Soobin bersandar ke kursinya, menatap monitor yang kini hanya menampilkan wajah Yeonjun dari kamera tersembunyi di rumahnya.
"Kalau gitu" ujarnya lirih, senyum samar muncul di wajahnya, "kayaknya gua harus ngingetin lo... siapa yang sebenernya ngeliatin lo lebih dulu."
Jari-jarinya menari cepat di atas keyboard.
Di layar monitor, muncul deretan kode dan sinyal sambungan kamera.
Soobin menatapnya, senyum miring kembali muncul.
Malam itu udara cukup dingin, jendela kamar Yeonjun sedikit terbuka membuat tirai tipisnya bergoyang perlahan tertiup angin.
la baru saja pulang dari kafe bersama Chanyeol, wajahnya masih menyimpan sedikit senyum kecil.
Setelah mandi dan mengganti pakaian, Yeonjun duduk di tepi ranjang sambil menyalakan ponsel.
"Hmm, gak ada notifikasi apa-apa..." gumamnya pelan.
la menggulir media sosial sebentar, lalu meletakkan ponsel di meja samping. lampu kamar diredupkan. suasana sepi.
Tapi entah kenapa, malam itu terasa berbeda.
Yeonjun memiringkan kepala, mendengar samar suara klik kecil, seperti bunyi listrik dari kamera atau alat elektronik. ia menatap sekeliling, memastikan sumbernya.
"Apa cuma imajinasi gue?" pikirnya.
la berdiri, berjalan ke arah jendela untuk menutupnya. dari luar, bayangan pohon bergerak karena angin, memantulkan siluet samar ke dinding kamarnya.
Sekilas, Yeonjun merasa seperti ada seseorang yang sedang menatap dari luar. Tapi begitu ia menengok - kosong. hanya halaman depan rumah yang sunyi.
la menutup jendela perlahan, menurunkan tirai sepenuhnya. "Udah, Jun. jangan paranoid" katanya mencoba menenangkan diri.
Yeonjun menatap ke arah meja belajarnya.
Lampu meja itu menyala redup, padahal tadi ia yakin sudah mencabut colokannya.
"Aneh..." bisiknya.
la melangkah perlahan, tangan kanan meraih kabel lampu. namun sebelum disentuh, lampu itu tiba-tiba padam sendiri.
Yeonjun mundur setapak. sekujur tubuhnya merinding tanpa tahu sebab pasti.
Di balik ketenangan kamar, ada sesuatu yang terasa... mengawasi.
la akhirnya kembali ke ranjang, menarik selimut sampai ke dada, mencoba tidur.
Tapi sebelum memejamkan mata, pandangannya tertuju pada sudut langit-langit kamar di sana, terdapat lampu kecil berwarna merah yang menyala redup.
Namun rasa itu tidak hilang.
Saat ia kembali ke tempat tidur, lampu kamar tiba-tiba kedip satu kali. hanya sepersekian detik, tapi cukup membuat jantungnya berdegup lebih cepat.
la menyipitkan mata. "Sejak kapan ada titik merah di situ?"
Di tempat lain, layar monitor Soobin menampilkan sudut pandang kamera yang sama.
Bibirnya melengkung, matanya nyaris tak berkedip.
"Akhirnya sadar juga, hm?" katanya pelan.
"Tapi sayang, udah telat untuk matiin semuanya."
. . .
Selang beberapa hari setelah libur sekolah dimulai, Yeonjun mendapat kabar mengejutkan. kedua temannya dikabarkan menghilang tanpa jejak.
Berita itu tersebar cepat, bahkan muncul di televisi dan sontak menggemparkan warga di sekitar tempat tinggalnya.
Yeonjun terdiam, pikirannya kacau.
Setiap orang yang dekat dengannya selalu berakhir menghilang, tanpa jejak, tanpa penjelasan.
YOU ARE READING
Obsessed With You •||Soobjun||•
Teen FictionYeonjun, pemilik toko kue Sweet Bloom, dikenal dengan wajahnya yang cantik dan senyumnya yang hangat. Banyak yang menyukainya, tapi Yeonjun hanya fokus pada pekerjaannya dan enggan membuka hati-sampai seseorang bernama Choi Soobin muncul di hidupnya...
Chapter 07.
Start from the beginning
