[ON GOING] Setiap orang terhubung dengan benang merah tak kasat mata yang dewa takdir hubungkan kepada pasangan jiwanya. Begitupun yang terjadi pada Hinata dan seorang pria bernama Sasuke.
Kisah cinta mereka bagaikan Romeo dan Juliet jilid kedua.
...
Shishui tersenyum lebar kemudian menepuk bahu Karin berterimakasih karena telah memberikan ide untuknya.
"Aku akan segera mengabarimu"
.
.
.
Hinata mengangkat sebuah kantung sampah kemudian memasukannya pada tong sampah besar di samping cafe.
Gadis itu menghembuskan nafas panjang ia memerlukan uang lebih banyak untuk menyewa rumah baru, malam ini pemilik cafe dengan baik hati mengizinkan Hinata menginap di toko nya, mereka memiliki ruang istirahat di dekat gudang.
Sebuah getaran ponsel disaku celananya membuatnya terdistraksi. Hinata melihat sebuah nomor tanpa nama tertera dilayar ponselnya.
"Ya? moshi moshi" Sapanya menunggu sahutan dari seberang sana.
'Kau pergi begitu saja huh?'
Hinata bisa mendengar suara Sasuke dari seberang sana, wajahnya sedikit memerah.
"Aku tidak mau membangunkanmu kau terlihat kelelahan" Sahut Hinata ia mengangguk kearah temannya yang berpamitan karena shiftnya telah selesai.
'Aku mengerti, aku menikmati Espresso buatanmu apa kau bekerja?'
"Yah aku sedang di cafe, malam ini aku akan menginap disini, mereka memiliki ruang istirahat yang nyaman"
'Kau bisa tidur dirumahku lagi jika kau mau'
"Aku sudah banyak merepotkanmu Sasuke, terimakasih"
'Baiklah kalau begitu, hubungi aku jika terjadi sesuatu sampai nanti Hinata'
"Y-yah baik, terimakasih sampai nanti"
'KLIK'
Hinata mengulum senyumannya, gadis itu kembali menyimpan ponselnya disaku sebelum masuk kedalam cafe. Setelah selesai bersih-bersih Hinata memutar tanda open menjadi closed hari ini cafe tutup lebih cepat.
Disaat itulah seorang pria berdiri didepan cafe dengan sebuah senyuman manis.
Hinata hampir saja terperanjat karena orang itu muncul secara tiba-tiba. "M-maaf kami telah tutup" Ucapnya ketika pria itu mendorong pintu cafe dan masuk kedalam.
"Aku tahu, aku melihatmu membalikan tanda itu" Ujar pria aneh yang mengedarkan pandangan ke sekeliling cafe. "Aku kemari untuk bicara denganmu, kau masih mengingatku?"
Hinata terlihat kebingungan menatap pria didepannya, dia merasa tidak mengenal pria berpakaian rapi itu. Namun melihat pakaian mahalnya yang khas membuat Hinata teringat pada seorang pria yang waktu itu bicara dengan Sasuke.
"A-ah apakah kau pria di pemakaman waktu itu?"
Shishui menoleh seraya tersenyum manis kearah Hinata. "Aku tahu kau akan mengenaliku, boleh aku duduk?" tanyanya.
"Y-ya silahkan aku akan membuat minuman, kau suka kopi?" Tanya Hinata seraya berjalan kebelakang meja barista.
"Tidak kopi pahit" Sahut Shishui seraya memperhatikan gerak-gerik Hinata didepan sana. "Apa kau bekerja sendiri? aku tak melihat pegawai lain"
"Eum ya, mereka telah pulang beberapa menit lalu" Jawab Hinata seraya membawa sebuah nampan berisi secangkir latte diatas sana.
Shsihui memperhatikan Hinata dengan seksama dia benar-benar seperti familiar dengan gadis ini seperti pernah melihatnya disuatu tempat.
"Jadi mengapa kau ingin menemuiku? Sasuke tidak ada disini" Ucap Hinata setelah ia duduk di kursi seberang Shishui.
Shishui terkekeh mendengarnya. "Aku tahu jika dia ada disini aku tidak akan bisa bicara denganmu, apa kalian berpacaran?" Tanyanya tanpa berbasa-basi.
Hinata hampir tersedak ludahnya sendiri setelah mendengar pertanyaan Shishui yang tiba-tiba. "M-mengapa kau menanyakan itu?" tanyanya.
"Hanya ingin tahu hubunganmu dengan Sasuke" Ujar Shishui seraya menopang dagu diatas meja membuat Hinata sedikit risih melihat tatapan menyelidik dari pria di depannya, ia mengalihkan pandangannya ke arah lain.
"Kami hanya berteman" Sahut Hinata dengan jujur, kedua tangannya memilin jarinya sendiri.
"Sayang sekali, sepertinya Sasuke tidak cukup peka" Ucap Shishui sedikit kecewa padahal dia sudah berharap akan menemukan jawaban lain.
Hinata menoleh kearah Shishui yang kembali menyandarkan punggungnya kebelakang kursi. "Jika boleh tahu apa kau err.. teman Sasuke?" Tanya Hinata bertanya balik dengan penasaran.
Shishui mencicipi kopi buatan Hinata sejenak. "Aku hanya sepupu laki-laki baginya, dia tidak suka bergaul denganku" Jawabnya dengan mendramatisir keadaan.
Hinata mengangguk, Sasuke memiliki sepupu yang kaya batinnya. "Tujuanmu kemari .. hanya ingin menanyakan itu?" Tanya Hinata memastikan.
Shishui tersenyum sebelum menautkan jarinya. "Ada sesuatu yang ingin aku pintai tolong, mau kah kau membantuku Hinata?"
Hinata membelakan matanya. "K-kau tahu namaku?" Dia sedikit tercengang, bagaimana bisa? padahal Hinata tak memakai name tag.
"Aku mencari tahu sedikit tentangmu, bagaimana Hinata kau bersedia membantu?"
Hinata menelan salivanya susah payah, pria didepannya memang mengulas senyuman namun Hinata merasa sedikit terintimidasi.
'Apa yang bisa aku bantu?'
TBC.
-------
Hallo mina-san~ sebelumnya aku ingin berterimakasih sebanyak-banyaknya untuk kalian yang sukaa dan masih setia menunggu cerita ini update.
Jujur semangat author sempat down, namun mengingat ada kalian yang masih 'setia' menunggu author jadi kembali bersemangatt!! >-<
spread love untukmu SasuHina lovers ❤️❤️
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.