tangan untyk Keyla! Ya Key, silahkan kembali ke tempat duduk" ucap Pak Nono yang kali ini dengan senyuman
Aku cukup lega, karna aku berhasil mengerjakan soal tersebut.
Teng nong
Bel pulang sekolah pun berbunyi.
Aku dan sahabat sahabatku, berencana untuk kumpul hari ini.
Aku melirik ponselku,
Tak ada satupun notif dari mereka.
Akhirnya aku memilih untuk menelfon Anggi,
"Assalamualaikum" -K
"Waalaikumsalam" -A
"Hari ini jadi?" -K
"Tentu saja. Kami semua telah menunggumu" -A
"Kalian ada di mana?" -K
"Cafe dekat sekolah kamu" -A
"Ah baiklah" -K
Aku segera menutup telfon.
Aku melihat sekeliling, dan aku menemukan satu cafe. Pasti yang itu, pikirku.
Aku masuk ke dalam cafe tersebut. Dan benar di sana sudah ada Angga, Anggi, dan Justin.
"Maaf, aku telat." ucapku
"Ck, lama amat" ucap Justin sambil menatapku dengan tatapan sinis
"Tatapannya— biasa aja kali" ucapku sambil manatap Justin dengan tatapan sinis, tak mau kalah.
"Heh sudah sudah!" ucap Anggi melerai kami.
"Sudah seminggu, Fikri meninggalkan dunia ini" ucap Angga sambil menunduk
Ucapan Angga hampir saja membuat mataku berkaca kaca.
"Kita ingin bahas apa sebanarnya?" ucapku ingin mencari tau topik utama
"Perasaanku" ucap Anggi dengan datar
"Kenapa? Kau menyukaiku?" tanya Justin diiringi tawa
Aku hanya menyenggol kaki Justin agar berhenti bercanda.
"Maaf" ucap Justin setelah sadar
Anggi menatap bola mataku, menatap dalam bola mataku,
"Ahh tentu saja kau bukan lesbi kan?" tanyaku sedikit takut
"Ya bukanlahhh" ucap Anggi dengan tawaan
"Lalu apa?" tanyaku penasaran
"Apakah kalian selama ini tau aku menyukai siapa?"
Aku dan Justin hanya menggeleng, ya kami memang tidak tau. Dan kami sadar kami tidak pernah diceritakan oleh Anggi tentang orang yang dia suka.
"Memang siapa?" tanya Justin
"Orang itu— orang yang mencintai Keyla dengan tulus, sangat tulus, mantan Keyla" ucap Angga— hm blakblakan
Tiba tiba saja aku tersedak,
"Fikri?!" ucapku tak menyangka
Anggi hanya menunduk
"Kenapa kau tak cerita pada kami?"
"Maaf, aku hanya ingin menjadi pengagum rahasianya saja pada awalnya." ucap Anggi sambil menundukkan kepalanya
"Ta–tapi"
"Iya aku tau. Dia menyukaimu kan Key. Tapi sudahlah—"
Aku sebenarnya merasa tidak enak pada Anggi.
"Tapi aku ga suka kok sama dia— aku sama dia cuma sahabatan. Dan dia juga mantan aku" ucapku sambip menggaruk kepalaku yang tidak gatal itu
Aku melihat mata Anggi dan Justin membulat, sedangkan Angga— kulihat ia biasa aja.
"MANTAN LO?" Tanya Justin histeris
Aku hanya mengangguk
"Oke. Oke guys. Gausah bahas masa lalu lagi, oke? Kita bahas masa depan kita aja" ucap Angga
"Hmm boleh boleh, bahas apaan tapi ya gua bingung masa" ucapku
"Eaaa kerjaannya bingung ae sih lu" ucap Justin seraya mengejekku
Aku hanya mensiniskan mataku
Lalu, kami memesan beberapa minuman seperti mocca, vanilla latte, dan beberapa makanan
"Siapa yang bayar?" tanyaku kaget saat melihat banyak makanan di atas meja
"Gue" ucap Justin santai
Aku hanya menatapnya,
Setelah selesai makan kami pun pulang, dan—
Entah mengapa mungkin itu terakhir kali kami bersama. Karna semakin hari, kami sepertinya sudah jarang saling berkomunikasi, entah itu karna sibuk atau memang malas.
Bahkan bisa kuakui, aku juga jaraang menghubungi mereka dikarekana jadwalku yang makin padat saja.
Pernah suatu hari aku menyapa mereka lewat grup line,
BESPLEN (5)
Keyla: Haii
Justin: eh elu key, haii
Angga: Hai Keylaa
Anggi: oyy
Tapi hanya itu, setelahnya kami tak chat panjang seperti dulu.
Hingga—
5 TAHUN KEMUDIAN
Aku mengambil 2 cupcakes coklat polos untuk dihias sesuai dengan kemauan pembeli, ya inilah aku yang sekarang, aku kini telah bekerja menjadi penghias cupcake, sambil bekerja aku juga kuliah.
Kabar sahabat sahabatku— aku tak tau. Sepertinya mereka mengganti line mereka, karna aku pernah menghubungi mereka lagi tapi tak ada jawaban dari mereka.
Hingga suatu saat,
"Keyy!! Hias cupcake besar ya!" ucap Dini teman bekerjaku sekeligus teman kuliahku
"Hias seperti apa?" tanyaku
"Pakai bacaan 'Semoga sukses ANGGA' kalau bisa katanya pakai love love gitu"
Deg.
Saat mendengar nama Angga, jantungku seperti berhenti berdegup.
Apa kalian tau rasanya menahan rasa rindu? Aku sangat rindu padanya. Aku masih disini, dengan perasaan yang sama, untuk orang yang sama.
"Din, apakah kau tau nama mba yang memesan cupcake ini namanya siapa?" tanyaku
"Ohh mba Liza, "
"Li– Liza?"
=============
a.n.
HAI!
Waaaaaa maappp latepost bangett yaa, huhuu:((( udah sebulan lebih ga update ya akuteh, akuteh sibuk atudaa banyak peer:( yaaa maapin yaaa:(
Aku sebenernya agak bingung ini lanjutannya gimanaa, ini teh ceritanya mereka udah kerjaa gituu, kuliah sambil kerja sihh.
Yaaa pokoonyaa maap kalau gaje atau gasukaa, makasih pisan yaa yang masih menunggu kelanjutan cerita inii
Dan maaf juga kalau nanti aku latepost lagi yaa:(
Vommentsnya jangan lupa ya gais!✌
YOU ARE READING
Stalker✨ [ Tamat ]
Teen FictionAnak tunggal yang memiliki keturunan Korea-Inggris ini hobinya nge stalk mulu, gadget mania pula. Kisah seorang stalker yang menyukai seseorang diam-diam. Lalu, blablablabla. Bingung harus ngomong apa disini. Tapi..Udah ah caw baca aja yuk,hehe✌ J...
Tiga Dua : Now
Start from the beginning