la hanya memeluk sekuat tenaga, tubuhnya sedikit gemetar.

Butuh beberapa detik sebelum suaranya akhirnya keluar-serak, nyaris pecah.

"Kamu... ngapain lama banget..."

Yeonjun terdengar marah, tapi juga seperti anak yang habis ketakutan setengah mati.

Soobin perlahan mengangkat tangan dan membalas pelukan itu.

"Maaf... jalanan banjir... aku-"

"Terserah banjir kek apapun kek!" Yeonjun memotong dengan suara meninggi. la menjauh sedikit, menatap Soobin dengan mata berkaca-kaca.

"Kamu nggak kabarin Junie sama sekali! Ponsel kamu mati! Kamu nggak bilang kamu telat! A-Aku kira-"

Suara Yeonjun patah.

Soobin langsung meraih wajah Yeonjun dengan kedua telapak tangannya, ibu jarinya mengusap perlahan bawah mata Yeonjun yang mulai basah.

"Jun... aku minta maaf." Suaranya lembut banget.

"Aku nggak bermaksud bikin kamu khawatir."

Yeonjun mengerjap cepat, berusaha menahan tangis.

"Tadi hujannya gede banget... terus ada petir... terus kamu nggak pulang-pulang... dan aku sendirian di rumah... Bin, Junie takut..."

Soobin langsung menarik Yeonjun kembali ke pelukannya, lebih hangat, lebih protektif.

"Maafkan aku." la menutup mata, menempelkan dagu di atas kepala Yeonjun.

"Mulai sekarang... aku bakal kabarin kamu, apa pun kondisinya. aku janji."

Yeonjun mencubit punggung Soobin pelan-marah, tapi juga lega.

"Jangan bikin Junie takut lagi..."

Soobin mengusap punggung Yeonjun pelan, ritmenya menenangkan.

"Enggak. aku nggak akan."

Lalu ia menambahkan dengan suara kecil namun tegas, "Terima kasih... karena kamu sepeduli itu sama aku."

Yeonjun mendengus, hidungnya masih memerah.

"Aku bukan peduli... aku sayang."

Soobin terdiam sejenak, kaget sekaligus tersentuh.

Lalu ia tersenyum kecil, hangat. "Kalau gitu... izinkan aku ganti baju dulu sebelum kamu peluk aku sampai aku masuk angin?"

Yeonjun memukul dada Soobin pelan. "Tuh kan! masih bisa bercanda!"

"Tapi kamu udah tenang?" tanya Soobin lembut.

Yeonjun menggenggam baju Soobin erat.

"...kalau kamu udah di sini, Junie tenang."

. . .

Setelah Soobin selesai mandi dan keluar dari kamar mandi sambil mengeringkan rambutnya, ia langsung melihat Yeonjun yang berdiri di depan lemari.

Wajahnya masih manyun, pipinya sedikit menggembung, jelas sekali ia belum selesai dengan rasa khawatirnya tadi.

Yeonjun mengambil handuk kecil dan pakaian ganti yang sudah ia siapkan, lalu menyodorkannya ke Soobin dengan gerakan yang sok tegas.

"Ini" ucapnya pendek.

Soobin menerima semuanya sambil menahan senyum. "Jun... kamu masih marah ya?"

Yeonjun tidak menjawab. ia cuma mendengus pelan, lalu berbalik, menata pakaian basah Soobin ke keranjang cucian seperti orang yang lagi ngambek bertugas.

Obsessed With You •||Soobjun||•Where stories live. Discover now