Pagi itu, Yeonjun terbangun dalam keadaan tel*nj*ng bulat. matanya langsung terbelalak kaget, dan dengan sigap ia meraih selimut untuk menutupi tubuhnya.
Dalam benaknya, ia bertanya-tanya tentang apa yang sebenarnya terjadi semalam.
Yeonjun mengamati sekeliling kamar, mencari tanda-tanda penyusup atau hal aneh yang mungkin terjadi padanya. Namun, ia tidak menemukan apa pun selain dirinya sendiri.
Ibu Yeonjun, yang kebetulan lewat di depan kamarnya dan melihat putranya tampak cemas, langsung menghampirinya.
"Kamu kenapa, sayang?" tanya ibunya lembut.
"Eh... nggak apa-apa kok, bu" jawab Yeonjun sambil tertawa kecil, berusaha menyembunyikan kegugupannya.
"Yasudah, kalau begitu cepat sana berangkat sekolah, lihat ini sudah jam berapa?" kata ibunya.
Yeonjun hanya mengangguk kecil sebagai jawaban, lalu bergegas pergi ke sekolah. sementara itu, tokonya sudah dijaga oleh karyawan kepercayaannya.
Tak lama kemudian, Yeonjun sampai di sekolah. sapaan riang teman-temannya menyambut kedatangannya.
Tapi, Beomgyu, sahabat karib yang sudah seperti saudara, merasa ada yang berbeda dari gaya berjalan Yeonjun yang tampak kesulitan.
"Yeonjun hyung, lo sakit ya? Kok jalannya kayak kesusahan gitu?" tanya Beomgyu.
Yeonjun langsung panik mendengar pertanyaan itu. ia tidak ingin berterus terang karena takut teman-temannya akan berpikir yang tidak-tidak.
"Sebenarnya... gue agak keseleo dikit" jawabnya cepat, berusaha terdengar santai. "Nggak parah kok, cuma bikin jalan jadi nggak enak."
"Keseleo? Kok bisa? lo ngapain aja semalam?"
Tatapannya menyelidik, tapi juga khawatir. Yeonjun tersenyum kaku, jari-jarinya gemetar tanpa sadar.
"Heh... ya biasa, kayaknya salah posisi tidur aja" katanya sambil terkekeh pelan-tertawa yang terdengar lebih seperti usaha menutupi kegelisahan.
Beomgyu masih menatapnya lama, tapi akhirnya mengangguk pelan. "Yaudah, kalo gitu istirahat dulu aja, Jun."
Yeonjun hanya mengangguk, tapi di dalam hatinya, rasa cemas itu belum juga hilang.
Karena tidak ingin terus diinterogasi oleh Beomgyu-si detektif Conan kelas mereka Yeonjun cepat-cepat berdiri.
"Udah ah, ayo ke kelas. ntar keburu bel masuk" ujarnya sambil menarik lengan Beomgyu.
Beomgyu masih sempat mengerling curiga, tapi akhirnya menurut juga.
"Iya, iya... tapi nanti lo ceritain juga ya, Jun" katanya sambil tersenyum menggoda.
Yeonjun hanya menghela napas, menahan diri untuk tidak membalas. dalam hati ia bergumam pelan,
'Kalo lo tahu yang sebenernya, mungkin lo nggak bakal bisa ketawa kayak gitu, Gyu...'
Bel masuk berbunyi tepat saat mereka tiba di depan kelas. Beomgyu langsung melangkah santai ke bangkunya, sementara Yeonjun mengikuti dari belakang dengan langkah pelan.
Kelas seperti biasa-ramai, penuh suara teman-teman yang masih bercanda meski guru belum datang. tapi di telinga Yeonjun, semua itu terdengar jauh, seperti gema dari tempat lain.
la duduk di kursinya, menatap buku catatan kosong di meja. pandangannya kabur sesaat, pikirannya melayang ke malam sebelumnya yang masih tak bisa ia ingat.
"Jun, lo nggak apa-apa?" tanya Junkyu dari bangku sebelah, suaranya tenang tapi terdengar menelusup.
Yeonjun langsung tersadar dan menoleh.
YOU ARE READING
Obsessed With You •||Soobjun||•
Teen FictionYeonjun, pemilik toko kue Sweet Bloom, dikenal dengan wajahnya yang cantik dan senyumnya yang hangat. Banyak yang menyukainya, tapi Yeonjun hanya fokus pada pekerjaannya dan enggan membuka hati-sampai seseorang bernama Choi Soobin muncul di hidupnya...
