The Calm Snow

1.9K 203 15
                                    

Chanyeollie : noona, angkat teleponku ya~⌡

13 Missed calls

Chanyeollie 12x | Jongin 1x⌡

Jongin? Dia tadi meneleponku? =_= Berita yang cukup mengejutkan. Kuucek-ucek mataku yang masih berat dan agak buram. Tak lama, ponselku berdering lagi.

 ₰She's my baby~ ₰ Ah, Chanyeollie.

*click*"Noona, annyeong!" Seperti biasa, dia membuat pagiku cerah dengan sapaan ceria dari suara beratnya.

"Ya, pagi," aku tidur menyamping sambil meletakkan ponsel diatas telingaku.

"Apa tidur noona nyenyak?" Tanyanya lagi dengan ceria, seakan dia sedang bersenandung.

"Tentu saja, kamu?" Aku tidak mungkin bilang bahwa ada seorang Kim Kai horor yang menghantuiku, kan.

"Ne ^-^" Sekarang, dia pasti menungguku berbicara banyak.

"Jangan lupa sarapan. Hari ini dingin, jadi bawa jaketmu ya. Jangan lupa berjaga-jaga membawa payung. Aku tidak mau kau sakit," ucapku dengan tulus.

Dia yang memintaku menjaganya. Namun ntah kenapa perasaanku padanya berubah. Aku tidak tahu kenapa, entah bagaimana sejak dia mendatangiku, kukira pada saat itu dia benar-benar merebahkan dirinya padaku. Apa mungkin sebab itu rasa sayangku padanya mulai berubah? Aku memang menyayanginya. Tapi dia seakan menjadi adikku. Kenyataan yang menyakitkan, jika memang sekarang aku menyayanginya sebatas seperti adik. Bagaimana ini? Tapi aku tidak mungkin melukainya, melepasnya begitu saja. Aku tidak bisa, benar-benar tidak bisa. Hiks T_T

"Ne noona ^-^ Saranghae~" Aku tertegun sejenak mendengar ucapannya. Mentalku belum kuat untuk membalas perkataannya. Bagaimana caranya mengucapkan rasa sayangku padanya? Jika aku menjawab 'saranghae' juga, aku takut berbohong..

"Eo, jalgayo," akhirnya hanya dua kata pendek itu yang keluar dari mulutku.

*click* Aku mematikan sambungan lalu kutatap layar ponselku. Sigh.

Jongin. Ah iya dia tadi meneleponku, kan? Kuharap dia tidak sedang mengerjaiku. Jariku otomatis cepat-cepat mencari namanya di kontak. Ketemu!

*click* beep.. beep.. beep.. bzzt ..tersambung! ._.

"..." Aku.. Apa yang mau kukatakan? Lidahku kelu untuk bersuara.

"..." Apa dia benar-benar mengangkat teleponku? Kenapa dia diam saja? Aku jadi tidak tau harus berbuat apa. Kuremas tangan kiriku. Kutebar pandangan mencari-cari ide.

"..." Ah iya! Aku kan tadi mau bertanya padanya. Kenapa dia meneleponku?

"Hey kau," ucapku akhirnya.

"Ya. Mwo," suara Jongin terdengar tidak terlalu parau seperti baru bangun tidur. Dia sudah bangun dari jam berapa? Missed call darinya bertulis pukul.. Lima pagi?!

"Tadi kau meneleponku?" Tanyaku sambil memasang ekspresi kesal. Refleks saja. Meski orang yang bicara denganku tidak bisa melihat ekspresiku. Tapi biasanya itu memengaruhi nada bicara =_=

"Eo. Wae," dia sudah bangun sedari tadi kan? Tapi kenapa irit sekali bicaranya? Dia masih mengantuk atau memang sedang kesal padaku? Jika kesal padaku, apa lagi alasannya?

"Kenapa kau meneleponku?" Tanyaku lirih. Ayolah, aku mencoba untuk mengerti dirinya.

"Andwae?" Kenapa pertanyaanku dibalas dengan pertanyaan lagi -_-

Shadow On His BackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang