OBC His Babies

1.4K 115 10
                                    

Berhubung beberapa readers unjuk rasa.. T_T Jadi Author bikin chapter bonusan~! Yeye Who's excited? >< /none/
Oneshot Bonus Chapter <OBC> Here we go,

Ϟ

Akhirnya aku sampai di tempat ini lagi =_= Entah aku harus merasa senang atau takut, excited atau horror. Rumah Jongin. Sesungguhnya lebih baik jika ini rumah yang didiami oleh 'Jongin', bukan 'Kai'. Kalian mengerti maksudku? Aku sangat ketakutan karena kemunculan Kai kemarin T_T

"Ya! Kenapa kau selalu melamun begitu sampai di rumahku?" Aku kembali tersadar berkat teriakan Jongin yang lagi-lagi memergokiku mematung.

"A-ani!" Aku mengepalkan kedua tanganku membantahnya >< Kuletakkan helm di spion motor Jongin, lalu melangkah memasuki rumah. Dengan sepatu yang telah kulepas tentunya.

"Apanya? Kau selalu bertapa dulu sebelum masuk kesini." Bertapa katanya? >< Ok! Sebenarnya aku sedang memanjatkan doa-doa keselamatan. Supaya aku bisa selamat sampai keluar dari rumah ini.

"Kubilang tidak!" Ucapku tegas sambil terus mengekor Jongin masuk kedalam rumahnya. Dan aku tahu persis kami sedang menuju kemana. Ke kamarnya.

"Cih." Jongin berdecak malas untuk meresponku. Ah iya, kenapa sepertinya sepi sekali ya? Aku tidak mendengar gonggongan anjing maupun teriakan Hanjae. Bahkan suara dentingan wajan dan spatula tak terdengar dari dapur ._. Terakhir kali, Ibunya Jongin sedang memasak ketika aku datang kemari.

*Kriek*

Begitu daun pintu terbuka, aku melihat ruangan yang sudah familiar. Ruangan bercat biru navi dan poster bulan sebesar setengah tinggi ruangan. Namun sepi, sedari tadi sampai sekarang aku tidak melihat penghuni lain rumah ini.

"Kenapa disini sepi sekali?" Tanyaku begitu melihat Jongin melempar tubuhnya keatas kasur.

"Eomma ... Hmm, dimana ya?"

"Seriusan Jongin," apa kau selalu mengganggapku bercanda? ><

"Lupa, tadi pagi beliau bilang sesuatu. Tapi aku lupa," dia bangun dari kasur cokelat gelapnya dan berjongkok didepan playstation. Beberapa detik kemudian, benda itu menyala. Lalu aku akan dibiarkan menganggur disini? T_T

"Lalu untuk apa kau membawaku kesini?" Aku sedari tadi belum beranjak satu meter dari ambang pintu. Kulipat kedua tanganku kesal. Bagaimana tidak? Sepertinya Jongin akan sibuk sendiri dengan ps nya T-T

"Ah benar juga! Aku sudah membawamu kesini!" Dia buru-buru mematikan ps yang baru saja menyala lalu berdiri. Apa dia kira sedari tadi suaraku hanya ilusi?! T^T Suka sekali menjahiliku.

"Kau mau apa lagi?" Tanyaku bingung padanya. Namun Jongin hanya terdiam, mendorongku keluar kamar lalu menutup pintu kamar seperti sedia kala O_O Apa dia baik-baik saja? Kenapa semakin lama tingkahnya semakin tidak jelas hm? T^T

"Kajja!" Eh? =_= Tubuhku bergerak mengikuti arah tanganku yang telah berhasil digenggam erat olehnya. Kami lalu menuruni tangga dengan kecepatan tinggi. Suara hentakan kaki kami mengisi kehampaan dalam rumah.

"Kenapa kita keluar rumah lagi?" Aku tidak habis pikir. Pasalnya, kami berhenti didepan rumah. Eh, bukan. Bukan 'kami' yang berhenti didepan rumah. Tapi hanya 'aku' yang terdiam disini =_= Jongin kemana lagi?

"Ya! Kau dimana?" Kuputar pandangan mencari manusia lain yang bernama Kim Jongin itu. Setelah aku bergerak beberapa langkah, barulah aku mendapati punggung seseorang.

Ternyata disebelah rumahnya ada ruang kecil yang berumput dan nampak seperti taman! O_O F-feelingku tidak enak. Sepertinya sesuatu yang sejak tadi kutakuti akan segera terwujud. Kumiringkan pandanganku sedikit dan ... aku melihat jeruji besi berbentuk kotak, tertutup oleh punggung Jongin. Anjing! >_<

Shadow On His BackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang