"Tidak apa apa, ini sebagai ucapan terima kasih karena menolongku" ucap jeno

"Bukan saya yang menolong anda, saya hanya menyembuhkan luka anda. Tapi yang menolong anda pertama kali bukan saya" ucap haechan

"Tapi tetap saja kau yang menolongku" ucap jeno dengan senyum tipis

"Mama!" Jisung kecil berlari menghampiri haechan bersama rubah di sampingnya

"Baru kali ini aku melihat rubah menjadi peliharaan" ucap jeno mengusap kepala rubah kecil itu

"Karena dia jinak" ucap haechan

"Mungkin ini terdengar lucu, tapi saat terluka aku bermimpi seseorang dengan ekor rubah yang menolongku. Tapi itu tidak mungkin" ucap jeno dengan tawa pelan

Haechan melirik renjun yang mengibaskan ekornya di dekat kaki jeno

"Suamimu tega sekali meninggalkanmu dengan anakmu di rumah yang jauh dari keramaian seperti ini... tempat sepi seperti ini sangat berbahaya untuk kalian" ucap jeno mengusap kepala jisung namun jisung menepis tangannya

"Papa cidak meninggalkan jicung dan mama!Papa akan cegela pulang! Cana pelgi! Hus hus!" Usir jisung

"Jisung tidak boleh begitu pada paman yang sedang sakit" ucap haechan yang segera menggendong jisung

"Tidak apa apa, ngomong ngomong aku belum tahu namamu padahal sudah 3 hari aku di sini" ucap jeno

"Nama saya na haechan... dan ini putra saya na jisung" ucap haechan

"Haechan... nama yang cantik" ucap jeno

"Tidak apa apakan aku memanggilmu haechan? Kau juga jangan panggil aku tuan. Namaku lee jeno, panggil saja jeno" ucap jeno

"Jeosonghabnida tuan, tapi jika rakyat biasa memanggil seorang bangsawan dengan akrab seperti itu saya bisa di hukum" ucap haechan

"Baiklah aku tidak akan memaksa" ucap jeno









"Renjun perasaanku saja atau wajahmu terlihat kesal" ucap haechan menatap rubah renjun yang terlihat menatap tajam ke arah dirinya di masa lalu

"Kau benar... saat itu aku tidak menyukainya" ucap renjun

"Tidak menyukai apa?" Tanya haechan bingung

"Kau dan jeno" ucap renjun

"Hah?"

"Dulu aku terlalu lugu... aku menyukai jeno saat pertama kali melihatnya. Jeno... dia manusia yang baik, dia menolongku dari jebakan pemburu... selain itu wajahnya mengingatkanku dengan jaehyun hyung... saat itu aku berfikir jika aku dan jaehyun hyung tidak bisa... mungkin aku dengan manusia itu bisa" lirih renjun

"Renjun..." haechan menatap sendu pada renjun

"Tapi itu adalah sebuah kesalahan yang bodoh. Mianhe haechan..." ucap renjun

"Apa maksudmu? Jatuh cinta bukanlah kesalahan" ucap haechan

"Tapi bagiku itu tetaplah kesalahan, manusia dan siluman rubah tidak bisa bersama. Selama seminggu jeno berada di rumahmu, aku terus mengikutinya hingga mengabaikan tanggung jawabku untuk menjaga kalian" ucap renjun








Seketika sekitar haechan kini berubah lagi, kali ini dia berada di hutan dengan pohon pohon tinggi. Dia melihat renjun yang sedang berjalan di samping jeno dengan wujud rubahnya juga ada jisung kecil di samping renjun

Invisibile StringWhere stories live. Discover now