Ketika sampai di taman itu, suasananya terasa begitu asing.

Padahal tempat itu masih sama bangku kayu tua di bawah pohon besar, rumput yang mulai menguning, dan papan kayu kecil tempat mereka pernah menulis nama masing-masing.

Yeonjun berjalan mendekat. saat cahaya matahari terakhir menyentuh papan itu, matanya menangkap sesuatu yang baru.

Di bawah tulisan nama mereka yang sudah memudar, kini ada goresan baru kasar dan tergesa, dibuat dengan spidol hitam.

"Kamu datang juga."

Napas Yeonjun tercekat. ia menatap sekeliling, tapi taman itu kosong.

Ponselnya tiba-tiba bergetar. satu pesan baru muncul di layar.

"Langkah kedua, ikuti cahaya"

Yeonjun menoleh, dan di ujung taman ia melihat sesuatu yang tak seharusnya ada deretan lampu taman yang menyala satu per satu, membentuk jalur panjang menuju jalan setapak kecil di belakang taman.

Sinar lembutnya menuntun pandangan Yeonjun ke arah kegelapan yang mulai turun.

"Soobin..." bisiknya pelan, suara nyaris tak terdengar di antara desir angin sore.

Lalu, dengan langkah ragu namun tetap maju, Yeonjun mulai mengikuti jalur cahaya itu. tanpa tahu apa yang sedang menunggunya di ujung jalan.

. . .

Langit sudah hampir gelap ketika langkah Yeonjun berhenti di depan sebuah bangunan tua di pinggiran kota.

Tempat itu seperti gudang yang sudah lama tak digunakan, cat temboknya mengelupas, dan jendela-jendelanya ditutupi debu tebal.

Jalur cahaya dari taman berakhir di sini.

"Ini... tempat apa?" bisiknya pelan, menelan ludah dengan gugup.

la mendorong pintu perlahan, dan suara engsel berderit tajam memecah keheningan. aroma lembap dan besi tua menyambutnya.

Di dalam ruangan itu, hanya ada cahaya redup dari lampu gantung yang berayun pelan.

Yeonjun melangkah masuk. suasana di dalam terasa berat, seperti ada sesuatu yang tidak seharusnya ia lihat.

Lalu matanya tertuju pada layar besar di dinding.

Di sana, terpampang tiga video berbeda.

Chanyeol. Beomgyu. Taehyung.

Mereka tampak lemah, duduk di ruangan berbeda, tapi ekspresi mereka sama: panik, ketakutan, dan kebingungan.

"Tidak... ini nggak mungkin..." Yeonjun bergumam, suaranya pecah.

la berlari mendekat, tangannya gemetar menyentuh layar. "Chanyeol! Beomgyu! Tae!!"

Tapi tidak ada suara. hanya video tanpa audio, hanya gambar yang terus diputar berulang.

Di layar, sebuah teks muncul perlahan di atas video itu, huruf demi huruf muncul seperti diketik langsung di hadapannya.

"Mereka aman. Untuk sekarang."

"Kalau ingin mereka tetap begitu..."

"Jangan pergi sebelum aku datang."

Yeonjun terpaku. suara detak jantungnya terasa bergema di seluruh ruangan.

la menoleh ke sekeliling, mencoba mencari sumber suara atau kamera, tapi tak menemukan apa pun.

"Soobin... tolong hentikan ini..." suaranya bergetar, hampir tak terdengar.

Lampu di atasnya berkedip pelan, dan dari speaker tua di sudut ruangan, suara familiar terdengar untuk pertama kalinya.

Obsessed With You •||Soobjun||•Where stories live. Discover now