Tanpa ragu apapun, dia mengangkat batu bata itu dengan kedua tangannya dan dengan kekuatan penuh, melemparkannya tepat ke arah tubuh Yeonjun yang masih tidak sadarkan diri di lantai.

.  .  .


Di tempat lain, Soobin memutuskan untuk pergi ke lokasi yang sudah diberitahu oleh Jaehyun, si pelacak handal.

Soobin bergegas pergi ke sana menggunakan mobil sports berwarna hitam kilap.

Ia menancap pedal gas mobilnya, mengebut sepanjang jalan, karena isi hatinya dan pikirannya tak pernah lepas dari kondisi Yeonjun yang ada di sana.

Meski jalanan padat, Soobin tak perduli, semua yang ada di benak hanya menyelamatkan Yeonjun.

Setiap detik yang lewat terasa seperti abad, dan dia terus memeriksa peta di ponselnya untuk tidak tersesat.

Akhirnya, ia tiba di depan bangunan tua yang kumal, terlantar di pinggiran kota lokasi yang Jaehyun beritahu.

Soobin turun mobil dan masuk melalui pintu yang terbuka lebar. suara angin yang mendesir dan debu yang terbang membuat matanya berair, tapi dia tetap maju.

Sampai di lantai dua, dia mendengar bunyi batu bata yang jatuh dan suara tertawa jahat pria asing itu.

"Juniee!!!" teriak Soobin sambil menerobos pintu ruangan.

Pria asing itu terkejut, berbalik dengan wajah yang memerah marah. di lantai, Yeonjun masih pingsan dengan luka-luka di lengan, kaki, dan bekas benturan di tubuhnya. darah sudah mengotori lantai.

"Soobin Choi? dateng juga lo akhirnya. Kenapa? nyariin pacar lo ya? ini sama gua" ucapnya santai sambil menunjuk ke arah Yeonjun yang terbaring lemas dan tidak berdaya.

"Kyung Hee, anjing lo!! kenapa lo lukain Yeonjun hah!! GUA DISINI, LU BISA LUKAIN GUA ASAL JANGAN BIKIN PACAR GUA TERLUKA!!! "

"Karena yang gua mau itu dia, Soobin."

Mendengar perkataan itu, rahang Soobin mengeras. tangannya mengepal keras, menahan hasrat untuk langsung menghajar.

"Bangsat lo."

Soobin dengan cepat menghampiri dan menghajar Kyung Hee hingga tubuhnya terjungkal ke belakang.

"Ini balasan karena lo udah nyakitin orang yang gua sayang."

Soobin berdiri terengah, dadanya naik turun karena emosi yang menumpuk. Kyunghee meringis, terdorong beberapa langkah ke belakang, jelas kaget karena serangan spontan itu.

"Lo gila... cuma karena dia?" desis Kyunghee sambil memegangi bahunya yang terantuk dinding.

"Dia seseorang yang penting bagi gua." suara Soobin bergetar, bukan karena takut, tapi karena khawatir pada Yeonjun.

"Dan gua nggak bakal diem kalau ada yang nyakitin dia."

Kyunghee tertawa kecil, tapi tawanya kehilangan keangkuhan barusan.

"Emang lo pikir bisa bawa dia keluar dengan gampang?"

Soobin tidak menanggapi. ia mendekat ke arah Yeonjun yang terbaring lemah di lantai, wajahnya pucat dengan debu menempel di pipi.

Luka-luka di tubuhnya tampak jelas-tidak parah secara mengerikan, tapi cukup membuat hati Soobin mencelos.

Kyung Hee yang sudah tak tahan lagi mengambil pisau yang ada di meja. perlahan-lahan, dia mendekati Soobin yang masih sibuk berusaha menyadarkan Yeonjun.

Entah dari mana kekuatan ajaibnya, saat Soobin menangis histeris, Yeonjun yang baru menyadari kekasihnya dalam bahaya segera bangkit dari pelukan Soobin dan menghadang dari belakang.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 05 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Obsessed With You •||Soobjun||•Where stories live. Discover now