Hinata menahan air mata yang telah berkumpul di pelupuk matanya, dirinya masih awas memperhatikan sekitarnya, kalau-kalau Kabuto akan muncul di hadapannya.
"Apa yang terjadi Hinata? kakimu harus di obati" Sasuke menuntun Hinata supaya duduk disebuah kursi kayu.
"Cepat bawa kotak obat didalam mobil" Perintah Juugo pada salah satu anak buahnya.
Hinata duduk dikursi dengan menurut, ia memperhatikan Sasuke yang sedang mencuci kakinya menggunakan air mineral yang diberikan orang asing didepan sana.
Lagi-lagi Sasuke mengobati kakinya yang terluka..
Sasuke mendengarkan cerita Hinata seraya melilitkan kain kasa di kaki Hinata setelah mengobati lukanya, kedua pupil Sasuke membelak.
"Maksudmu pria gila yang hampir melecehkan mu datang ke tempatmu?" Tanyanya memastikan.
Hinata mengangguk kecil membuat pria itu menggeram. "Brengsek! seharusnya aku menghajarnya hingga babak belur malam itu" Desisnya.
"Apa kami perlu memeriksanya?" Juugo menawarkan diri pada Sasuke, siapa tahu mereka dapat menangkap orang tersebut.
Sasuke menganggukan kepalanya seraya menggeram emosi. "Carilah dan seret dia kehadapanku" Sahutnya.
Hinata menggelengkan kepalanya dengan cepat, dia memang tidak tahu siapa orang-orang ini namun Hinata tidak ingin mereka semua terlibat dalam urusannya.
"Tidak! tunggu! jangan lakukan itu aku mohon, aku baik-baik saja aku tidak ingin kalian berurusan dengannya, kumohon Sasuke"
Hinata menatap Sasuke sedikit memohon, ia tidak ingin orang-orang itu melakukan sesuatu yang akan merugikan mereka sendiri.
"Hinata dia hampir melecehkanmu dua kali, kau ingin dia berkeliaran bebas di luar sana?" Tanya Sasuke dengan tatapan dinginnya.
Hinata menggelengkan kepalanya, tentu saja dia tidak ingin Kabuto berkeliaran dengan bebas dan mengganggunya lagi hanya saja dia khawatir Kabuto akan melaporkan mereka seperti yang terjadi pada ayahnya.
"Kabuto sangat licik aku hanya khawatir" Cicitnya kecil.
"Kabuto? jadi orang itu bernama Kabuto? kau mendengarnya Juugo?"
"Iya tuan, saya akan segera membereskannya" Juugo membungkuk kan tubuhnya sejenak sebelum pamit undur diri.
Hinata menatap kepergian mobil-mobil itu sebelum tatapannya kembali beralih pada Sasuke yang terlihat masih kesal.
"Maaf... aku hanya tidak ingin kalian kesulitan" Gumam Hinata dengan kepala tertunduk.
Sasuke menatap Hinata dengan helaan nafas panjang. "Tidak usah mengkhawatirkan mereka, ayo ke rumah ku kau akan lebih aman berada disana" Ujarnya seraya beranjak berdiri.
Hinata menatap uluran tangan Sasuke dengan ragu-ragu. Pria didepannya sampai mengangkat sebelah alis karena Hinata tak kunjung menerima uluran tangannya.
"Apa aku akan merepotkan mu?" Tanya Hinata merasa tidak enak sebelum menerima uluran tangan Sasuke dan menggenggamnya dengan erat.
"Kau akan lebih merepotkan jika tak ikut denganku sekarang, kau bisa berjalan?" Tanya Sasuke memeriksa kembali kaki Hinata.
"Y-ya, hanya sedikit perih saja"
"Kalau begitu tunggulah disini"
Malam dini hari itu Sasuke membawa Hinata pulang ke rumahnya. Perjalanan yang mereka lalui hanya ditemani oleh kesunyian malam dan deru mesin motor.
BINABASA MO ANG
Red Strings [SASUHINA]
Romance[ON GOING] Setiap orang terhubung dengan benang merah tak kasat mata yang dewa takdir hubungkan kepada pasangan jiwanya. Begitupun yang terjadi pada Hinata dan seorang pria bernama Sasuke. Kisah cinta mereka bagaikan Romeo dan Juliet jilid kedua. ...
Bagian 6
Magsimula sa umpisa
![Red Strings [SASUHINA]](https://img.wattpad.com/cover/397381242-64-k696840.jpg)