16

9.3K 778 29
                                        


Seorang anak kecil menatap bingung ibunya yang membawanya ke sebuah lemari

"Jisungie ingat ini apa?" Tanya sang ibu

"Penucup celinga milik papa"

"Benar, jisungie pintar sekali. Jisung pakai ini ya" ucap sang ibu yang akan memasangkan penutup telinga itu pada jisung kecil

"Tapi cidak ada cuala petil mama, kenapa mama memacangkan ini?" Bingung jisung menahan tangan ibunya

"Kita akan main sembunyi seperti waktu itu, papa akan mencari kita. Jisung harus pakai ini agar tidak tahu langkah papa kemana" ucap sang ibu

"Cenapa? Nanti icung cidak bica kabul" ucap jisung kecil

"Itu namanya curang, jisungkan anak pintar tidak boleh curang. Anak mama anak yang baik kan?" Ucap sang ibu yang di angguk jisung

Dengan tangan bergetar sang ibu memasangkan penutup telinga itu pada jisung kecil, jisung hanya bisa menatap tidak mengerti pada ibunya yang tiba tiba memeluknya dengan badan bergetar akibat menangis

Jisung tidak bisa mendengar apapun karena penutup telinga itu, ibunya mengatakan sesuatu yang tidak bisa dia dengar

"Apa yang mama katakan?" Tanya jisung

ibunya hanya tersenyum dan mencium kening jisung sebelum menutup pintu lemari itu

Jisung terus menunggu, entah sudah berapa lama dia di dalam lemari itu sampai tiba tiba pintu lemari itu bergetar seperti di tabrak sesuatu, jisung yang kaget langsung melepas penutup telinganya

"Apa dia sudah mati?"

"Kita pastikan saja"

SRAK sebuah pedang tiba tiba menembus pintu lemari itu dan menggores lengan sebelah kiri jisung, namun dengan cepat luka di lengan jisung pulih kembali

darah menetes dari pedang itu tapi itu bukan darahnya. sebagai seorang vampir insting jisung langsung mengenali bau darah itu

"Ma—"

"Jisung" sebuah suara yang sengat pelan masuk ke telinganya

sang ibu tengah duduk dan bersandar di depan pintu lemari itu dengan badan bersimbah darah.

"Jangan bersuara" ibunya bicara dengan sangat pelan yang hanya bisa di dengar jisung

"Maafkan mama ya... padahal mama ingin melihat jisung tumbuh lebih tinggi dari mama..." ucap sang ibu

Jisung kecil menutup mulutnya dengan tangannya menahan isakannya agar tidak terdengar

"Hei cepat bawa dia, kita harus membakarnya sebagai contoh jika ada yang berani menjalin hubungan dengan iblis seperti vampir akan berakhir sepertinya"

"Jisung... papa akan segera datang.. jangan takut... mama akan selalu melindungimu... hiduplah dengan bahagia ji—"

Jisung bisa mendengar suara ibunya yang meringis kesakitan

"Anaknya belum ketemu?"

"Sepertinya anaknya sudah kabur"

"Sialan!! Cari darah campuran itu!!! Anak itu adalah aib! Dia harus di bakar bersama ibunya"

"Ja..nga—akh!" Sang ibu berusaha menghentikan orang orang itu dengan sisa tenaganya

"Dia masih hidup ternyata, seret dia ke tiang pembakaran"

Dengan keji orang orang itu manarik rambut sang ibu dan menyeretnya seperti menyeret binatang

Jisung berusaha membuka lemarinya namun terkunci, dia menangis frutasi karena badan kecilnya yang tidak memiliki kekuatan apapun

Invisibile StringМесто, где живут истории. Откройте их для себя