"Gua udah bilang kan, jangan deket-deket sama siapa pun. mau itu saudara, teman, nggak peduli. apalagi tadi lo sama Yu-jin, ngapain kalian?"

"K-kita nggak ngapa-ngapain binn dia sendiri yang deketin duluan"

"Udah pinter bohongnya? "

"B-beneran-" ucapan Yeonjun terpotong saat Soobin membungkamnya dengan ciuman kasar.

Bibirnya dilumat tanpa ampun, sementara tangannya masih terkunci dalam genggaman erat Soobin. ia tak bisa memberontak, tenaga Soobin terlalu kuat untuknya.

"Shh... umphhh b-binhh-"

Soobin dengan cepat melepaskan dasinya, lalu mengikat kedua tangan Yeonjun erat-erat. kini, Yeonjun benar-benar tak bisa melawan. dengan satu tangan, Soobin menahan pinggang ramping Yeonjun, menjaganya agar tidak terjatuh.

Soobin dengan tangan yang lain membuka resleting celana Yeonjun, lalu tanpa aba aba memasukkan kedua jarinya ke dalam hole Yeonjun.

Sang empu tersentak kaget, tubuhnya menegang.

Matanya terpejam erat, bibirnya bergetar menahan sakit dan rasa tidak nyaman yang tiba-tiba menyerang tubuhnya.

Air mata mulai mengalir dari sudut matanya, membasahi pipinya yang pucat.

"Hikss... b-binhhh masihhh s-sakithh"

"i don't care, ini salah lo sendiri karena udah bangunin harimau dari tidurnya."

Mendengar ucapan itu, tubuh Yeonjun langsung lemas. untungnya, tangan Soobin masih setia menahannya, jika tidak, ia pasti sudah terjatuh ke lantai.

Yeonjun meronta, mencoba melepaskan ikatan yang mengikatnya. tapi, Soobin justru mencengkeram kuat tangannya, membuat Yeonjun tanpa sadar meringis karena sakit.

Di sisi lain, jari-jari Soobin yang panjang dan berurat dengan gigih mencari titik spot milik si cantik.

"nyahh.. t-too d-deephh.. ahh!! "

"AKHH!! D-DISITUUHH.. UMPHH-"

"Calm down baby. "

Soobin menekan bibirnya pada bibir Yeonjun, sebuah ciuman penuh nafsu yang tak terbantahkan. Yeonjun pasrah dan membuka mulutnya, menyerahkan kendali sepenuhnya pada Soobin.

Sebuah seringai kemenangan terukir di wajah Soobin. "Kamu bisa berpura-pura menolak, tapi tubuhmu menginginkanku, Jun"

"ughh... s-soobinnhh.. " Dengan napas tersengal, Yeonjun memberi kode pada Soobin untuk melepaskan tautan bibir mereka. paru-parunya terasa kosong, memohon udara.

Soobin mengikuti permintaan Yeonjun, lalu mengamati secara intens, Yeonjun tampak kewalahan, wajahnya basah oleh keringat, dan napasnya tersengal.

Soobin tak bisa mengalihkan pandangannya dari dua kancing teratas kemeja Yeonjun yang terbuka.

Tanpa sadar, Soobin berbisik ,"Pretty boy. " Kecantikan Yeonjun membuatnya kehilangan kata-kata.

"H-heii a-akuu laki laki mana bisa cantik!!??" ujar Yeonjun cemberut, sementara si Soobin-Soobin itu malah kegemesan dibuatnya.

"Jangan lucu lucu atau mau gua perkosa lagi disini..? " kata Soobin nyantai tapi respon makhluk kecil yang berada di hadapannya malah panik.

"NGGAKK NGGAKK"

"Ini masih sakit, tauu!!! yang kemarin aja belum sembuh" Yeonjun mengerucutkan bibirnya. Soobin jadi gemas dan mencubit pipinya sambil terkekeh.

"Ishh sakit Soobin!!! udah ah, sana!! aku males sama kamu!" Yeonjun berusaha menghindar, tapi Soobin justru menggendongnya ala bridal style, membuat Yeonjun terkejut.

"S-SOOBINN LEPASINNN"

"Kalo saya gak mau gimana? "

Yeonjun mengalah. daripada memperpanjang masalah, ia memilih menyembunyikan wajahnya yang memerah di ceruk leher Soobin.

Rasa malunya bukan main saat sadar semua mata tertuju pada mereka yang keluar dari arah toilet.

Berbagai bisikan mulai terdengar. ada yang penasaran, ada yang terang-terangan kepo, dan tak sedikit siswa yang heboh salting menyaksikan momen manis di depan mata.

"E-eh itu pak Choi sama si Yeonjun anak kelas 11 ngapain? "

"Wah wah jangan jangan ada hal yang berbau... "

"IH IH LUCU BANGETT JADI MAU DEH KAYA GITUU SHAKSHAKJSLA"

"diliat liat mereka berdua cocok juga"

"betul yang satu auranya gelap misterius terus satunya lagi cantik imut lucu"

Bisik-bisik dan celetukan semakin ramai, tapi Soobin hanya menanggapinya dengan senyum misterius. sementara itu, Yeonjun semakin kesal dan malu karena menjadi tontonan.

Soobin terus menggendong Yeonjun hingga parkiran mobil. ia mendudukkan Yeonjun di kursi sebelah pengemudi, lalu membungkuk untuk memasangkan sabuk pengaman.

Dalam posisi sedekat ini, Yeonjun bisa merasakan jantungnya berdebar tak terkendali.

"dengan jarak sedekat ini Soobin ganteng juga ya.. " Batinnya tanpa sadar berucap seperti itu.

Next chapter>>

Obsessed With You •||Soobjun||•Where stories live. Discover now