Chapter 24. End

83 9 7
                                        

—Happy Reading—


Keadaan di penthouse sudah seperti arena panik. Soobin mondar-mandir dari ruang tamu ke pintu, dari pintu ke jendela, lalu kembali lagi, tak pernah bisa diam lebih dari lima detik.

la sudah mencoba berpikir jernih, tapi otaknya justru terus membayangkan hal-hal buruk.

"Jun... kamu kenapa nggak pulang... kamu di mana..." gumamnya sambil menahan napasnya yang mulai memburu.

Tadi sore, Yeonjun hanya bilang ingin keluar sebentar buat ketemu Mark. setelah itu... menghilang.

Pesan tak dibaca. nomor tak aktif. dan yang paling membuat Soobin panik-

Nomor tak dikenal itu menelepon lagi. dan kali ini, suara dari seberang berkata tenang namun menusuk,

"Gua bilang apa... sebelum dia ada di tangan gua, lo bakal terus gua bikin takut."

Panggilan terputus. dan sejak itu, Yeonjun tidak bisa dihubungi sama sekali.

Itu membuat seluruh tubuh Soobin terasa dingin.

la memeluk kepalanya, berjalan cepat bolak-balik, matanya merah karena menahan cemas.

"Kenapa lo ngelakuin ini ke dia... kenapa harus Jun..." bisiknya, hampir putus asa.

la mencoba telepon Mark, berharap itu hanya salah paham.

"Mark, Jun ke tempat lo nggak!?" sergah Soobin langsung.

"Enggak... tadi dia udah pulang duluan, Bin. dia bilang mau langsung balik. kenapa? ada apa?"

Soobin terdiam beberapa detik, napasnya memburu.

"Jun... hilang."

Ucapan itu membuat Mark di seberang langsung panik, namun suara Soobin sudah bergetar terlalu kuat untuk menjelaskan lebih detail.

la menutup telepon dan langsung berjalan ke jendela, menatap kota yang terasa lebih gelap dari biasanya. dadanya serasa sesak.

Semua kecemasan, rasa bersalah, dan amarah bercampur jadi satu.

"Aku janji... aku bakal nemuin kamu, Jun. tolong bertahan... jangan kenapa-kenapa..."

Soobin menatap ponselnya lagi, menunggu panggilan atau pesan-apa pun.

Tapi layar itu tetap gelap. tak ada kabar.

Dan itu membuat Soobin semakin takut.

. . .

Sementara itu, Yeonjun tersadar di dalam reruntuhan gedung tua yang sudah lama terbengkalai, dengan ilalang liar yang tumbuh tinggi di mana-mana. Ia mengerjap, menyapu pandangan ke sekeliling.

​"I-ini... di-di mana?" bisiknya, wajahnya pias diliputi ketakutan.

​"Sudah bangun rupanya, manis?" suara berat yang tiba-tiba muncul itu membuat Yeonjun tersentak dan langsung menoleh.

​"K-kauu... siapa? ke-kenapa aku berada di sini?"

​"Sebuah pertanyaan yang bagus, sayang."

Obsessed With You •||Soobjun||•Donde viven las historias. Descúbrelo ahora