OBC Their Game

1.4K 109 6
                                    

[A/N: Eyyo~ Mumpung ada ide dikit (?), Author apdet~]
-Karena enggak ada Inmyeon, jadi khusus part ini pake sudut pandang Author (orang ketiga serba tahu)-
Oneshot Bonus Chapter (2): Permainan Mereka

"Hyung," suara parau namja itu memecah keheningan. Mereka sedang sibuk dengan dunia mereka sendiri, sebenarnya. Dengan dunia virtual mereka dalam ponsel masing-masing.

"Hm, kau masih ingat untuk memanggilku 'Hyung' eoh? -__-" Respon lawan bicaranya tanpa menoleh pada Sehun.

"Sehun kesal," ucapan Sehun tak terdengar seperti jawaban dari sindiran Luhan.

"Hm, Inmyeon?" Luhan mengalihkan pandangannya dari ponsel.

"Ha?! M-mana?! O_O" Sehun tergopoh-gopoh celingukan dan membenahi duduknya.

"Apa yang kau lakukan? Maksudku, apa karena Inmyeon?" Luhan  menepuk jidatnya melihat Sehun yang kelabakan salah tingkah.

Sehun yang baru tersadar bahwa yeoja itu tak ada didekatnya, menghela napas pelan lalu kembali menggeluti game nya.

"Entahlah Hyung."

Mereka kembali sibuk dalam dunia mereka sendiri.

Setelah sekian menit, "ayo pergi bersenang-senang!" Luhan menyambar tasnya yang tadinya tergeletak. Dia lalu berjalan meninggalkan Sehun yang masih mematung di bangku koridor sekolah.

"Kemana? Cafe? Club? ^-^" Sehun yang baru sadar telah ditinggalkan, langsung mengikuti langkah Luhan yang mendahuluinya.

"Yak! Memangnya kau punya uang?=_=" Luhan menjitak kepala Sehun.

"Ah! Lalu kita mau kemana?" Sehun meringis sambil mengusap-usapi kepalanya.

"Ikuti aku saja."

Ϟ

"Oke, jadi ini taruhannya." Yak, Luhan sedang mengajarkan sesuatu yang buruk pada dongsaengnya.

Mereka berdua sekarang sedang berdiri dipinggir jalan yang tidak terlalu ramai. Pejalan kaki didominasi oleh siswa-siswi dan pekerja kantoran.

"Bagaimana?"

"Kau cari target seorang yeoja ... ah, kau lihat yeoja dengan seragam sekolah itu?" Luhan menunjuk yeoja asing dengan dagunya. Yeoja yang terlihat biasa saja bagi Sehun. Ditambah lagi, yeoja itu memakai seragam sekolah lain.

"Ne, lalu?" Sehun bertanya setelah mengangguk singkat.

"Jika kau berhasil memujinya, lalu menepuk kepalanya, maka kau menang." Sebuah seringai muncul disudut bibir Luhan.

"Jika aku menang?"

"Bubble tea dan ramyeon gratis!" Luhan menepuk tangannya sekali. Tentu saja Sehun tak akan dapat menolak dengan mudah. Sehun yang sebenarnya masih polos dan tak mengerti apapun, mengikuti perkataan Luhan.

Dengan ekspresi cuek namun cool nya, Sehun dengan -sangat- mudahnya mendapat perhatian yeoja tersebut.

"Hey, tunggu sebentar." Suara berat khas seorang Sehun membuat yeoja itu diam terhipnotis. Tatapan mereka bertemu, sontak mata yeoja itu mengerjap gugup dan wajahnya kebingungan. 'Ini terlalu mudah', pikir Sehun.

">_< N-ne?" Yeoja itu tak berani melihat ke wajah Sehun lagi. Jantungnya berdetak tak menentu karena kehadiran namja super keren itu.

"Rambut yang bagus," dengan entengnya Sehun berucap. Dia sendiri lumayan kaget, bisa semudah ini menggoda yeoja asing.

Sebelum yeoja sempat itu merespon, tangan besar Sehun menepuk lembut pucuk kepala sang yeoja. Menjalarkan kehangatan dari telapak tangannya. Dia hanyalah yeoja biasa, yang tak mungkin berkutik ataupun menolak dengan perlakuan tiba-tiba seorang Oh Sehun.

Sedetik-dua detik kemudian, Sehun melangkah pergi untuk menghampiri Luhan lagi. Sehun tak sadar, dia telah meninggalkan yeoja itu yang nyawanya sudah hilang terbang entah kemana.

"Oh-hoow! Daebak! Cepat sekali! Kajja!" Luhan muncul dari balik gang menyambut Sehun setelah melihat aksi tadi.

"Hyung, aku tak bisa melakukan ini," Sehun menahan posisinya, dia tak berjalan mengikuti Luhan.

"Ha?" Luhan membalikkan badannya pada Sehun.

"Percuma, Hyung. Sehun pulang duluan ne," setelah mengoyak rambutnya sendiri hingga acak-acakan, Sehun berlalu pergi kearah yang berbeda dengan Luhan. Dia menuju kerumahnya.

"Yak! Apa kau namja normal?! Aish!" Luhan mengacung-ngacungkan jari telunjuknya, tapi Sehun tak kunjung berhenti berjalan.

"Kau bahkan tak tahu caranya bersenang-senang eoh?! Yak! Bubble tea!"

"Hun ah! Bubble teaa!"

-------------------
Jangan lupa baca Moonlight juga yaa<3
Hehehe, short chapter XD~
Maaf ya kalo absurd =_=
Feel free to leave your vote and comments~
Oh iya, SOHB jangan di achieve dulu yaa, soalnya author bakal nambahin Oneshot Bonus Chapter lainnyaa~ :3
Thanks for reading, XOXO~!

Shadow On His BackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang