Junkyu menatapnya dengan senyum samar, tapi entah kenapa ada sesuatu di balik tatapan itu yang membuat dadanya bergetar-campuran antara takut dan bingung.

"Gue... nggak apa-apa kok" jawab Yeonjun cepat, menunduk.

Junkyu hanya mengangguk, matanya masih memandangi Yeonjun beberapa detik sebelum akhirnya beralih ke papan tulis.

Sementara itu Soobin berdiri di depan laptopnya, matanya terpaku pada sosok Yeonjun yang tertangkap kamera tersembunyi.

"Cantik... selalu cantik" bisiknya lirih.

Setiap detik berlalu, Soobin tak mampu mengalihkan pandangannya dari wajah rupawan Yeonjun.

Seolah, daya tarik Yeonjun terletak pada parasnya yang memesona, dan fakta bahwa ia berada di bawah kendalinya.

Soobin kembali menatap layar monitornya. Kali ini yang tampil bukan lagi suasana rumah Yeonjun, melainkan rekaman dari kamera kecil yang terpasang di ruang kelas, tersembunyi di antara ventilasi dekat plafon.

Di layar, Yeonjun tampak duduk diam di bangkunya. sinar matahari pagi masuk lewat jendela, membentuk cahaya lembut di rambutnya.

Soobin memperhatikan tanpa bersuara. Tangannya terlipat di depan dada, sementara matanya tak berpaling sedikit pun dari layar.

"Kamu selalu tampak tenang di depan orang lain" bisiknya pelan, nyaris seperti sedang berbicara langsung pada Yeonjun.

"Padahal aku tahu, di balik itu semua... kamu masih berusaha mengingat sesuatu."

la kemudian membuka jendela rekaman lain, menampilkan data wajah, jadwal harian, dan catatan kecil yang ditulis dengan rapi.

Jam 08.15: masuk kelas.
Kondisi fisik: lemas.
Ekspresi: gelisah.

Soobin mengetik baris tambahan: Masih belum sadar sepenuhnya tentang kejadian malam itu.

la berhenti sejenak, menatap nama Yeonjun yang tertulis di pojok layar.

"Jangan khawatir" gumamnya pelan, "aku yang akan bantu kamu ingat semuanya."

Soobin masih terpaku di depan layar.

Tatapannya dingin tapi fokus, menelusuri setiap gerak kecil Yeonjun di kelas.

Di layar, Yeonjun terlihat menunduk, mencatat sesuatu, lalu diam beberapa detik seolah pikirannya melayang jauh.

Soobin mengetik pelan di laptopnya: Reaksi visual: kehilangan fokus. Kemungkinan mulai muncul rasa gelisah.

la menyandarkan punggung ke kursi, matanya tidak lepas dari layar.

"Kamu mulai merasa, kan? ada sesuatu yang berubah... tapi kamu belum tahu apa" gumamnya lirih.

Sementara itu di sisi lain, Yeonjun memang benar-benar merasa ada yang aneh. sejak pagi, perasaannya tak tenang.

Ada sensasi samar seperti sedang diperhatikan, tapi setiap kali ia menoleh, semua tampak biasa saja.

Beomgyu yang duduk di belakangnya bahkan sempat menggoda, "Jun, lo kenapa sih? dari tadi kayak orang dikejar utang."

Yeonjun cuma tersenyum hambar, menatap papan tulis kosong.

Mungkin cuma kurang tidur, pikirnya, berusaha menepis kegelisahan yang makin lama makin sulit dijelaskan.

Tapi entah kenapa, pandangan matanya kemudian terarah ke sudut atas ruangan ke arah ventilasi kecil yang tampak sedikit berbeda dari biasanya.

Hanya sepersekian detik ia memandanginya, tapi itu cukup membuat bulu kuduknya meremang.

Obsessed With You •||Soobjun||•Where stories live. Discover now