Chapter 08.

193 20 0
                                        

📌Double Chapt

Di ruangan yang remang-remang, cahaya monitor menjadi satu-satunya sumber penerangan.

Soobin duduk di kursinya, menatap deretan layar di depannya masing-masing menampilkan potongan rekaman dari kamera tersembunyi, peta lokasi GPS, dan deretan pesan yang baru saja ia kirimkan.

Di salah satu layar, titik merah kecil menunjukkan posisi Yeonjun yang kini sedang duduk di depan laptopnya, kebingungan. Soobin tersenyum samar.

"Bagus, kamu mulai bergerak" bisiknya pelan, nyaris seperti sedang berbicara pada diri sendiri.

la menautkan jemarinya di depan wajah, matanya tak lepas dari layar. "Dari awal, semuanya sudah kupersiapkan untuk sampai di titik ini."

Tangannya bergerak membuka folder bertuliskan PROJECT YJ. di dalamnya ada puluhan file. rekaman suara, potongan gambar, catatan waktu, bahkan hasil pelacakan digital yang rinci.

"Dia selalu terlalu baik pada orang lain..." gumamnya lirih.

"Selalu sibuk memikirkan kecuali aku." semua orang

Soobin kemudian memutar ulang salah satu rekaman lama suara Yeonjun tertawa, samar, terdengar dari speaker. seketika wajah Soobin melunak, senyumnya berubah menjadi getir.

"Aku cuma mau kamu lihat aku, Jun. hanya itu."

Tapi detik berikutnya, tatapannya kembali dingin. la menekan tombol di keyboard, dan layar menampilkan barisan kode baru yang mulai berjalan.

"Jadi, kalau kau tidak datang padaku dengan keinginan sendiri..."

la berhenti sejenak, lalu menatap langsung ke layar utama tempat posisi Yeonjun ditampilkan.

"...maka aku akan menuntunmu sampai kamu tidak punya pilihan lain."

Di sudut ruangan, sebuah lampu indikator menyala, tanda bahwa program baru telah aktif.

Di layar Yeonjun, pesan baru akan segera muncul.

Soobin menyandarkan tubuhnya, menatap layar dengan tatapan penuh kepastian.

"Selamat datang di permainan terakhir, Yeonjun."

. . .

Sore menjelang malam, langit berwarna oranye keunguan. sisa cahaya matahari perlahan tenggelam di balik gedung-gedung, meninggalkan bayangan panjang di jalanan kota.

Yeonjun duduk di depan laptopnya, matanya masih terpaku pada layar kosong yang beberapa jam lalu menampilkan pesan aneh itu.

la bahkan belum makan apa pun sejak siang, pikirannya terus berputar, berusaha mencari makna di balik pesan yang datang tiba-tiba.

ting!

Suara notifikasi membuat jantungnya berdebar kencang. sebuah pesan baru muncul di layar.

"Langkah pertama sudah dimulai. pergilah ke tempat yang pernah kita datangi bersama."

Yeonjun terpaku, menatap tulisan itu lama.

"Tempat yang pernah kita datangi..." gumamnya.

Perlahan, ingatannya melayang ke masa lalu, taman kecil di dekat sekolah, tempat ia dan Soobin dulu sering duduk setelah kelas bubar, membicarakan hal-hal sepele sambil menertawakan dunia.

Tanpa berpikir panjang, Yeonjun mengenakan jaket tipis, mengambil senter dari laci, meski langit belum sepenuhnya gelap. lalu bergegas keluar.

Udara sore terasa dingin, dan langit mulai berubah warna menjadi biru tua. jalanan mulai sepi, hanya suara serangga dan langkah kakinya yang terdengar di antara angin yang bertiup lembut.

Obsessed With You •||Soobjun||•Where stories live. Discover now