SRAK pedang jeno menusuk menembus dada orang di hadapannya, darah mengalir keluar membasahi pedang itu
"RENJUUN!!!" Jerit haechan saat melihat renjun dengan wujud manusianya berdiri di depan jisung melindunginya dari pedang jeno
Jeno tetap diam, wajahnya dingin tanpa ekspresi apapun, seperti boneka tak bernyawa. Namun, jemarinya yang menggenggam pedang itu tampak gemetar
"Je..jeno... sadarlah..." lirih renjun, darah mebgalir dari sudut bibirnya
"ini... bukan dirimu... kau manusia yang sangat baik yang pernah ku kenal... kau menyelamatkanku saat itu... kau... teman.. kami... jeno" ucap renjun dengan suara sangat pelan
"Jeno, habisi jisung" teriakan elder dari kejauhan terdengar di telinga jeno
Seakan di kendalikan tali tak terlihat , jeno menarik pedangnya dari dada renjun tanpa ragu. Tubuh renjunpun jatuh ketanah dengan suara gedebuk yang sunyi
Pedang jeno akan mengayun ke arah jisung yang berada di belakang tubuh renjun
TRANG! belum sempat pedang jeno mengnai jisung, tiba tiba pedang jaemin menangkis pedang jeno, dengan kecepatannya jaemin memghentikan ayunan pedang jeno
"Menjauhlah" ucap jaemin yang menendang jeno hingga badan jeno terpental jauh dan membentur tiang lalu kehilangan kesadaran
TRANG tiba tiba elder berada di depan haechan, dengan cepat jaemin terbang ke depan haechan dan menghalangi elder
"Pergi, bawa jisung" ucap jaemin yang menahan pedang orang itu
"Renjun!" Haechan berlari menghampiri renjun dan jisung
"Jisung pegangan pada mama!" Haechan berusaha memapah renjun sambil menggendong jusung kecil
BRUK belum jauh mereka berjalan, renjun tiba tiba terjatuh
"Renjun! Bertahanlah aku akan—"
"J-jangan..." renjun menahan tangan haechan, suaranya hampir tak terdengar
"aku tahu aku akan mati... jangan pakai kekuatan jisung lagi... tubuhmu bisa rusak" ucap renjun
"Jangan cemaskan aku, kau tidak akan mati. Aku akan menyelamatkanmu" ucap haechan yang memeluk tubuh renjun
Renjun tersenyum tipis "Haechan... aku tahu kau keras kepala... tapi dengar aku... elf bertopeng itu... dia kuat... dia bisa mengimbangi kekuatan jaemin... dia berbahaya... dia bisa mengendalikan seluruh istana ini... uhuk!" Renjun terbatuk mengeluarkan darah dari mulutnya
"Jangan bicara lagi! Kumohon, renjun! Aku akan menyelamatkanmu" ucap haechan dengan tangan bergetar menggenggam tangan renjun
"Injun hyung..." tangis jisung yang melihat hyung kesayangannya terlihat kesakitan
"... mianhe... padahal aku sudah berjanji pada jaehyun hyung akan menjaga kalian sampai jaemin kembali..." ucap renjun dengan suara yang semakin memelan
"Jangan minta maaf... bukan salahmu... renjun kau satu satunya temanku... jangan tinggalkan aku... kau sudah ku anggap saudaraku..." tangis haechan
"Haechan..." renjun menatap haechan dengan mata yang terlihat redup
"aku juga menganggapmu adikku... gomawo... kau satu satunya yang mau berteman denganku... elf dengan status tinggi sepertimu... membawaku ke istana dan menjadikanku temanmu... gomawo... haechan... kau membuatku bisa merasakan punya keluarga..."
"Injun hyung...mama..." tangis jisung yang memeluk lengan haechan
Renjun menatap jisung kecil yang menangis di dekatnya
YOU ARE READING
Invisibile String
FanfictionHaechan dan teman temannya yang sedang merekam untuk konten horor mereka tidak sengaja membangunkan sesuatu di sebuah mansion tua "Tidak ada yang namanya hantu" ucap haechan Bxb Jaemin x haechan
