O3. Kelas Sains 2-4 II

59.6K 6.9K 139
                                    

Suasana kelas sangat hening. Mereka bingung dengan sikap Jasmin yang tiba-tiba membanting bukunya ke atas meja. Jasmin belum masuk ke dalam grup kelas dan tidak akan pernah mereka izinkan masuk. Sehun menariknya keluar, mereka berhenti di tangga.

"Apa-apaan sih! Kenapa narik aku ke sini?" tanya Jasmin. Raut wajahnya sangat kesal.

Sehun menghempaskan napasnya kasar. "Ini masalah kami, kamu nggak berhak ikut campur."

"Mereka udah ngehina Kaisar, jadi otomatis aku harus ikut campur. Mereka keterlaluan buat meme kayakgitu," pungkas Jasmin. Gadis itu tidak terima Kaisar dihina seperti itu.

Sehun memasang raut wajah tak berekspresi, memang benar Jasmin berhak ikut campur. Jika Sehun melihat Daneen dihina seperti ini, ia pasti akan sangat marah.

"Dengar Jasmin, kami punya aturan. Kamu pikir Kaisar nggak tau kalau mereka ngehina dia? Lebih baik kamu diam aja." Sehun memperingati.

"Dia tau? Tapi dia diam aja?" tanya Jasmin.

"Kamu pasti udah dengar dari Alesha, kalau kami nggak pernah diam aja." Sehun pergi meninggalkan Jasmin seorang diri di tangga.

"Oh! Iya, aku lupa. Mereka 'kan tukang risak dulu." Jasmin baru menyadari, alasan kelasnya membenci Kaisar.

⚫🎑⚫

Jasmin tertidur di dalam kelasnya, ia ingin sekali mengumumkan pada kelas kalau Kaisar akan berhenti merisak mereka. Akan tetapi, karena Sehun sudah memperingati dia untuk tidak ikut campur. Jasmin pun memilih bungkam. Ia sendiri memiliki tugas penting, yaitu membantu arwah yang mengikutinya. Mereka berdua bertemu di pohon pinus dekat pos satpam sekolah. Jasmin tak sengaja melihat ke arahnya, permintaan arwah itu membuat Jasmin merasa iba.

Sehun masih berada di kelas di kala teman-temannya sudah berhamburan karena jam istirahat kedua sudah berbunyi. Kaisar lebih memilih tak membangunkan Jasmin karena tak ingin mengganggunya.

"Aku tau kamu penasaran dengan peristiwa di kelas ini, aku bakalan ngasih kamu hint ... cinta. Ini adalah kata yang tepat untuk ngegambarin semuanya." Sehun berbicara dengan Jasmin yang masih bermain di dunia mimpinya.

"Aku penasaran, apa yang bakalan Kaisar lakuin kali ini, karena sekarang ada kamu di sini." Sehun menatap lekat wajah Jasmin yang masih terlelap.

Jasmin membuka matanya lebar-lebar, ia mencoba untuk memfokus titik pandangnya. Sehun mengalihkan tatapannya lalu pergi meninggalkan Jasmin.

"Sehun?" tanya Jasmin lalu ia menguap.

Jasmin bangkit dari duduknya. Ia berjalan gontai menuju toilet di lorong sekolah. Gadis itu mencuci wajahnya di wastafel lalu mengusapnya dengan tisu.

"Astaga!" ucap Jasmin.

Betapa terkejut Jasmin ketika melihat cermin, karena sekarang di belakangnya berdiri arwah cewek dengan air mata darah, yang mengalir melewati pipinya. Arwah tersebut mengenakan seragam yang sama dengannya. Jasmin menoleh menatapnya, roknya dipenuhi dengan darah. Melihat kondisi arwah di hadapannya, Jasmin sangat yakin arwah tersebut meninggal karena keguguran.

"Kamu ngapain di sini?! Ya ampun, ngagetin aja." Jasmin sangat kesal karena arwah tersebut, muncul dengan cara tiba-tiba.

Arwah tersebut memegangi perutnya, lalu melayang masuk ke dalam pintu toilet nomor dua. Jasmin pun terpaksa mengikutinya. Jasmin mendekati pintu tersebut perlahan-halan, begitu pula dengan membukanya. Jasmin tidak ingin terkejut untuk keduakalinya.

"Auh! Kenapa bisa di sini?" Pada akhirnya rencananya gagal, Jasmin sangat terkejut. Janin tersebut terlihat baru berumur 1 bulan.

"Sakit," isak roh tersebut.

✔ INDIGO 1 | Kematian Gadis ItuWhere stories live. Discover now