"Kalau memang bisa bikin baikan... ya sudah" gumamnya pelan, lalu menelan obat itu tanpa banyak tanya.

Pria itu memperhatikan dengan seksama, ekspresinya sulit ditebak.

Angin sore berhembus pelan, dan entah kenapa, ada sesuatu yang terasa aneh setelah Yeonjun menelan obat itu.

Taehyun yang kebetulan lewat tiba-tiba menghentikan langkahnya ketika melihat sosok Yeonjun duduk lemas di pinggir jalan. tanpa pikir panjang, ia segera memutar arah dan menghampirinya.

"Yeonjun? kamu kenapa? astaga, kamu pucat banget" ucapnya cemas.

Yeonjun hanya sempat menggeleng pelan. Suaranya serak, hampir tak terdengar.

"Demam... cuma butuh istirahat."

Taehyun pun langsung memutuskan untuk mengantarnya pulang. setibanya di rumah, ia dengan hati-hati membantu Yeonjun berjalan ke kamar dan menidurkannya di kasur.

"Ini obatnya, tolong taruh diatas laci kecil disebelah ku. obat itu tadi dikasih sama orang di jalan" ujar Yeonjun lirih. menyerahkan tablet kecil itu.

Taehyun menatap obat itu dengan curiga, tapi akhirnya tidak tega melihat Yeonjun yang lemah dan memutuskan untuk membantunya.

Setelah memastikan Yeonjun istirahat dengan tenang, Taehyun menatap jam dinding sudah hampir setengah sembilan malam.

"Aku harus pulang sekarang. adikku sendirian di rumah" katanya pelan sambil berdiri. "Istirahat yang cukup ya, Yeonjun. jangan bandel."

Yeonjun hanya mengangguk lemah, menatap punggung Taehyun yang perlahan menghilang di balik pintu kamar, malam itu terasa lebih sunyi dari biasanya.

Yeonjun terus berbaring, membungkus seluruh tubuhnya dengan selimut tebal seolah ingin bersembunyi dari rasa dingin yang menggigit.

Namun, meski sudah tertutup rapat, tubuhnya tetap menggigil hebat. Keningnya panas, bahkan lebih parah dari sebelumnya.

Nafasnya tersengal, setiap gerakan terasa berat. dengan sisa tenaga yang nyaris habis, ia meraih meja di samping tempat tidur-tempat ia meletakkan obat pemberian pria asing tadi.

"Mungkin ini bisa bantu..." gumamnya lirih, suaranya hampir tenggelam oleh detak jantung yang makin cepat.

Tanpa sempat berpikir panjang, tanpa peduli obat itu sebenarnya apa atau dari mana asalnya, Yeonjun menelannya begitu saja.

Diam.

Hening menyelimuti kamar itu untuk beberapa saat, hanya suara detik jam yang terdengar samar. Yeonjun memejamkan mata, berharap tubuhnya bisa sedikit tenang. tetapi justru sebaliknya.

Rasa panas tiba-tiba menjalar di seluruh tubuhnya. panas yang begitu menyiksa, seolah ada api yang membakar dari dalam.

"Ugh... kenapa panas banget..." desisnya lirih, memegangi dadanya yang terasa berdenyut.

Pendingin udara di kamarnya menyala, tapi angin dingin itu sama sekali tak mampu menurunkan suhu di tubuhnya.

Setiap helaan napas terasa berat, keringat dingin mengalir di pelipisnya, sementara pandangannya mulai berkunang.

Ada sesuatu yang salah... sangat salah.

Dan ternyata didalam kandungan obat itu terdapat obat perangsang, siapapun yang meminumnya akan merasakan yang namanya horny.

Yeonjun merasa curiga dan berniat mencari tahu siapa yang memberinya obat itu.

Sayangnya begitu dia bangun dari tempat tidur, tubuhnya merasakan efek aneh, seperti ada dorongan kuat untuk menyerah pada sentuhan seseorang yang kuat dan dominan.

Obsessed With You •||Soobjun||•Where stories live. Discover now