The Wolf is Teasing

1.3K 140 13
                                    

"Ayo kuantar pulang." Jongin berucap santai tanpa memerdulikanku.

"Kan baru sampai.. ._." Ujarku terbata. Aku tertunduk sambil memainkan ujung baju piyamaku.

"Mau makan dulu?" Tanyanya. Bukan.. bukan itu. Entah kenapa aku tidak ingin pulang dulu.

"I-iya deh ._." gulp. Aku langsung memasukkan sesendok penuh cheesecake kedalam mulutku. Kuharap akan ada percakapan.

Tapi tampaknya Jongin sedang diam melamun. Aku melihat kearahnya. Dia hanya hanya memandang kosong keluar jendela cafe. Apa yang sedang ia lihat? ._. Aku menengok kebelakang. Diluar jendela cafe, tidak ada apa-apa. Hanya beberapa kendaraan bermotor berlalu-lalang.

"Sudah?"

"Hm?" Aku kembali menghadap kedepan. Jongin malah menatapku sambil tersenyum. Aku masih belum ingin pulang >< Dirumah sedang sangat sepi dan membosankan.

"Makanmu sudah?"

"Ya, ayo pulang." Aku terpaksa berbohong. Jongin pasti bosan menungguiku yang sedang makan. Kutaruh sendok dimeja, lalu menunduk. Jebal Jongin, aku belum ingin pulang. Entah kenapa. Mungkin, aku ingin menghabiskan waktu diluar sekolah denganmu lebih lama lagi. Maksudku, kan baru sekarang kita bertemu diluar sekolah T_T

"Atau mau mampir kemana dulu?"

"Enggak." Tidak usah T^T Pulang. Langsung pulang, tidur, hilang lelahku.

"Yasudah," dia lalu beranjak dari kursi. Mau tak mau, dengan lunglai aku mengikutinya keluar.

Ϟ

"Kok kesini?" Aku dan Jongin berhenti didepan supermarket.

"Tunggu disini." Apa?? Dia meninggalkanku di parkiran. Dasar tidak jelas. Kuutak-atik ponselku, barangkali ada sesuatu yang terjadi. Hmm, Eomma belum sampai rumah rupanya. Chanyeollie juga belum menghubungiku.

Di sosial media juga tidak ada apa-apa. Hanya beberapa chat tidak penting di grup kelas dan alumni SMP ku dulu. Untuk beberapa saat, aku sekadar meng-scroll timeline sosmed sembari menunggu Jongin. Tak berapa lama, dia keluar dengan menenteng sesuatu.

"Nih," Jongin memberiku kantong plastik putih.

"Apa?" Aku mengintip isinya. Sebatang cokelat kesukaanku! ><

"Ayo naik." Dia menyalakan motornya lagi.

*brrm brrm*

"A, Iya." Aku yang tadi tertegun pada sikapnya, segera naik kebelakangnya.

Ϟ

*brrm*ciiitt*

"Makasih sudah membawaku ke cafe," ujarku seraya turun dari motor besarnya.

"...," dia tidak menjawab.

"Makasih untuk ini juga.. Cokelat, ya?" Aku menatapnya seakan memohon dia melepas helmnya dan melihat kearahku T_T

"Aku pulang." Huh? Sinis sekali Q_Q

"T-tunggu!" Aku memegangi lengannya.

"Mwo," dia menatap kosong kedepan.

"Itu ...," kenapa kau seperti ini? T_T Ayo jadilah Jongin yang ceriaa QAQ

Hening sesaat.

"Hati-hati," ucapku akhirnya. Habis, apa lagi yang harus kukatakan padanya? T^T

"...," tanpa kata-kata, dia membuka kaca helmnya dan menoleh kearahku.

Tatapan itu lagi.
Mengadukan cerita sedih dalam batinnya T_T

Shadow On His BackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang