"Santai aja, kali ini gua yang bayarin. anggep aja gua lagi ngedukung program 'selamatkan Yeonjun dari kesepian'" jawab Chanyeol sambil mengedipkan mata nakal.

Yeonjun terkekeh pelan dan ikut berdiri.

"Lo tuh aneh, Yeol."

"Aneh tapi keren" Chanyeol menjawab cepat, lalu merangkul pundak Yeonjun.

Keduanya keluar kelas sambil bercanda ringan. di antara tawa mereka yang tulus, Yeonjun merasa sedikit lebih ringan walau di sudut pandang lain, seseorang masih memperhatikan mereka lewat layar monitor, diam dan menatap penuh arti.

Soobin menatap lama, jarinya berhenti di atas trackpad. senyum kecil muncul di wajahnya.

"Jadi sekarang lo punya temen baru, huh?" bisiknya pelan, nada suaranya datar tapi dingin.

. . .

Kafe kecil di dekat sekolah sore itu tidak terlalu ramai. lampu gantung berwarna kuning hangat menambah suasana nyaman, sementara aroma kopi dan roti panggang memenuhi udara.

Yeonjun duduk di dekat jendela besar, menatap lalu lintas yang perlahan mulai padat. di depannya, Chanyeol sibuk meniup cappuccinonya yang masih panas.

"Gue baru sadar" kata Yeonjun sambil menyandarkan dagu di tangan, "Udah lama banget kita nggak nongkrong kayak gini."

Chanyeol mengangkat alis. "Iya, sejak lo dan Beomgyu sibuk jadi duo paling nempel sedunia. gua dulu cuma penonton, tau."

Yeonjun tertawa kecil. "Sekarang gantian gue yang jadi penontonnya."

Chanyeol menatapnya beberapa detik, lalu senyum kecil muncul di wajahnya. "Tapi nggak apa-apa, kan? maksud gua, lo seneng buat mereka?"

Yeonjun mengangguk pelan. "Seneng kok... cuma ya, rasanya aneh aja. biasanya gue sama dia terus, sekarang tiba-tiba kosong aja gitu."

Chanyeol mencondongkan tubuhnya sedikit. "Kalau gitu isi lagi ruang kosongnya. nggak harus sama orang yang sama, kan?"

Yeonjun menatapnya, sedikit heran tapi tersenyum juga. "Lo ngomongnya kayak motivator, Yeol."

"Gua kan multitalenta" jawab Chanyeol santai, membuat Yeonjun tertawa lagi.

Suasana di antara mereka jadi ringan tawa kecil, obrolan random tentang film, bahkan ledekan satu sama lain. sore itu terasa sederhana tapi hangat, sesuatu yang sudah lama nggak Yeonjun rasakan.

Saat matahari perlahan turun dan lampu jalan mulai menyala, Chanyeol berdiri.

"Udah sore banget, gua harus jemput adek gue. lo bisa pulang sendiri, kan?"

Yeonjun mengangguk sambil tersenyum.

"Bisa kok, makasih traktirannya ya, Yeol."

"Kapan-kapan gantian lo yang traktir." balas Chanyeol sambil melambaikan tangan sebelum pergi.

Yeonjun menatap kepergiannya sebentar sebelum beranjak pulang. langkahnya terasa ringan.

Tapi jauh dari situ, di ruangan yang temaram, layar monitor menampilkan adegan yang sama, Yeonjun dan Chanyeol duduk berdua di kafe, tertawa.

Soobin duduk di kursinya, bahunya tegang, matanya tajam menatap layar.

"Tertawa, ya?" gumamnya pelan.

Tangannya mengetuk meja pelan. tok... tok... tok... berulang kali, irama yang tak sabar.

la memperbesar tampilan video, menatap ekspresi Yeonjun yang sedang tersenyum hangat.

"Lucu juga. lo bisa tertawa segitu gampangnya setelah semua yang terjadi?"

Suaranya datar, tapi dingin.

Obsessed With You •||Soobjun||•Where stories live. Discover now