The Wolf's Nest

1.5K 142 2
                                    

"Apa salahnya aku mendekatinya?!" Nada suara Sehun mulai meninggi. Dia juga menaikkan dagunya. Menandakan bahwa dia sudah mendeklarasikan perangnya dengan Jongin.

"Salah! Ini salah. Kau tidak bisa ...," Jongin menggeram. Menakutkan sekali O_O Jantungku berdegup kencang. Apa Sehun dan Jongin akan bertengkar lagi? Bukankah seharusnya mereka berteman? Tapi kenapa mereka mulai adu mulut lagi?

"Huh?" Sehun bersuara. Dia masih menantang Jongin, menunggu Jongin meneruskan perkataannya yang tergantung.

"Apa? Tidak bisa apa?" Lanjutnya lagi. Smirk sekilas diujung mulutnya seakan Sehun sudah hampir merasakan kemenangan dari Jongin.

"Kalian, berhentilah," kalian tidak tahu rasanya ada ditengah medan perang begini T^T Apalagi tanpa mengerti apapun sepertiku ._. Lagipula, kenapa tidak berdamai saja dari awal, sih?

"Imyun, Sehun hanya ingin kejelasan dari Jongin," ujar Sehun tanpa menatapku, dia justru membenahi posisi duduknya, bersender di kursi dengan kedua tangan disaku celananya, dan melihat kearah Jongin yang memunggunginya.

"Apa maksud kalian?" Tanyaku heran. Kupandangi dua orang ini satu persatu. Jongin terlihat seperti badai yang hampir meluapkan ke-murka-annya, sedangkan Sehun meringis menunggu suara dari Jongin sembari berdehem santai. Suasana macam apa ini? =_=

"Minggir kau," hah? Sebuah suara lain datang.

"Aah! Apaan. Tidak mau," Minseok tiba-tiba datang dan mengusir Sehun yang sedari tadi menyinggahi bangkunya. Minseok sejak kapan disini?

"Minggir minggir," Minseok menarik-narik lengan baju seragam Sehun dan menyeretnya pergi =_= Tapi Sehun tak mudah diseret, dia malah menempel pada bangku seperti permen karet.

"Hyuu~ung!" Sehun akhirnya terseok-seok keluar dari bangku Minseok. Minseok lalu duduk, memakai headset lalu melirik kearah Sehun.

"Kenapa kau masih disini? -_-" Tanya Minseok sinis. Dia memicingkan matanya pada Sehun.

"Hyung~ Sehun akan memberi hyung biskuit sereal jika hyung membiarkan Sehun meminjam bangku sebentarr saja. Ya?" Ujarnya sambil merogoh-rogoh kantong celananya ._.

"Aish, dudukmu kan ada disampingku, berjarak kurang dari 1 meter dari bangkuku. Kenapa kau berisik sekali?" Tangkis Minseok sambil menunjuk bangku Sehun yang berada tepat diseberangnya.

Ya, aku hanya bisa memandangi mereka berdua yang bertengkar seperti anak kecil memperebutkan bangku .__. Termuda dan tertua dikelas ini. Terlihat jelas sekali dari sifatnya. Dari sifatnya, bukan dari wajahnya =_=

"Kerja kelompoknya nanti, atau besok?" Hm? Suara lain datang.

"Nanti, atau besok?" Tanyanya lagi.

"Nanti, aku bisa, kok," dia kelompokku.

"Baiklah. Kau, naik motorku." Jantungku berdegup kencang saat dia mengatakannya. Kenapa ini? ._. Apa aku sedang membayangkan pulang bersamanya? ><

"Uh? Ya." Kulihat Sehun yang tadinya adu mulut dengan Minseok, malah diam menatapku.

"Imyun ... kau sekelompok dengan Jongin?!"

Ϟ

Bel pulang berbunyi~

Buku dan alat tulisku yang berserakan di meja kumasukkan dengan rapi dalam tas. Seperti biasa, aku mengabari Eomma terlebih dahulu. Jika tidak kukabari, Eomma akan menjemputku. Padahal aku akan berkerja kelompok di rumah Jongin ... Eh,

"Jongin?" Aku celingukan dalam kelas. Jongin dimana? Dia meninggalkanku?!

taptaptaptap!

Shadow On His BackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang