Delapan belas : Balon(?)

4.2K 217 2
                                    

Fikri POV

Aku sayang kamu.

Perlukah aku jelaskan rasa sayangku padamu secara detail?

Jika kamu memang telah menemukan yang lebih baik dariku, silahkan. pilihlah dia jangan pilih aku.

Jangan pilih laki laki yang sakit sakitan seperti ku ini.

Aku tak pantas berada disisimu.

Aku hanya pantas berada di belakangmu. Jadi, maksudku bila kau telah capek berlari mengejar orang yang kau sukai sekarang lirik dulu lah kebelakang, istirahat sejenak, ada aku di belakangmu.

Tapi, Jika kau sudah selesai beristirahat silahkan kembalilah berlari mengejar orang yang kau sukai.

Aku akan selalu ada di belakangmu. Dan aku juga akan menjadi perisai, untuk melindungimu jika kau berada dalam bahaya.

Tiba tiba, suara hentakkan kaki terdengar, menuju kamarku.

"Fik, ayo ke rumah sakit, kita periksa" Mamaku berkata dengan nada lembut, dan juga dengan senyumannya yang hangat.

"Iya mah, tunggu sebentar, Fikri mau siap siap dulu" aku membalas senyumannya.

Mamaku keluar dari kamarku untuk membiarkan aku siap siap.

Aku mengecek sebuah album foto. Salah satunya album 'ilysm' di sana terpampang foto ayah, mamah, kakak, sodara sodaraku, Fakhri sahabatku, dan gadis itu, Keyla.

Foto foto candidnya, sangat imut. jika dia tau aku mempunyai banyak fotonya, apa reaksi dia ya kira kira? haha.

Aku tersenyum lebar saat melihat foto fotonya.

Tapi,
sebuah foto memudarkan senyumanku.

Foto saat dia menangis. Ya, karna foto itulah senyumanku memudar. Aku tak tau kenapa dia menangis, karna sebenernya aku menyewa seorang mata mata untuk terus memfotonya, aku menyewanya di saat aku pergi sampai aku kembali ke sini saja. Foto dia menangis ± 7 bulan setelah aku pergi.

Aku segera menutup album itu. Aku lupa, mamaku menyimpan kamera cctv di kamarku, katanya sih kalau tiba tiba penyakitku kambuh saat aku di kamar, jadi mamah biar cepat datang ke kamarnya.

Aku tak mau mama tau kalau ternyata aku menyukai seseorang.

Aku segera beralih ke kaca. menyisir rambut tepatnya.

Aku segera turun dan menghampiri mamah yang sudah siap di mobil.

Justin POV

Apa dia tak sadar? siapa aku sebenarnya?

Apa dia tak tau? Apa dia lupa? Apa dia melupakanku?

Sudahlah Justin, jangan terlalu memikirkan hal semacam itu. Kau sudah punya Faras.

Faras,
Faras,
Faras,
Key..

Ah lagi lagi aku memikirkan dia.

Oke, aku akan membocorkan kisah masa laluku kepada kalian.

Jadi tuh gini, waktu umur gue 4 tahunan yaaa Tk yaa, gue ketemu perempuan cantik banget gila, anak temennya ibu aku pula. Gue inget banget nama anak itu Keyla Quentya Howlis. Kita pernah main main bareng, inget banget gue.

Kita pernah foto bersama, bersama balon. Fotonya masih aku simpan di kamarku, di laci tepatnya.

Aku juga ingat dia juga memiliki foto itu. Jadi, apakah benar dia melupakanku?

Pas gue ketemu dia (lagi) samar samar kok kayak kenal. ternyata kan bener, dia perempuan yang selama ini gue cari.

Kalo seandainya gue ga pacaran sama Faras, gue langsung pdkt dah sama Keyla.

Stalker✨ [ Tamat ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang