Enam belas: Takdir

4.3K 227 9
                                    

Jadi, yang waktu itu manggil gue itu Fikri?..

Surat itupun seketika jatuh dari genggaman Keyla.

Keyla juga ikut terjatuh dalam posisi duduk.

Lalu, ia menangis, menangis tersedu sedu.

Ia merasa bersalah.

Keyla mulai menge-check handphonenya. berharap seseorang datang ke rumahnya untuk menghiburnya.

Keyla membuka raimbow notenya karna black note sudah cukup mainstream.

Sudah hampir 2 tahun ia tidak membuka Rainbow note. karna isi dari rainbow note adalah tentang dia, Fikri.

Keyla melepas keinginannya untuk membuka rainbow note. Karna ia yakin jika ia membuka rainbow note akan ada banjir dalam kamarnya. entah banjir karna tangisan atau tertawa sampai menangis.

'Line'

suara notifikasi line pun muncul. Keyla berharap seseorang datang ke rumahnya.

"Ah apaan sih ternyata cuma akun resmi" Keyla mengomel dengan pipinya yang basah.

Apa?! Akun resmi?! Oh akun resmi ya. Haha. Haha. (---- sesuai pengalaman pribadi author ada notifikasi line masuk taunya dari akun resmi.

'Line'

notifikasi line muncul kembali.

"Nanti juga akun resmi lagi" Keyla sudah capek jika di php oleh line.

Tapi, sesering seringnya Keyla mendapatkan pesan dari akun resmi. tetap saja ia kepo.

Akhirnya, Keyla mengambil handphonenya.

'Angga'

Wut?! Angga?!!

Angga_

Angga: sore ini ada waktu?

Keyla: entahlah

Angga: kalau bisa temuin aku di taman deket sekolah ya.

Keyla: tapi kayaknya gue gabisa.

Angga: sekarang gue ke rumah lo.

Keyla: -_-

Read.

Mama Keyla tiba tiba menelepon Keyla.

-via telepon-

Mama : "Assalamualaikum, La?"

Keyla: "Waalaikumsallam mah, ada apa? ada yang ketinggalan?"

Mama: "Kamu cepet siap siap ya. nanti malem kita langsung berangkat"

Keyla: "Kemana mah?"

Mama : "Korea. nenek sakit keras. mama sama papa bentar lagi pulang."

Keyla : "i-iyaa mah"

Sambungan terputus.

Dengan gerakan secepat kilat. Keyla bukannya membereskan bajunya, tapi ia melakukan gerakan secepat kilat untuk menulis sebuah surat. beberapa surat tepatnya.

Setelah Keyla selesai menulis beberapa surat tersebut. Seseorang mengetuk ngetuk pintu.

"Ah! Pasti mamah sama papah" ucapnya sambil berlari menuruni anak tangga.

Keyla membukakan pintunya.

Munculah seseorang dengan mata unik, Angga.

Oiya! Keyla lupa kalau Angga mau ke rumahnya. awalnya Keyla kira sih Angga bercanda.

"Kok lo pucet?" Angga memegang pipi Keyla "Kok pipinya basah?"

"Enggaaa ga apa apa"

"Yauda deh, ini gue mau ngasih ini" Angga menyondorkan sebuah buku, buku tulis bergambarkan panda dengan bambunya.

Stalker✨ [ Tamat ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang