Dua sembilan : City Park

3.8K 177 6
                                    

KEYLA POV

Aku bangun terlalu pagi hari ini, ini cukup membingungkan, karna biasanya aku bangun agak siang.

Apa karna cuacanya sangat dingin ya?

Awalnya aku berniat ingin tidur kembali, tapi karna aku lapar aku memilih untuk turun ke bawah mencari cari makanan di laci makanan yang berada di dapur.

Aku melihat lihat ada makanan apa saja yang ada di laci makanan, ternyata persediaan makananku habis,

Aku berdecak sebal,

"Weh udah bangun, tumben," ucap bang Gafrin sambil berjalan mendekat

"Laper, gaada makanan"

"Abang buatin sarapan ya?"

"Gamau makan dulu, mau cemal cemil dulu"

"Yaudah abang beliin deh,"

"Engga- ga usah, aku aja,"

"Yaudah pake ini, diluar dingin" bang Gafrin menyondorkan sebuah jaket yang dari tadi ia pegang

Aku hanya tersenyum lalu memakai jaket tersebut

Aku segera pergi ke supermarket dekat rumahku, di saat aku sedang memilih milih snack, makanan berat, makanan ringan, minuman kaleng, aku melihat seorang laki laki yang kukenal di bagian majalah anak balita(?)

Aku mendekatinya,

"Jadi, sekarang hobimu membaca majalah balita?"

Aku melihat orang itu setengah kaget dengan kehadiranku dipinggirnya,

"Lu ngagetin gua ah, kesel"

"Lagian lu ngapain coba jam 4 pagi ke supermarket terus ngeliatin majalah balita?"

"Ya suka suka gue lah, lu sendiri?"

"Ish Justin lo ga liat apa gue bawa makanan gini?!" ucapku sedikit kesal

Justin hanya tertawa kecil

"Emm gue emang mau beli majalah anak anak btw, he he"

Aku hanya menatapnya supaya ia melanjutkan perkataanya

"Yaaaa gue suka aja majalah anak anak soalnya banyak cerita, terus asik aja di bacanya"

Aku mengangguk tanda mengerti

"Yaudah lo udah beres kan? Yuk kita langsung bayar, ntar udah itu kita jalan jalan bentar"

"Gamau ish dingin, lagi pula aku juga mau ke rumah mau makan beberapa belanjaan yang aku beli ini" ucapku sambil memperlihatkan keranjang belanjaanku

"Ish udah deh lu bawel amat sih, udah ikutin gue aja titik." nada suaranya keras sehingga membuatku diam karna takut

Akhirnya kami bayar, dan barang belanjaanku di bawa oleh Justin.

"Ish Justin mau kemana sih? Sini balikan ga? Eh tayi lu balikin belanjaan gue kagak?" ucapku sambil mengejar Justin

Justin berhenti berlari dan menengok ke belakang,

"Ck lama amat, lari dong!"

"Kalo aku lari dinginnya kerasa ish,"

"Kalau lo jalan emang bakal jadi anget? Kan engga!"

"Ah tau ah!" aku menghentikan langkahku, lalu berbalik arah

"Tau ah serah lo mau di apain tu belanjaan gue, gue mau pulang aja, nyesel gue ke sini ketemu lo." ucapku kesal sangat kesal

Baru juga aku melangkahkan kakiku beberapa centi meter, Justin memegang tanganku,

"Temenin gue, sekali ini aja, duduk di situ bentar kok" ucap Justin dengan tatapan memohon dan suara yang lemah lembut

Stalker✨ [ Tamat ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang