Chapter 6 : Men are No good thing

Comenzar desde el principio
                                    

Xiaomi tetap diam.

LuFei melanjutkan," Aku dengar sekarang disekolah sedang tren pasangan satu malam.. setelah satu malam , mereka kemudian tidak mengenal satu sama lain. Itu hanya sebagai cara untuk menyalurkan hasrat."

Tiba tiba saja XiaoMi berdiri dari tempat tidurnya dan mulai berteriak ke arah ketiga temannya." Kalian pria ! Tidak ada satupun yang berguna !"

Selesai berteriak Xiaomi kembali menjatuhkan diri ditempat tidurnya dan menyelimuti seluruh tubuhnya dengan selimut dan tidak mengatakan apapun lagi.

Ketiga orang lainnya terkejut mendengar apa yang dikatakan Xiaomi. Bukankah Xiaomi sendiri juga seorang pria ? ( mungkin Xiaomi berencana mengganti gendernya -,,-") Lalu mengapa ia tiba tiba merasa seperti berada diposisi para gadis dan membela nya?

Waktu berlalu dengan sangat cepat, semester ini sudah hampir berakhir. Disetiap akhir semester Xiaomi harus mengikuti ujian. Xiaomi berencana untuk mulai belajar saat mendekati hari-H . Ia mempelajari materi yang dibutuhkan seminggu sebelum hari ujian.

Hingga saat ujian akan dimulai, Xiaomi merasa tubuhnya kecapekan. Ia hanya mendengarkan ketiga teman temannya bangun dan menggosok gigi untuk bersiap mengikuti ujian. Tetapi ia masih merasa enggan untuk bangun.

ZhuGang mencoba menbangunkan Xiaomi," Hey Kau tidak bangun?"

Xiaomi yang masih mengantuk hanya menjawab ," Kalian sana pergi sarapan tanpa aku. Aku sedang tidak ingin makan. Aku nanti langsung menyusul keruang ujian saja."

Mendengar perkataan Xiaomi ketiga temannya pun pergi meninggalkan kamar dengan tergesa gesa. Meninggalkan ruangan yang sepi dengan Xiaomi didalamnya. Alarm ponselnya berbunyi... Xiaomi yang merasa terganggu segera mematikan ponselnya.

Di dalam mimpinya ia berangan angan, Jika saja ia tidak perlu bangun. Ini hanya ujian semester...bukan kelulusan. Jika ia gagal disatu mata kuliah mungkin ia masih bisa mengulangnya. Xiaomi pun masih meneruskan tidurnya.

Hingga..tiba tiba seseorang menepuk pipi nya , Xiaomi membuka matanya karena rasa nyeri diwajahnya. Saat ia sudah bisa melihat dengan jelas wajah orang yang tengah duduk didepannya,ia segera terbangun.

" Kenapa,kenapa kau disini?"

Melihat pria konyol didepannya Yanyan susah untuk tetap marah.

" Kau masih perlu bertanya? Kau coba lihat jam berapa sekarang. Ujian sudah dimulai sejak satu setengah jam lalu. Aku pergi keruang ujian untuk melihatmu. Tetapi aku tidak menemukanmu disana. Ku minta kunci kamar pada teman mu...dan lihat apa yang kutemukan disini. Kau masih tidur pulas. Kau tidak ingin mengikuti ujian?"

Xiaomi merasa malu,tetapi ia juga sedikit penasaran.

" Tapi kenapa kau malah disini?"

" Aku pernah bilang kalau kau idiot tapi kau tak percaya. Ujian ku sudah selesai kemarin "

" oh..benarkah?" Xiaomi mengangguk.

" Kau masih ingin tidur? bangun dan sana pergi ujian."

" Kenapa kau marah? " Xiaomi terlihat enggan tetapi ia tetap bangun juga dari tempat tidurnya dengan gerakan lambat.

Yanyan kehilangan kesabarannya. " Kau ingin aku membantu mu bangun ?"

Xiaomi cepat cepat menggelengkan kepalanya. Ia bergegas berganti pakaian dan segera menuju ruang ujian.

Ketika ia tiba diruang ujian, ia berkata pada dosen yang menjaga bahwa ketika ia dijalan ia melihat seorang mahasiswa marketing mengalami patah tulang dan ia membantu mengantarkannya kerumah sakit . Itu sebabnya ia datang terlambat. Sang dosen pun tidak berkata apapun dan membiarkan Xiaomu masuk.

Setelah Xiaomi menyelesaikan ujiannya . Ia berjalan keluar dari ruangan dan melihat Yanyan sedang berdiri diluar menunggunya. Cuaca hari itu sedikit panas, Yanyan menggunakan kaos dan jeans biru. Sinar matahari yang mengenai wajahnya membuat ia terlihat semakin mempesona. Xiaomi semakin menyadari kalau Yanyan begitu tampan dan tetapi terdiam memandangi Yanyan. Yanyan yang melihat Xiaomi mematung memandanginya melambaikan tangan kearahnya,"sini "

Xiaomi berjalan menghampiri Yanyan. Ia perlu sedikit mendongakkan wajahnya saat ingin melihat Yanyan.

" aku rasa kau bertambah tinggi lagi Yan?"

Yanyan yang mulai terbiasa dengan pertanyaan konyol Xiaomi hanya mengabaikannya.

" Jam berapa kau pulang kerumah?" Tanya nya.

" Sore mungkin. Rumahku tidak terlalu jauh dari kampus."

" Liburan musim panas ini apa yang akan kau lakukan?"

" Bermain "

" Tidak bisa kah kau lebih ambisius?"

" Kalau gitu...bermain dengan hal hal yang menantang."

" Berikan ponselmu "

Xiaomi menyerahkan ponselnya pada Yanyan.

Apapun yang Yanyan katakan padanya, Xiaomi seperti tersihir. Ia akan langsung mengikuti apapun yang Yanyan katakan. Yanyan memberi panggilan singkat ke ponselnya. Kemudian ia mengembalikan ponsel Xiaomi.

" Itu nomer ku "

Xiaomi menerima kembali ponselnya dan mengangguk.

Melihat punggung Yanyan yang melangkah pergi , Xiaomi merasa bahagia. Semua perasaan kesal yang ia punya ke Yanyan selama sebulan ini menghilang.


Note :
1, maaf karena dibeberapa chapter tidak mentranslate kan judulnya karena aku kebingungan untuk menemukan bahasa indo yang pas

2, mulai hari ini aku bakalan update paling tidak 2x seminggu (syukur syukur bisa lebih) karena udah mulai sibuk lagi ditempat kerja .

Thanks for reading my translation and hope you enjoy it guys :) :)

I Want To Be Your Man (Bahasa vers)(BoyxBoy) Chinese NOVELDonde viven las historias. Descúbrelo ahora